38

650 106 39
                                    

38

setelah selesai dengan makan malam pesanan sehun akhirnya semua orang kembali ke dalam kamar mereka masing-masing termasuk sehun dan juga jongin yang memasuki kamar mereka. sehun sudah berbaring dengan piyamanya, hangat dan nyaman. tinggal menunggu jongin dan sehun yakin kantuknya akan datang begitu saja.

katakan sehun gila tapi jika tidak dengan jongin sehun rasa sehun tidak akan bisa tidur meski sangat mengantuk. tapi begitu melihat jongin keluar dari kamar mandi sehun merasa sangat canggung yang membuat jongin harus menahan tawanya. sehun berubah menjadi kikuk dan mengalihkan pandangannya dari jongin.

hal yang tidak pernah sehun lakukan, sehun akan selalu melihat kearah mata lawan bicaranya, sehun akan bicara dengan penuh percaya diri juga, tapi sekarang keadaan berubah yang membuat jongin benar-benar merasa geli. jongin sebenarnya tidak kesal dengan sikap sehun, sama sekali tidak ada rasa kesal yang jongin rasakan.

jongin sangat paham jika sehun tidak pernah diremehkan sekalipun oleh orang lain, sehun sangat dihormati dan tidak pernah dipandang sebelah mata oleh orang lain. tapi bersama dengan jongin sehun harus mendengar dan mengalami semua cerita mengesalkan yang jongin hadapi sebelum bertemu dengan sehun. tentu sehun jelas memiliki kemarahan tentang apa yang jongin alami.

tapi bukannya membalas dengan setimpal hanya akan mengotori tangannya dengan hal yang sama? jongin jelas enggan mengorbankan apa yang dia miliki hari ini demi masa lalunya yang bahkan tidak akan bisa terulang lagi. jadi kenapa harus pusing dengan ucapan dan perilaku orang lain dimasa lalu?

jongin menaiki ranjang pelan dan duduk disamping sehun dalam diam. keduanya hanya diam, benar-benar diam. hal yang tidak pernah terjadi sama sekali. biasanya ada saja hal yang sehun bicarakan atau hal-hal yang jongin adukan, tapi malam ini hanya keheningan saja yang ada di kamar keduanya. 

jongin memberanikan dirinya mengambil tangan sehun dan kemudian menggenggamnya, membuat sehun kaget dan menoleh hingga akhirnya kedua mata mereka bertemu.

"kenapa berubah menjadi sangat canggung?" tanya jongin yang membuat sehun hanya bisa terdiam.

"jangan terus merasa bersalah, bukannya berbeda pendapat adalah hal yang biasa? tidak ada yang aneh dengan itu sehun. yang aneh adalah jika kamu masih saja seperti ini" sambung jongin sambil masih menggengam tangan sehun, jongin bahkan duduk semakin dekat dengan sehun.

"aku sepertinya terlalu merasa bersalah"

"sudahlah, jangan terus terusan merasa bersalah, tidak menyenangkan jika papa hanya diam-diam begini" goda jongin lengkap dengan senyuman dan juga kedipan matanya yang nakal. dua hal yang membuat kejahilan sehun langsung kumat.

"tapi sayang, aku butuh dihibur" ucap sehun sambil menunjukkan wajah sok melasnya yang membuat jongin tersenyum geli.

"harus dihibur dengan apa?" tanya jongin sambil mendekatkan wajahnya ke wajah sehun.

"mama ingin menghibur dengan apa?"

"inginnya dengan apa? satu kali cium?"

"tidak cukup, harus lebih dari satu kali cium" ucap sehun sambil menarik tangan jongin dan membuat jongin duduk diatas pangkuannya, sehun bahkan mengalungkan kedua tangan jongin di kedua bahunya.

"lebih dari satu kali cium? lalu berapa kali?" tanya jongin sambil mengusap telinga sehun dan juga rambut bagian belakang sehun pelan.

"berkali-kali sampai canggungnya hilang, kalau perlu sampai pagi" ucap sehun santai sambil mengusap pinggang jongin yang ramping. 

"mau mulai berhitung atau bicara?" goda jongin.

"tentu saja berhitung mulai dari nol sayang" 

sehun langsung mencondongkan wajah dan tubuhnya kearah jongin, mencium bibir jongin dalam sebelum melakukan hal yang lebih dengan istrinya yang dengan beraninya menggoda sehun duluan dan sehun dengan santainya menjalankan modusnya supaya meskipun terlambat sehun harus dapat honeymoon juga. entah kemana perginya rasa canggung sehun sekarang.

THE OH'S STORYWhere stories live. Discover now