《26》

2.2K 267 105
                                    

Mohon koreksi bila ada kesalahan kata, kalimat, typo dan lain sebagainya. Terimakasih

~Happy Reading♡~

Mereka melanjutkan langkahnya untuk menelusuri ruangan yang sangat besar walaupun berada di bawah tanah. Hingga mereka menemukan ruangan yang terasa dingin, entah ruangan apa itu. Baunya tercium sangat aneh.

Karena mereka penasaran, mereka membuka ruangan tersebut dengan menggunakan alat yang Bagas bawa. Akhirnya ruangan tersebut terbuka. Mereka memasuki ruangan yang begitu dingin yang ternyata itu adalah ruangan pembeku.

Semakin mereka masuk ke dalam ruangan, bau yang tercium semakin menyengat. Ruangan tersebut begitu luas dan diisi oleh beberapa lemari besar yang entah apa isinya. Dan ternyata, saat Samuel membuka salah satu isi lemari tersebut, berisi mayat yang telah diawetkan dan dibekukan.

Mereka semua melihat mayat itu dengan sangat jelas, apalagi Samuel, ia berada paling depan, karena ialah yang membuka lemari tersebut. Seorang siswa yang meninggal entah karena apa, yang pasti ia terlihat sangat pucat kaku dan terbaring di dalam lemari.

Seketika Leanna dan Rheya berlari keluar karena merasa mual melihatnya. Mereka tidak menyangka bahwa mayat korban masih tersimpan di tempat ini. Samuel segera memotret ruangan itu dan juga mayat di dalam lemari tersebut.

Tidak terasa, waktu telah menunjukkan pukul 3 pagi. Dimana security sudah mulai beroperasi. "Gawat!" ucap Rheya setelah melihat jam tangannya.

Mereka semua keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan mual mencium bau busuknya meskipun diawetkan. Kemudian mereka memutuskan untuk segera pergi dari ruangan tersebut.

Saat mereka berjalan di koridor sekolah, tiba-tiba dentuman keras terdengar jelas di atas  gedung sekolah.  Alka dan Samuel spontan melindungi Leanna dengan cara memeluknya. Sedangkan Leanna menutup telinganya dan melihat tingkah kedua orang tersebut.

"Suara apa itu?" tanya Bagas.

"Tes, seseorang menembakkan pistol di atas gedung!" ucap seseorang di balik handy talkie.

"What's?" ucap Cecill terkejut.

"Sekarang, kita berlindung!" titah salah satu pasukan itu sambil mengangkat pistolnya untuk melindungi mereka.

Mereka berlari dan berpencar mencari tempat yang aman. Leanna bersama Alka, Rheya bersama Bagas, Samuel bersama Cecillia, dan masing-masing dikawal oleh beberapa pasukan.

Saat mereka berlari mencari tempat aman, suara tembakan itu semakin terdengar dekat, disertai dengan suara orang berlarian. Leanna dan Alka memasuki koridor kecil yang beberapa hari lalu mereka temui. Mereka menutup pintu rapat-rapat agar tidak ada yang bisa membukanya.

"Al, mereka gimana?" tanya Leanna.

"Lo jangan khawatir, kita semua pasti selamat," balas Alka menenangkan.

Rheya dan Bagas  memasuki ruang cctv dan bersembunyi di balik lemari. Sedangkan Samuel dan Cecillia bersembunyi di ruang perpustakaan.

Suara tembakan pistol semakin ramai, beberapa orang berteriak untuk memberikan intruksi. Kemudian tiba-tiba gelang mereka bergetar, dan getaran itu berasal dari Samuel.

"Kenapa dia?" tanya Leanna.

Suara ketukan pintu terdengar sangat kencang seperti sedang terburu-buru. Leanna dan Alka saling bertatapan satu sama lain dan perlahan mendekat ke arah pintu tersebut. Tak lama, gelang mereka bergetar kembali, getaran itu berasal dari Bagas.

"Ini kita, bukain," ucap Bagas pelan.

Alka langsung membuka pintu koridor tersebut, kemudian Rheya dan Bagas pun masuk dan langsung menutup pintu tersebut.

CONFIDENTIAL {END}Where stories live. Discover now