KETAHUAN

43 16 1
                                    

Kegiatan MPLS pada hari pertama sekolah berjalan dengan meriah. Para peserta didik baru diarahkan untuk mengunjungi tempat-tempat sekitar sekolah seperti kantin, perpustakaan, ruang BK, ruang lab, ruang komputer, jejeran kelas X-XII dan lainnya. Semua itu berada di bawah pengawasan para anggota OSIS.

Selain memperkenalkan letak dan ruangan yang ada di SMAN Bintang Nusantara, mereka juga diberikan sosialisasi tentang aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah unggulan tersebut.

Akibat adanya kegiatan tersebut, terlihat jelas bahwasanya banyak murid yang berlalu lalang di sekitar halaman SMAN Bintang Nusantara.

Bukan hanya kelas X saja yang mendapatkan perlakuan khusus, para siswa/i kelas XI dan XII dibebaskan untuk melakukan belajar santai. Dimana pada hari pertama sampai ketiga atau hari sampai MPLS telah selesai, para guru diarahkan supaya mengajar dengan diselingi gurauan, intinya dalam tiga hari tersebut tidak ada yang namanya tugas, PR, atau praktik. Hanya ada pengenalan untuk materi baru dan pastinya para murid dipulangkan lebih awal.

Tapi ingat ya, perlakuan spesial tersebut hanya dilakukan dalam kurun waktu 3 hari saja. Selebihnya, jam pembelajaran akan normal kembali.

Di lain tempat....

"ck! Di sini pengap banget buset udaranya. Ayo lah kita keluar!" pinta Alvin pada Ashana yang masih setia bersembunyi di dalam gudang sekolah dengan keadaan pintu tertutup rapat.

"di sini kan juga gaada jendela, yaudah nikmatin aja." jawab Ashana santai.

"nikmatin pala lo benjol! Kita di sini udah lebih dari 20 menit woi! Ayolahh, ntar gue bantu ngomong sama Kelvin." janji Alvin pada Ashana.

Sebenarnya bisa saja Alvin meninggalkan Ashana sendirian di gudang, tapi mengingat gudang tersebut terpisah dari area sekolah dan jalanannya sepi karena jarang dilalui orang, khawatir jika ada yang berniat jahat pada Ashana karena di tempat itu tidak ada cctv atau rumah-rumah penduduk. Kanan kirinya dipenuhi oleh beberapa petakan sawah.

"Shan! Ini pasti hukumannya udah selesai juga. Lo liat jam tangan gue, udah jam 10 lebih 5 menit. Udah istirahat, Shan." ucap Alvin memberitahukan.

"terus kalo semisal lo keluar, masuk ke kelas. Ketemu Kelvin, apa ga habis lo dibuatnya?"

Alvin diam, apa yang dikatakan Ashana ada benarnya, namun di lain sisi, Alvin juga tidak mungkin akan berada di tempat itu sampai bel pulang sekolah berbunyi.

Cklek

Suara pintu gudang yang terbuka membuat Alvin dan Ashana terkejut. Mereka tidak mengira jika ada orang lain yang akan masuk ke tempat itu dan sialnya, ada banyak sekali murid-murid yang pergi ke gudang tersebut. Murid-murid itu tak lain dan tak bukan adalah para peserta MPLS.

"ANJIRRRR" teriak Alvin terkejut lalu bersembunyi di belakang lemari tua yang terlihat sangat kotor dan tak terawat. Pasalnya, lemari tersebut berisi berkas-berkas lama yang biasanya digunakan sebagai sampel untuk membuat berkas yang baru.

"GIMANA BISA SAMPE SINI BUSET!" teriak Ashana lalu ikut bersembunyi di belakang lemari tua bersama Alvin.

"hari ini kita apes banget anjoy." umpat Alvin.

"iya ya, kenapa jadi gini dah?" pusing Ashana sembari memperhatikan gerak-gerik para peserta MPLS.

"kalo ketahuan bisa disangka yang engga-engga kita, Shan." ucap Alvin pada Ashana dengan suara pelan.

"iyalah, mana kita cuman berdua lagi."

"ck! Sial!" umpat Alvin lagi.

Mereka berdua mengintip dari celah lemari yang berlubang, pada saat itu jantung mereka berdetak tak karuan, dengan mata elangnya. Alvin dan Ashana terus memperhatikan OSIS dan para peserta MPLS, takut-takut jika mereka sampai di tempat persembunyian Ashana dan Alvin.

KESHANWhere stories live. Discover now