14 : Elisa's Transmigration

85.2K 6.1K 153
                                    

Heyooo cintaaa😻

Jangan lupa vote dan komenn nya sayy

Tandai jika ada yang typo ya

Please buat yang ga suka cerita ini skip! Ga perlu repot-repot buang waktu dengan ngebaca cerita ini. Aku ga maksa kok, cuma kesel aja sii dibilang authornya kebanyakan nonton indosiar makanya ceritanya banyak drama. Drama pala lu peyang, nama nya juga antagonis. disini kan menceritakan transmigrasi mana pindah jiwanya ke antagonis yang otomatis banyak drama. Terserah si mau anggap ini plin plan atau apa, tapi sudah termasuk alur! Ga mungkin sebuah cerita langsung to the point, gatau yang namanya pemanis ya? Aku begini bukan apa ya guys, cuma peringatan aja buat yang ga suka sama ceritanya di awal udah stop! Ngga usah di lanjut. Jangan pake acara komen ngata-ngatain, situ hebat? Klo emng mau langsung to the point tanpa ada drama bikin aja cerita sendiri kalau ga sana ngehayal aja. Maaf kalau ada salah kata, ini sedikit teguran saja buat kamu agar lebih menghargai orang lain dikedepannya nanti. Terimakasih atas perhatiannya

Dan, Terimakasih juga buat yang selalu dukung aku dengan cara vote dan komen, karna itu berarti banget buat mood aku love u all thankyou!!💞💞💞💞

Enjoy!

Happy Reading!💗

Elisa menggelengkan kepala nya. "Nggak! Gak munggkin itu Edwards. Toh dia belum nongol juga kan, tapi kecelakaan ini--"

"Enggak! El please jangan mikir yang engga-engga! Gue belum siap ketemu dia" ucap Elisa.

"Tapi, kalaupun memang sudah waktunya dia nonggol gapapa. Mau gak mau, siap gak siap aja sih lagi" lanjutnya.

Keasikan berpikir Elisa tak sadar sudah hampir sampai ketempat tujuannya.

Elisa pun memarkirkan mobilnya dengan benar, kemudian segera masuk kedalam rumah sakit.

Elisa berdiri di depan ruangan Farezta dirawat. Ia menatap Farezta yang terbaring lemas dari luar.

Elisa takut untuk masuk.

"Hey!"

Elisa tersentak kala ada yang menepuk pundaknya. Elisa membalikkan badannya, ia menatap bingung orang itu. "Hm siapa ya?" Tanya nya ramah.

Wanita itu tersenyum "Saya Aletha, kakak Farezta. Kamu siapa?-- pacar Ezta?"

Elisa tersenyum mendengar pengakuan Aletha, setelah itu menggeleng "Ah engga kak. Saya temen nya Farezta,"

Aletha tertawa pelan "Oh kirain pacarnya, ayo masuk kenapa masih di luar?"

Aletha menarik tangan Elisa agar ikut bersama nya masuk kedalam ruang rawat Farezta.

Aletha kemudian mempersilahkan Elisa duduk. Dengan sopan Elisa mendudukkan bokong nya di sofa.

Aletha menyiapkan air serta menyusun makanan yang baru ia beli di piring. "Kamu dapet kabar dari mana--?"

"Elisa kak, saya dapet kabar dari manager saya." Jawab Elisa.

Aletha mengangguk kemudian duduk di samping Elisa sembari meletakkan air serta makanan.

Hening sesaat. Aletha menatap sedih adiknya yang terbaring lemah di kasur rumah sakit.

"Kak, kalau boleh tau apa yang terjadi pada Farezta?" Elisa membuka suara.

Elisa's Transmigration Where stories live. Discover now