[S2] BAB 60

17.4K 998 115
                                    

MAAFFF BARU UPDATE HUHUHU NGANTUK MULU HERAN:((

MAACII YG MASIH NUNGGUINN, SYGG BGT SAMA KALIAN😚😚

ENJOYYYY

----------

Alex POV

"Ya sudah sana pergi! Aku tidak akan mengikutimu lagi!" usir Natalie yang tiba-tiba saja merubah suaranya. Tangannya bersedekap di dada dan matanya menatapku tajam dengan alis menyatu.

Tampak imut sekali, aku ingin mencubit pipinya yang mengembung itu. Baru saja beberapa detik yang lalu dia bersikap manja, sekarang sudah merajuk lagi.

Namun, aku tetap kekeh tidak akan menyentuhnya. Natalie bilang dia lelah denganku, mengingat hal itu aku merasa sangat bersalah sudah memaksanya.

Tanganku hanya menyentuh rambutnya dan mengelusnya lembut. Sebisa mungkin aku tidak melihat kulit mulusnya yang hanya tertutupi kain tipis.

"Tidurlah di kamar, sayang, ini sudah malam," pintaku dengan senyum tulus yang malah membuatnya mengerucutkan bibir.

"Alex tidur dimana?" tanyanya dengan suara melemah. Natalie seperti anak kecil yang tidak mau ditinggalkan oleh ibunya. Tangannya saja kini menahan bajuku agar tidak pergi.

Mana bisa aku kuat menahan godaan sebesar ini. Akan tetapi otakku mengkhianatinya, tetap saja aku menggeleng, menghapus pikiran kotorku.

"Aku tidur di sofa, kalau ada apa-apa teriak saja, aku akan langsung mendatangimu," ucapku yang menimbulkan kerutan di dahinya. Jelas sekali Natalie tidak menyetujui keputusanku.

Helaan napasnya terdengar kuat dan dengan kasar dia menghempaskan tanganku yang masih berada di rambutnya.

Matanya menatapku sinis dan kakinya menghentak-hentak, sebal.

"Ya sudah!" ucapnya singkat sambil berteriak ke arah wajahku. Bukannya marah, aku malah merasa gemas ingin memakannya. Apalagi bibirnya yang maju seperti bebek itu, susah payah aku menahan diri agar tidak segera menciumnya.

Setelah Natalie menghilang dari pandangan, sontak aku bernapas lega. Tanganku mengepal kuat dengan geraman yang sangat kencang dari Rolf. Sudah pasti dia pun ingin menyentuh Natalie, sama besarnya denganku.

Kaki ku melangkah lemah ke arah sofa dan tiduran di sana. Sofa itu tidak cukup untuk menampung tubuhku, ditambah lagi terasa sangat kosong karena tidak ada bau Natalie yang harum.

Aku merasa tidak akan bisa tidur nyenyak malam ini.

Tanpa sadar aku menutup mata dengan sikut, berusaha untuk tertidur. Semakin cepat terlelap, semakin cepat hari esok.

Aku tidak sabar untuk bertemu wanitaku lagi.

Namun, tiba-tiba saja wangi lavender itu kembali pekat dengan langkah cepat seseorang yang terdengar mendekat. Mataku pun spontan terbuka merasakan tubuhku yang ditimpa sesuatu.

Natalie, wajahnya merajuk lucu dengan mata yang menatapku berharap. Tangannya memeluk leherku dan kepalanya masuk ke ceruk leher. Terasa sangat geli, membuatku refleks menahan bahunya.

 Terasa sangat geli, membuatku refleks menahan bahunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pet Me, I'm Your Wolf!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang