Sampai pada suatu ketika, ayahmu melihat sebuah panti asuhan . Disana terlihat banyak anak-anak yang sedang bermain diluar. Ayahmu tersenyum, karena telah menemukan tempat yang cocok untuk bayi laki-lakinya . Ayahmu menghampiri gedung panti asuhan itu, dengan senyum bahagia.

Setelah ayahmu memasuki gedung panti asuhan itu . Dia meminta pada nyonya pemilik panti asuhan, untuk menjaga bayi laki-laki nya.

Tapi sebelum menerima bayi itu, nyonya pemilik panti asuhan memberikan satu buah pertanyaan. Dimana kau menemukan bayi laki-laki yang malang itu?.

Ayahmu menjawab dengan mendelik dan berbohong, untuk menutupi rahasia itu rapat-rapat pada semua orang. Ayahmu menjawab, kalau bayi laki-laki yang dibawanya itu, ditemukan didepan pintu rumahnya.

Nyonya pemilik panti asuhan percaya saja pada ucapannya. Tanpa lama-lama, ayahmu langsung saja menyerahkan bayi laki-laki itu kepada nyonya pemilik panti asuhan, dengan memberinya nama Androme.

Ayahmu begitu mengeluarkan air mata, setelah keluar dari panti asuhan. Sebenarnya dia tak tega, untuk menyerahkan mu ke panti asuhan. Dia hanya ingin, kau tak ikut dengannya yang tak punya tempat tinggal .

Terimakasih telah membaca sepucuk surat ku Androme,

Salam dari Mr.Black

*****

Androme mendelik sedih, setelah membaca isi dari surat itu. Moulie yang menopang dibahunya, begitu penasaran pada isi kertas yang telah dibaca Androme.

" Androme! mengapa kau meneteskan air mata setelah membaca isi surat itu?," Moulie mengernyit.

" Tak apa-apa, ini hanya surat biasa",Androme mengusap matanya disertai senyuman palsu kearah Moulie. Dia melanjutkan ucapan didalam batin." Ternyata nama pria misterius itu Mr.Black!dan mereka yang di Grandsalt, bukanlah orang tua kandungku, bagaimana Mr.Black bisa tau tentang semua ini, apakah dia telah memata-matai keluargaku"

Bizmo menghampiri Androme, untuk mengingat sesuatu padanya." Androme! mengapa kau masih berdiri disana? bukankah kau harusnya memberi sarapan untuk kami, lalu berangkat kesekolah?"

Androme langsung terperangah, lalu berbalik badan." Oh iya!! aku pasti akan terlambat! Mr.Maugpiene ingin memberikan sesuatu padaku saat dikelas nanti"

Androme mengambil sesuatu dari dalam tas nya. Yaitu perlengkapan atribut sekolah yang dia dapatkan kemarin disekolah, setelah jam istirahat. Atribut sekolah yang dimaksud, adalah seragam putih, jas khusus biru tua, dasi kuning, dan celana panjang coklat.

Setelah mengambil perlengkapan atributnya, Androme bergegas menuju kekamar mandi. Karena sepertinya Androme akan terlambat kesekolah. Dia juga telah terlambat, untuk memberikan sarapan kepada ketiga teman hewannya.

Bizmo masih terlihat kesal kepada Gorbel karena masalah kemarin. Bola matanya menatap kepada merpati itu, Namun arah duduknya menghadap ke pintu . Gorbel langsung menghampiri Bizmo untuk mengungkapkan maaf lebih dulu .

" Bizmo! aku minta maaf karena masalah kemarin"

Bizmo menjawab perkataan Gorbel dengan sinis, tapi tak menatap wajahnya." Iyah! aku juga minta maaf padamu"

Gorbel hanya terpaku ditempat, memulai perbincangan untuk menghibur temannya . Disusul Moulie si tikus putih, yang melintas ditengah mereka.

" Bizmo! Moulie! pria berjubah itu bilang, kalau dia telah memata-matai Androme saat dia berada sekolah! menurut kalian, siapa dia?," Tanya Gorbel. Dia masih belum mengetahui nama orang itu, karena dia tidak membaca suratnya, begitu juga dengan Bizmo dan Moulie.

The Arkachia Gate #1 - The Magic dust ( Completed )Where stories live. Discover now