12

878 130 115
                                    

12

ucapan sehun benar-benar tajam yang membuat semua orang diam termasuk jongin yang merasa kesal juga. bagaimana tidak kesal jika jongin bahkan sudah membujuk sehun tapi berakhir seperti ini dan yang bisa jongin lakukan hanyalah menggenggam tangan sehun lebih erat. melampiaskan kekesalannya.

"kalian pikir aku ingin disini? ingin kemari dan membantu dengan suka rela? aku tidak sudi. tapi karena jongin masih mengganggap kalian memiliki darah yang sama jadi aku kemari untuk berusaha membantu. tapi sepertinya kalian masih sangat mampu jadi aku permisi" 

"selamat menunggu waktu hingga orang yang kalian cintai pergi tanpa berusaha melakukan apapun" ucap sehun sebelum kembali berjalan meninggalkan ruangan dimana paman kim berada.

sehun menarik tangan jongin sedikit lebih kuat untuk berjalan pergi dari ruangan yang membuat sehun muak. sehun inginnya menghanguskan keluarga paman jongin dan pergi begitu saja sambil tertawa jika boleh sehun mengakui secara jujur.

"sehun..." jongin berusaha melepaskan genggaman tangan sehun dari pergelangan tangannya.

"jongin, dengarkan aku. kita boleh menjadi orang yang super baik, kita boleh mengorbankan semuanya demi sebuah kebaikan, tapi untuk orang-orang yang mau menerima kebaikan kita bukan untuk orang yang bahkan tidak ingin menerima kebaikan kita" ucap sehun

"tapi sehun paman membutuhkan bantuan kita"

"mereka tidak butuh jongin. mereka tidak membutuhkannya. mereka menolak kita jongin. kamu mendengarnya sendiri"

"tapi paman..." ucap jongin yang langsung mendapatkan sebuah pelukan dari sehun yang langsung membuat jongin tidak bisa mengatakan apapun lagi.

"kita tidak bisa membantu orang yang tidak ingin di bantu" bisik sehun yang membuat jongin terdiam. jongin tahu sehun serius dengan ucapannya dan hanya mampu terdiam.

"kita tidak bisa memaksa seseorang berhati batu untuk menerima uluran tangan kita. karena dia akan melukai kita." sambung sehun sambil mengusap rambut jongin pelan.

"kita sudah berusaha untuk membantu jongin, kita sudah berusaha mengulurkan tangan kita tapi mereka tidak ingin meraihnya. jadi berhenti mengulurkan tanganmu dan balas pelukanku saja" ucap sehun sambil melihat kearah kedua mata hitam jongin dan juga mengusap pipi jongin dengan lembut.

sehun benar, yang dia katakan semuanya benar. jongin sudah berusaha mengulurkan tangannya pada keluarga paman. terkadang jongin bahkan memaksakan kehendaknya pada sehun. memaksa sehun melakukan hal yang dia benci demi membantu pamannya. jongin terus mengulurkan tangannya yang tidak pernah di sambut hingga melupakan sehun yang selalu memeluknya.

jongin lupa jika sehun terus berusaha menurunkan egonya dan menuruti apa yang jongin inginkan. pada akhirnya jongin hanya bisa mengangguk dan mengikuti sehun yang menarik tangannya keluar dari rumah sakit dimana paman jongin dirawat. melepaskan semuanya termasuk keinginan jongin untuk membantu pamannya yang menurutnya sangat membutuhkan bantuan sekarang.

sehun dan jongin benar-benar mampir untuk membelikan anak-anak ayam goreng kesukaan mereka, kentang goreng dan juga beberapa camilan yang menjadi favorit anak-anak. sampai dirumah ternyata rumah masih dalam keadaan super ramai.

semua anak ada di ruang tengah, jeno melihat tv dan sesekali mengobrol dengan jaehyun, ibu dan taeyong entah melakukan apa di dapur sedang logan mengawasi vincent yang sedang bermain dengan mark dan juga sungchan. logan tentu sangat tahu jika adiknya terkadang sangat menyebalkan saat bermain.

begitu jongin masuk semua anak langsung menyerbu kecuali jeno yang memang sedang asik dengan obrolannya dengan pamannya, jeno juga sudah cukup dewasa atau jeno inginnya di pandang lebih dewasa meski nyatanya untuk jongin jeno masihlah putra kecilnya untuk selamanya.

"mama" panggil vincent sambil memeluk kaki mamanya dengan erat.

"kenapa? tidak ingin bergabung dan makan ayam?" tanya jongin sambil mengusap kepala vincent dengan gemas.

"mama okey?"

"okey. kenapa?"

