MY LOVE

60 34 4
                                    

Kelvin menginjakkan kaki di mansion miliknya, ia tergesa-gesa ingin segera bertemu dengan Ashana. Setelah Grace mengatakan semuanya mengenai kejadian hari itu, Kelvin mendadak frustrasi dan terus memikirkan gadis itu.

"Keke... Huaaaaaa" tangis seorang gadis pecah dikala bertemu dengan sang kakak.

Grep

Ashana memeluk erat kakak kesayangannya itu, berharap ia bisa lebih tenang karena pelukan itu adalah pelukan ternyaman yang pernah Ashana rasakan.

"utututu tayangg" rayu Kelvin mencoba menghibur Ashana.

"kenapa sayang, hm?"

Ashana tidak menjawab pertanyaan Kelvin, melainkan ia menunjukkan bekas cengkraman Albian yang membekas di tangan kirinya sampai memar.

"ooo ini yah? Cakit?" tanyanya khas seperti meladeni bocah umur 5 tahun.

Ashana memangguk-anggukan kepalanya, ia tak mau bersuara karena pasti suaranya terdengar sangat jelek karena habis menangis.

"cup cup cup" hibur Kelvin sembari mengelus lembut kepala Ashana.

"siapa yang nyakitin?"

"Albian" jawab Ashana pelan.

"dia satu sekolahan sama kamu?" tanya Kelvin pura-pura tidak tahu.

Ashana lagi-lagi hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"oo gitu, terus sekarang apa yang bisa saya lakukan supaya dapat menghiburmu, sayang?" rayu Kelvin dengan senyuman manisnya.

"gendong" rengek Ashana sembari mengangkat kedua tangannya persis seperti seorang anak yang meminta gendong kepada ayahnya.

Kelvin dengan sigap menggendong Ashana ala koala. Tubuhnya terlihat sangat mungil dan menggemaskan. Kelvin juga tak segan-segan mengecup singkat kening Ashana.

"ehem." ucap seorang laki-laki seumuran Kelvin yang datang dari dapur.

"lo?" balas Kelvin terkejut.

"jangan dipikir gue buta ya lol" ucap Alvin yang mana ia sudah berada di tempat itu 1 jam sebelum Kelvin datang.

"ngapain lo ke sini?" tanya Kelvin dengan suara pelan, takut mengusik kenyamanan Ashana.

"nungguin Ashana." jawab Alvin lalu duduk di kursi ruang tamu sambil melihat Kelvin dan Ashana berpelukan.

"Ashana yang minta?" tebak Kelvin.

"yoi, gue aja kaget dengernya. Tau gitu kan gue tadi nongkrong di lapangan." ucap Alvin yang mana ia tahu arah pembicaraannya.

"gue tadi ada jamkos, tapi anak-anak di kelas gaada yang keluar. Jadi gue juga ogah keluar kelas." imbuhnya.

"sans aja, ada Grace."

"baru tau gue ada orang cuek yang peduli."

"semenjak ada kerjaan kantor, gue titipin Ashana ke dia."

"kenapa ga gue aja?"

"ga ah, gue tau pikiran lo se mesum apa."

"kurang ajar lo, gue gini-gini bisa jagain adek lo. Gue kan bisa bela diri." sahut Alvin tak mau kalah.

Terlihat Ashana sudah tertidur pulas dipelukan Kelvin, dengan hati-hati Kelvin pun meletakkan tubuh mungil Ashana di kamar miliknya.

"tidur yang nyenyak ya sayang, maaf karena nggak bisa jagain kamu." ucap Kelvin dengan tatapan menyesal.

Setelah memastikan Ashana aman, Kelvin pergi keluar dengan mengendarai motor. Ia juga tidak berpamitan dengan Alvin yang tengah bersantai di ruang tamu sambil menonton acara berita hari itu.

KESHANWhere stories live. Discover now