BAB 6

8 1 0
                                    

Ale, Wendy dan Nala sedang melakukan perhitungan budget untuk pembukaan toko baru di Surabaya. Hari itu mereka bertiga tenggelam dalam banyak hitung-hitungan, analisa-analisa dan banyak data-data lain. Kepala mereka bertiga sampai sedikit berasap, karena tidak boleh ada perhitungan yang meleset jauh.

Waktu menunjukan pukul 4 sore, tiba-tiba ponsel Ale menunjukan sebuah pesan masuk. Ia membuka pesan itu.

Ale, malam ini temenin mama ke mall yuk? Sudah lama ga ke mall. Papa sudah ada janji sama temannya.

Ale diam sejenak. Sebenarnya ia masih ingin menghindar dari orang tuanya, ditambah besok dia masih harus bekerja. Jarak dari kantor ke rumah orang tuanya tidak sedekat itu. Tapi Ale tidak sampai hati membiarkan mamanya sendiri. Papa sedang sibuk, Regi lebih-lebih, pasti sedang sangat sibuk.

Oke ma. Ale dari kantor langsung jemput mama ya.

***

Begitu Ale selesai dengan pekerjaannya, Ale langsung merapikan barangnya dan pergi ke rumah orangtuanya. Untungnya perjalanan hari itu tidak semacet biasanya. Mama Ale terlihat sudah menunggu di depan pintu rumah begitu Ale sampai. Mama Ale langsung masuk ke mobil, duduk di sebelah Ale dan langsung mengecup pipi Ale. "Hai sayang."

"Hai Ma. Papa kemana emang hari ini?" tanya Ale sambil mengemudikan mobilnya. "Main Badminton sama temannya."

Ale mengangguk-angguk. "Mama mau beli apa di mall?"

"Kamu sudah makan? Mama mau cari baju untuk acara ulang tahun teman mama. Harus seragam bajunya warna hijau emerald. Bikin pusing saja, hijau aja kenapa. Harus ada emerald nya." Ale pun kontan tertawa, ia mulai rindu pada orang tuanya setelah beberapa saat ia mencoba menghindar.

Mereka sampai di mall yang mereka tuju dan mereka berdua berjalan sambil Ale merangkul tangan mamanya. Sesekali mereka masuk ke beberapa toko pakaian dan melihat-lihat koleksi yang ada, namun mereka belum cukup beruntung untuk mendapatkan apa yang di cari mama Ale.

"Ale mama lapar. Kita makan pancake ya." Ale mengangguk mengikuti mamanya. Mereka masuk ke sebuah restoran dan mama Ale tiba-tiba mengangkat tangannya dan mendekati sebuah meja, dimana duduk seorang wanita yang kira-kira seumuran dengan mamanya.

Ale mengulurkan tangannya untuk bersalaman, namun tangannya tidak dihiraukan oleh tante itu. Tante itu alih-alih langsung memeluk dan mengecup Ale. "Ini Ale? Sudah dewasa ya sekarang. Cantik lagi." kata Tante itu sambil menepuk-nepuk pipi Ale.

"Ale ini Tante Imelda. Teman mama yang mau ulang tahun itu, yang suruh kita pakai baju kembaran warna hijau emerald." Ale tersenyum sambil mengangguk-angguk. "Sini duduk-duduk Ale, Siska." undang Tante Imelda. Mama Ale langsung duduk di hadapan tante Imelda. "Pesan yuk. Mas!" panggil Tante Imelda.

Ale kebanyakan hanya menyimak pembicaraan antara mamanya dan Tante Imelda sambil sekali-kali tersenyum. Tiba-tiba tante Imelda bertanya "Ale kerja apa sekarang?"

"Ale kerja di fashion retail tante."

"Oh ya? Kamu yang jualan-jualan?"

"Oh saya di kantornya tante."

"Apa aja kerjaannya?"

"Saya bagian yang biasanya memilih model apa yang akan masuk ke market Indonesia, yang menentukan berapa banyak stok yang harus saya sediakan, koordinasi dengan pihak lapangan, sampai ke penjualan juga. Ya dari awal barang itu masuk Indonesia sampai di jual di toko, Ale yang mengontrol semuanya."

"Wah anak kamu pinter ya Siska. Tante dengernya aja pusing. Udah lama kamu kerja di situ?"

"Sudah sekitar 5 tahun tante."

Apa Yang Kamu Cari Mungkin Tidak JauhWhere stories live. Discover now