《30》

2.8K 271 67
                                    

Mohon koreksi bila ada kesalahan kata, kalimat, typo dan lain sebagainya. Terimakasih

~Happy Reading♡~

Satu bulan berlalu begitu cepat. Cecillia telah mendekam di penjara, Evander masih dalam keadaan koma, dan Science High School kini sedang merayakan kelulusan. Kelulusan yang dinanti oleh mereka. Mereka berhasil menyelesaikan kasus ini dan merasakan kelulusan sekolah dengan hati tenang.

Acara kelulusan dimulai, mereka maju satu persatu untuk menerima ijazah dan juga medali. Kemudian dilanjut dengan penobatan siswa atau siswi terbaik di Science High School sesuai nilai yang masih tersimpan oleh para guru sebelumnya.

Leanna menjadi siswi terbaik di Science High School, dan Alka menjadi siswa terbaik di Science High School. Mereka semua bertepuk tangan, Leanna dan Alka naik ke panggung untuk berbicara beberapa kata.

Leanna dan Alka menunjukkan piala yang mereka genggam kepada kedua teman di bawah sana. Kemudian Alka mengetuk mic yang tersedia di aula tersebut.

"Saya tidak bisa berbicara banyak, intinya, terimakasih untuk kebersamaan selama ini. Kita semua berjuang di sekolah ini bareng-bareng, merasakan suka duka bersama. Kita saling menguatkan satu sama lain di sekolah penjara yang kejam ini. Dan akhirnya kita bisa sampai dititik ini, dimana kita merasakan kelulusan dan kebebasan dari sekolah ini."

"Kita adalah orang beruntung, jadi tetaplah kalian bersyukur atas kehidupan kalian."

"Kita doakan juga kepada teman-teman kita yang telah tiada, kita ikhlaskan mereka, dan jangan lupakan mereka walaupun telah tiada."

"Sekian dari saya, terimakasih," ucap Alka.

Setelah Alka selesai berbicara, Leanna maju dan mulai berbicara.

"Halo semua," sapa Leanna.

"Gak berasa ya kita telah melalui banyak hal di sekolah ini. Kita telah melalui lika-liku yang ada di sekolah ini. Dan akhirnya kita bisa melanjutkan dan menggapai impian kita."

"Saya disini salut dengan kita semua yang mampu bertahan di dalam sekolah ini. Orang-orang melihat kita baik-baik saja, nyatanya kita tertekan, kita hampir gila berada di sekolah yang penuh tuntutan ini."

"Mereka menyebutnya disiplin, tapi yang kita rasakan itu penyiksaan."

"Saya harap, tidak ada lagi yang merasakan hal ini. Tidak ada sekolah yang memberi penekanan pada muridnya, apalagi sebuah kasus yang ditutupi."

"Kita semua hebat. Kita kehilangan banyak teman sebagai support system kita di sekolah ini. Kita dituntut untuk memendam semua yang terjadi. Kita dipantau disegala aktivitas. Kita sama sekali tidak menemukan kebebasan di sekolah ini."

"Teman kita pergi begitu saja, bahkan kita sendiri waktu itu gak tau penyebab yang menimpa teman kita."

"Dan, satu bulan lalu, teman kita, Rheya, ia menjadi korban terakhir di sekolah ini. Rheya seseorang yang penyabar dan selalu ada untuk saya. Dia selalu mengerti akan keadaan saya, dia sudah seperti orang tua saya di sekolah ini."

"Kalian juga pasti merasakan itu pada teman kalian kan? Kalian kehilangan teman yang kalian sayangi begitu saja. Teman kita telah berjuang di sekolah ini, namun bernasib buruk."

"Tiga tahun kita berada disini, kita hanya ditemani oleh teman-teman kita yang saling mendukung seperti keluarga. Kita suka duka bersama, menyelesaikan masalah bersama, bercerita, semua hal dilakukan bersama."

"Sekarang kita bebas, kita bebas mencari jati diri kita, kita bebas bercerita, kita bebas melakukan segalanya dan harus terbatas."

"Dan disini, gue juga ingin memanggil teman yang juga ikut menyelesaikan kasus ini," Leanna menatap Samuel dan Bagas seraya tersenyum, "Samuel dan Bagas."

CONFIDENTIAL {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang