BAB 11

5 0 0
                                    

"Dad, where's mom? Dia janji akan datang kan? Sudah telpon lagi?" tanya Athena untuk kesekian kalinya.

Arthur melihat waktu menunjukan pukul setengah sembilan lewat. Josephine sudah berjanji akan datang tepat waktu yaitu jam 7, Tapi dia sudah terlambat hampir dua jam. Sudah beberapa kali Arthur menghubungi Josephine.

Josephine hanya bisa minta maaf, karena ternyata ada kecelakaan yang cukup parah terjadi di ruas tol yang dilewati Josephine, sehingga perjalanan yang seharusnya hanya memakan waktu empat jam untuk sampai Jakarta, sekarang memakan waktu tujuh sampai delapan jam dikarenakan kemacetan yang sangat parah.

"Na, kita makan duluan saja ya? Mom masih terjebak kemacetan, tidak ada yang bisa kita lakukan. Kita bisa atur waktu lagi untuk makan malam bersama. Besok kita masih ada rencana rahasia kamu kan?" kata Arthur berusaha menenangkan putrinya.

"Dad, ini sudah berapa ribu kali Mom terlambat lah, batalin janji lah. Nanti besok apa lagi alasannya? Kelelahan? Honestly! Aku udah ga niat buat besok. Dari awal aku sudah ga terlalu feeling mau bikin janji apa-apa sama Mom, karena selalu akhirnya kayak begini. Paling satu dua kali tiba-tiba terjadi keajaiban dia bisa tepat janji, itupun pasti terlambat. Aku mau pulang aja!"

"Na, kamu harus mengerti, dia melakukan ini semua juga untuk kita."

"Untuk kita apanya Dad? Aduh udah deh, udah terlalu sering kita bahas ini. Dad bakal suruh aku mengerti Mom. Tapi Mom ga pernah ngertiin kita. Apa sering banget kita minta waktu dia kayak gini? Buat dia yang penting itu kerjaan dia. Athena mau pulang. Aku udah cape dan ga laper."

Athena beranjak berdiri dan dengan terpaksa Arthur mengikuti putrinya keluar dari restoran itu tanpa makan sedikitpun. Mereka berdua diam sepanjang perjalanan pulang. Saat mereka tiba pun Athena langsung keluar dari mobil dan masuk ke kamarnya tanpa mengatakan apa-apa dan mengunci pintu.

Arthur duduk di sofa ruang keluarga mereka. Ia melempar pandangannya ke seberang ruangan. Tergantung sebuah foto keluarga yang mereka ambil beberapa tahun yang lalu. Saat segalanya masih baik-baik saja. Saat semua masih berjalan sesuai fungsinya. Ia tersadar dari lamunannya ketika ponselnya berdering.

"Aku sudah dekat, 15 menit lagi aku sampai."

"We're already home."

"Damn It! Athena marah ya? Arthur, kamu tau aku bukan sengaja untuk datang terlambat tapi..."

"Just come home." kata Arthur.

"I will, I will. Jangan tidur dulu ya." Lalu Arthur melempar ponselnya ke sofa. Ia bersandar sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Ia memejamkan matanya.

***

"Mereka marah ya?" tanya Irwan sambil melirik ke arah Josephine yang terlihat gelisah.

"Mereka sudah pulang. Athena marah. Shit. Harusnya tadi pagi langsung pulang. Ga akan seperti ini jadinya. Semua karena kamu maksa untuk kita tinggal lebih lama. Seandainya aku ga dengerin kamu tadi..."

"Siapa yang tahu akan ada musibah di tol? Memang aku yang mengontrol itu semua?"

"Harusnya aku ga dengerin kamu. Seharusnya dari awal kita ga pergi. Bahkan seharusnya dari awal kita ga pernah memulai hubungan ini."

"Kamu berlebihan." balas Irwan santai.

Josephine melemparkan pandangan tidak percaya ke arah Irwan. "Stop the car. Aku turun sekarang."

Irwan diam saja tidak menghiraukan Josephine.

"Irwan. I'm serious! Stop the car!"

"Josh, come on. Don't be ridiculous."

Apa Yang Kamu Cari Mungkin Tidak JauhWhere stories live. Discover now