19

873 128 55
                                    

19

oh vincent, 10 tahun yang terlahir dari papa sehun dan mama jongin, di usianya yang ke 10 ini vincent sudah duduk di sekolah dasar kelas 5. sangat jahil sekaligus populer dikalangan teman-temannya di sekolah. oh vincent si anak berambut coklat yang sangat cerdas. benar-benar cerdas.

guru-guru sangat menyukainya sedang teman satu kelasnya ada beberapa yang sedikit tidak suka dengan apa yang vincent lakukan. vincent terkadang terlihat sangat dingin dan hanya diam saja tidak seperti anak lain yang akan bermain keluar kelas saat istirahat atau bermain bersama dengan teman-temannya tapi oh vincent akan duduk dengan buku ceritanya di temani bekal yang mamanya buatkan.

tidak ada yang boleh menyentuh bekal itu sama sekali. meski terkadang hanya diam saja oh vincent tetap memiliki beberapa teman yang entah kenapa sangat betah berada di keterdiaman vincent dan tetap setia berada di dekat vincent.

satu adalah pilsuk, si culun dengan kacamata tebal yang entah kenapa menempeli vincent seperti permen karet, yang satu adalah mino, anak paling kurus dikelas yang entah bagaimana selalu dipandang aneh oleh orang lain dan akhirnya berakhir dengan vincent.

jarang ada kata dari ketiganya saat mereka bersama atau yang paling jelas tidak ada kata yang keluar dari vincent. sedang pilsuk dan mino selalu berusaha mengajak vincent untuk bicara dan vincent akan menjawab seperlunya saja, tidak akan membalas panjang dan lebar.

hari ini adalah hari yang sama, vincent keluar dari mobil dan melambaikan tangannya pada semua orang yang masih ada di mobil dan berjalan memasuki sekolahnya dalam diam. vincent suka sekolah, suka bahasa inggris dan matematika. dua pelajaran yang banyak di benci orang lain.

vincent ingin kuliah keluar negeri mengikuti apa yang paman jahe lakukan, biar vincent bisa jadi lebih keren dari pamannya itu. jadi cucu nenek yang paling keren dan juga jadi anak mama yang paling keren juga. vincent terus berjalan hingga akhirnya sampai diruang kelasnya. 

kelasnya sedikit gaduh tapi begitu vincent memasuki kelas suara tawa yang awalnya menggema kini menjadi sunyi. vincent melihat kesekeliling dan menemukan pilsuk berdiri sedang mencoba meraih sesuatu yang di pegang oleh bonggun, si anak nakal di kelasnya. dia suka sekali mengganggu pilsuk dan mino.

"apa yang terjadi, kembalikan" kata vincent sambil merebut dengan kasar buku yang bonggun pegang sebelum melemparkannya pada pilsuk.

"apa yang kamu inginkan sebenarnya oh vincent?" tanya bonggun yang membuat vincent mengerutkan dahinya dalam.

"berhenti mengganggu orang lain, jangan sibuk dengan orang lain, sibuk dengan dirimu saja sendiri" 

"kamu tahu, pilsuk dan mino mendekatimu karena mereka tidak punya teman dan bisa berlindung padamu? si dingin yang tidak punya teman" ucap bonggun yang membuat vincent sedikit kaget. terlihat dari kedua mata vincent yang melebar dan genggaman tangannya yang mengerat.

"hmm lalu kenapa? bukankah manusia makhluk sosial yang saling membutuhkan?"

"kamu sedang dimanfaatkan untuk berlindung oh vincent, mereka tidak bisa melakukan apapun dan hanya bersembunyi dibelakangmu, kamu bukan teman mereka" ucap bonggun lagi yang membuat vincent menoleh kearah pilsuk kemudian mino. keduanya diam dan vincent cukup tahu jika keduanya tidak menolak apa yang bonggun katakan.

"aku tidak butuh teman yang tidak tulus ingin berteman denganku"

"tidak ada yang ingin berteman denganmu, kamu sombong, kamu menyebalkan, tidak banyak bicara, tidak pernah bermain dan hanya belajar saja, tidak ada yang mau berteman denganmu" ucap bonggun dengan nada menusuk yang membuat vincent hanya berdiri diam dan mengepalkan tangannya erat-erat.

vincent akan membuka mulutnya tapi ada suara lain yang membuat vincent dan semua orang menoleh kearah pintu dimana si pembuat suara datang.

"oh vincent kamu melupakan bekal makan siangmu" ucap seseorang itu lagi yang membuat vincent benar-benar terkejut. dua kakaknya berada di sana berdiri dengan wajah memerah seperti akan marah.