"mama terlihat sad" ucap vincent yang membuat sehun mendengus. anaknya yang satu ini memang suka sekali mencampur bahasa yang membuatnya pusing.

"hey anak kecil tahu apa soal sad?" tanya sehun sambil menarik pipi vincent dengan gemas yang jelas langsung dapat cubitan juga dari mama. ya mana jongin rela anaknya di cubit meski itu oleh papa mereka.

"ih vincent tanya mama bukannya tanya papa" ucap vincent dengan nada super kesal. jelas kesal dapat cubitan soalnya.

"sudah, tidak ingin makan ayam?" tanya sehun lagi pada bungsunya yang masih betah menempeli mamanya tanpa mau melepas pelukannya pada kaki jongin.

"sudah ada dua monster ayam yang ada di meja makan" ucap sehun lagi yang membuat vincent menoleh kearah meja makan.

disana logan dan jeno sudah menunjukkan paha ayam milik mereka dan mulai menggigitnya dengan pandangan menyipit menggoda si bungsu yang kini berteriak kesal sebelum berlari menuju ke meja makan dan mulai pertengkaran mereka yang hari ini dengan topik ayam sebagai bahasannya.

selalu saja ada pertengkaran dan jangan harap jeno atau logan akan mengalah demi adik mereka. sehun tersenyum kemudian memeluk pinggang jongin membuat jongin kaget dan langsung menoleh kearah sehun yang berdiri di sampingnya.

"lihat saja mereka dan hilangkan semua pikiran menyebalkan di kepalamu" bisik sehun sebelum sedikit menunduk dan mencium bibir jongin sekilas sebelum banyak teriakan protes untuk aksinya kali ini. karena protes bukan hanya dari kedua anaknya tapi dari jaehyun bahkan taeyong juga ibu.

sehun kemudian membiarkan jongin berjalan menuju ke dapur menemani anak-anak yang sedang sibuk dengan dunia ayam dan kentang goreng kesukaan mereka sedang sehun menggantikan jeno untuk duduk di samping jaehyun.

"bagaimana keadaan paman?" tanya jaehyun kemudian.

"aku tidak tahu, dan tidak ingin peduli juga sebenarnya"

"keluarga paman tidak ingin menerima bantuan kakak ipar?"

"ya, seperti biasa, keras kepala dan berpikiran sangat pendek. kesal sekali" gumam sehun yang membuat jaehyun tersenyum kemudian.

"yah memang mengesalkan tapi bagaimanapun dia tetap kakaknya ibu. meski menyebalkan tetap harus di tolong" ucap jaehyun pada sehun yang ada di sampingnya.

"ya memang harus di tolong tapi kalau tidak mau di tolong bagaimana?" tanya sehun kemudian.

"aku sedikit heran dengan pamanmu yang satu itu. entah kenapa sangat gengsi. kenapa tidak mau mengakui kehebatan orang lain dan juga menerima bantuan orang lain seolah-olah mereka akan mati karena menerima bantuan dariku dan juga jongin"

"sebenarnya kakak ipar kesal karena tidak bisa membantu atau karena bantuannya di tolak?" goda jaehyun pada sehun yang membuat sehun mendengus kesal.

"itu dua kalimat yang sama yang hanya di putar putar di situ saja. kenapa mengesalkan sekali. kamu seorang dokter, kenapa tidak ingin membantu?" tanya sehun sambil menoleh kearah jaehyun yang sedikit kaget dengan pertanyaan yang sehun ajukan.

"aku tidak sebaik kakakku, jika aku memiliki segalanya seperti kakak ipar, aku akan meratakan mereka hingga sama dengan tanah. karena semua yang mereka lakukan padaku dan keluargaku. rasanya baru kemarin aku, kakak dan ibu menangisi kepergian kakek dan kenyataan yang hadir membuatku bahkan tidak bisa bernafas dengan benar hingga hari ini. semuanya menusuk dan menyakitkan."

"jika dia mati hari ini semuanya akan jauh lebih melegakan" ucap jaehyun panjang yang membuat sehun sangat terkejut. bagaimana mungkin kim jaehyun si pendiam kini bisa berkata hal hal yang sangat menyakitkan dan terkesan begitu tega?

apa yang sehun tidak ketahui? apa yang jaehyun simpan seorang diri selama ini?

tbc

Yak yak yang kangen cerita ini mari absen wkwkwkwk 😂😂😂

Doh meski mungkin engga nge feel lagi semoga ini tetap menghibur ye engga? Iyein aja udah ya 😅😅😅

Yok komen yok yang rame biar tambah uwaw owe nya kan ya

Yok 50 komen yok owe update 1 chapter lagi dah yok bisa yoook 😂😂😂

THE OH'S STORYWhere stories live. Discover now