45

676 109 99
                                    

45

setelah liburan di pantai yang jauh terlaksana dengan baik dan sukses dengan banyak oleh-oleh yang akhirnya di bagikan ke beberapa orang yang mereka kenal akhirnya liburan dilanjutkan dengan liburan yang dekat-dekat dengan rumah saja. mulai dari taman bermain, laut dan tempat bermain lainnya sudah keluarga oh kunjungi sejak 2 hari setelah kepulangan mereka hingga 2 hari sebelum mulai sekolah lagi.

tapi dari semua keseruan itu sehun dan jongin sama sekali tidak bisa ikut menikmati semuanya karena jongin yang tiba-tiba jatuh sakit setelah pulang dari liburan mereka. jongin akan sakit di jam-jam tertentu saja yang membuat sehun dan juga jongin tidak bisa ikut bermain dengan anak-anak dan harus rela menitipkan mereka pada kakek dan nenek mereka yang seharusnya sudah tidak mereka repotkan lagi untuk menjaga cucu yang sudah tidak bisa diam lagi.

siang ini semua orang pergi untuk makan dengan nenek oh, makan daging mahal seperti keinginan vincent sedang jongin dan sehun hanya berdiam diri di rumah. sehun berbaring di sofa besar di ruang tengah rumah besarnya, jongin jelas ada di sana juga, menempeli sehun dan tidak ingin di tinggal sedikitpun karena sakit yang jongin rasakan akan berkurang saat sehun ada di dekatnya dan jadilah jongin harus menempeli sehun dengan terpaksa.

jika jongin merasa terpaksa maka sehun dengan senang hati di tempeli jongin. kalau bisa jongin harus menempel padanya seperti ini terus biar sesekali sehun menang melawan ketiga anaknya. 

"ayo kerumah sakit saja jongin" ucap sehun sambil mengusal rambut jongin yang sedang asik setengah berbaring dan menjadikan sehun sebagai bantalnya.

"tidak mau ah. aku hanya lelah"

"iya lelah tapi tetap harus diperiksa jongin. siapa tahu memang harus diobati"

"jadi sudah bosan bersamaku?" tanya jongin sambil melihat kearah sehun yang juga sedang melihat kearahnya kini dengan kedua mata memicing bersiap untuk marah.

"tidak tentu saja. aku hanya merasa jika kamu sedikit aneh. biasanya tidak ingin dipeluk sama sekali, kenapa sekarang sangat menempel?"

"tidak ingin di tempeli?"

"tidak, bukan begitu. tunggu kenapa semua jadi aku yang salah?" tanya sehun sambil menarik pipi jongin gemas.

"memang kamu harus selalu salah" gerutu jongin yang membuat sehun menghela nafasnya dalam. benar-benar jongin adalah penguasa di rumah ini. tidak ada yang berani marah pada jongin.

"sudah coba yang aku sarankan kemarin belum?"

"apa?"

"testpeck?"

"belum"

"jika kamu sudah mulai aneh seperti ini biasanya positif" goda sehun yang langsung dapat cubitan di perutnya, tentu pelakunya adalah jongin yang kesal.

"aduduh sakit sekali sih. kenapa tiba-tiba berubah menjadi anarkis?" sehun menarik tangan jongin dari perutnya.

"kenapa bicara begitu?" tanya jongin tidak terima dengan ide sehun yang menyebalkan.

"aku hanya tiba-tiba mengingat jika kamu akan berubah menjadi aneh dan menginginkan hal-hal aneh juga ketika sedang hamil"

"masa iya hamil lagi?" ucap jongin yang membuat sehun tertawa geli. jongin benar-benar menggemaskan.

"jika iya kan tidak masalah sebenarnya"

"tidak masalah bagaimana? mau bilang apa pada ibu? menjelaskan pada anak-anaknya juga bagaimana?"

"yang penting di cek dulu sayang. semua kemungkinan itu ada"

"lalu bagaimana jika tidak hamil dan sakit?"

THE OH'S STORYWhere stories live. Discover now