"hey bocah, apa yang kamu katakan pada adikku?" tanya logan yang berjalan masuk kedalam kelas vincent lebih dahulu kemudian berdiri di depan teman vincent yang sejak tadi mengoceh saja.

"siapa kamu?" tanya bonggun dengan nada super takut yang membuat logan tersenyum.

"hey jika kamu berani jangan gunakan mulut kotormu tapi gunakan otak cerdasmu atau tubuhmu untuk berkelahi dengan adikku dan aku yakin kamu akan babak belur" ucap logan sambil menilai bonggun dari atas kepala sampai ujung kakinya.

"logan dia hanya anak kecil" ucap jeno yang datang mendekat dan mengusap bahu vincent yang sedikit bergetar, tentu jeno tahu vincent sedang menahan dirinya.

"tapi mulutnya sampah" bisik logan dengan suara yang sedikit dia kecilkan karena tahu anak-anak disini tidak boleh mendengar kata-kata kasar.

"vincent, ini makan siangmu. ingin tetap bersekolah hari ini atau pulang saja? kakak bisa bilang pada papa apa yang terjadi dan biarkan papa yang mengurus semuanya" kata jeno dambil menunjukkan kotak bekal kesayangan vincent yang entah bagaimana bisa tertinggal di mobil dan membuat kedua kakaknya turun untuk mengantarkannya.

"aku bukan anak lemah yang akan bersembunyi" ucap vincent dengan yakin yang membuat jeno dan logan tersenyum. keduanya tahu jika vincent dan keduanya punya 90% sifat papa mereka yang bisa memukul mundur siapapun yang berusaha melukai mereka.

"otak kosong tidak harus dilawan dengan otak kosong juga" ucap vincent lagi yang membuat logan tertawa puas.

"ini baru adikku" ucap logan sambil mengusap rambut vincent penuh dengan kebanggaan.

"sekolah yang rajin, jangan membuat masalah" ucap jeno kemudian sebelum meninggalkan kelas vincent bersama dengan logan yang mengikuti di belakangnya.

"kedua kakakku punya sabuk hitam judo jika kamu macam-macam denganku dan mereka tahu maka habislah kau" ucap vincent sebelum berjalan mendekat kearah kursinya dan duduk dengan nyaman.

vincent hanya diam dan membiarkan bisik-bisik berputar di seluruh kelasnya hari itu hingga jam sekolah berakhir. vincent masih diam dan makan makan siangnya seperti biasa, membaca buku ceritanya seperti biasa yang berbeda hanya pilsuk dan mino yang tak lagi ada di dekatnya dan menghilang dari kelas begitu bel istirahat berbunyi.

hari-hari tenang vincent kembali tapi terasa ada yang kurang. tapi vincent mengabaikannya hingga hari dan minggu pun berlalu begitu saja. vincent si pendiam kembali terbiasa sibuk dengan dirinya sendiri dan buku ceritanya yang baru. papa kemarin membelikannya buku cerita dengan bahasa inggris yang lumayan membuat dahi vincent mengerut karena banyaknya kosakata baru yang bukannya membuat vincent menyerah dan mengganti bukunya tapi yang ada vincent membawa kamus besarnya kemanapun dia pergi. benar-benar unik.

siang ini sedikit berbeda dari biasanya, vincent benar-benar ingin ke kamar mandi sebelum jam makan siang jadi vincent berjalan seorang diri menuju ke toilet terdekat tapi sebelum berbelok menuju toilet vincent harus melihat pilsuk dan mino yang berdiri diam membiarkan bonggun makan dari kotak bekal keduanya.

bonggun memakan semuanya dengan berantakan dan itu sangat menyebalkan membuat vincent kesal sekali. bekal itu dibuat mama dengan susah payah jadi harus dimakan dengan rapi. itu yang vincent pikirkan. dan yang jelas itu bukan dibuat oleh bonggun. vincent melihat pilsuk dan mino terlihat menunduk akan menangis.

jadi vincent menghela nafasnya panjang sebelum berjalan mendekati ketiganya.

tbc

Selamat datang di kehidupan sekolah oh Vincent!!! 😂😂😂😂

Owe bingung Vincent sebenernya kek mana anaknya weh 😅😅

Gila owe emang dah lah

Gengs kek nya owe kudu menyepi sepersekian minggu weh, buat cari wangsit 😭😭😭😭

Heuuuh gila gila gilaaaa 😭😭😭😭

THE OH'S STORYOnde as histórias ganham vida. Descobre agora