27 : Elisa's Transmigration

63K 4.2K 144
                                    

Heyooo

Jangan lupa vote dan komen💞

Tandai jika ada salah kata atau typo!

Enjoy!

Happy Reading!💗

Elisa kini menatap sendu dengan bibir yang melengkung menatap kearah gadis yang baru saja ia temui.

Daisy Alauiana--Namanya. Daisy seorang yang cantik dengan mata yang sipit, hidung kecil, pipi yang tidak cubby tidak juga tirus. Elisa sudah tau dengan jelas bagaimana kehidupan seorang gadis bernama bunga ini.

Elisa yang mendengarnya saja tidak sanggup, apalagi Daisy yang mengalaminya. Dapat Elisa pastikan, Daisy merupakan seorang yang berjiwa malaikat. Meskipun sering di sakiti, sering di bully, di remehkan ia tak pernah sekalipun membalas.

Daisy pernah cerita, dulu saat dia di bully Daisy sama sekali tidak melawan ia hanya pasrah. Terdengar bodoh, tapi kenyataannya Elisa tau Daisy hanya lelah dengan segalanya.

Daisy hanya mampu memendamnya sendiri. Semuanya ia pendam sendiri. Dari sini bisa Elisa simpulkan, Daisy adalah seorang yang kuat.

Meskipun masalah terus menghampiri Daisy, ia tak pernah sekalipun mencoba bunuh diri. Walaupun, beberapa kali terlintas dipikirannya untuk mati.

Elisa terus menatap Daisy yang tengah lahap memakan makanannya.

Daisy yang merasa diperhatikan mengangkat pandangannya menatap Elisa. "Nona?"

Elisa tersenyum. "Tidak perlu memanggilku begitu, panggil saja El."

Daisy menggeleng tak setuju. "Bagaimana jika kak El?" Tawarnya.

Elisa mengangguk sembari tersenyum bahagia. Di kehidupan nya sebagai 'Elisa' dulu ia selalu berangan-angan ingin mempunyai adik perempuan. Tapi apalah arti, ia hanya anak tunggal. Dan untunglah sekarang, dikehidupan keduanya ia bmemiliki adik, meskipun bukan kandung Elisa bersyukur bisa memiliki adik angkat seperti Daisy.

"Tentu saja." Balas Elisa.

Daisy tersenyum. "Terimakasih kak El, baru kali ini aku memakan makanan orang kaya seperti ini. Biasanya aku makan kalau engga sama telur ya mie." Ucapnya sembari tertawa pelan.

Elisa tersenyum sendu. "Mulai sekarang jangan memakan makanan seperti mie instan ya, kamu harus memakan makanan yang sehat. Aku akan terus memberimu makanan seperti ini." Ucap Elisa.

Mendengar ucapan Elisa sontak mata Daisy berbinar. "Sungguh?"

Elisa mengangguk "Tentu saja."

Daisy tersenyum tak berselang lama senyuman itu menghilang. Daisy menundukan kepalanya.

Elisa yang melihat itu mengerutkan keningnya bingung. "Ada apa Daisy?"

"Disini aku memakan makanan lezat, tapi nenek?"

Elisa menarik nafas perlahan. Gadis itu meraih tangan Daisy, di elusnya tangan putih pucat itu. "Kamu tenang saja, nenek akan baik-baik saja. Kamu bisa membawa makanan ini kembali kerumah."

Daisy mengangkat wajahnya, ia menatap Elisa lekat. "Kak El serius?"

"Kamu meragukanku?"

Elisa's Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang