BAB 24

42.9K 2.4K 188
                                    

ENJOYYYYY!!!

-----------

Alex berbohong.

Dia tidak melakukannya sekali--lebih tepatnya lima kali. Entah darimana kekuatan sebanyak itu berasal, yang pasti tubuhku lemas sekali.

Badanku kembali basah kuyup akibat cairannya dan hanya tertutupi selimut tipis yang sudah robek sana sini.

Sedangkan keadaan Alex, dia baik-baik saja. Malah matanya sudah terpejam erat dengan bibir yang mengemut dadaku penuh nafsu. Ya, akhirnya Alex melakukannya, tanpa persetujuanku.

Di saat aku tidak bertenaga, dia mengambil kesempatan dalam kesempitan memenjarakan tubuhku. Bahkan kini badannya sudah masuk ke dalam selimut hingga hanya menyembulkan kepalanya dari balik sana.

Alex seperti anak bayi yang tengah menyusu. Kadang kala saat tak sengaja terlepas, matanya akan terbangun dan mencari-cari lagi tonjolan di payudaraku. Alhasil, tubuhku terdiam kaku sambil menunggunya cepat tertidur.

"Ngh, jangan digigit," peringat ku merasakan gigi tajam Alex yang menekannya. Spontan dadaku membusung merasakan sakitnya.

Alex tidak mempedulikannya karena sudah terlelap, hanya keningnya yang mengerut seakan merasa terganggu dengan pergerakanku.

Dengan cepat, aku mengelus rambutnya dan membisikkan kata-kata penenang di telinganya. Bisa bahaya jika Alex kembali terbangun, serigala buas itu akan kembali menghajar ku dan tidak melepaskan ku seharian penuh.

Sekarang saja tubuhku sudah sangat pegal hingga bergerak sedikit saja rasanya ngilu. Alex keterlaluan! Aku disuruh menungging satu jam penuh, mengingatnya saja sudah sangat memalukan.

Sontak pipiku memerah dan bagian bawah sana kembali berdenyut tanpa ku minta. Ini berbahaya, virus mesum Alex dan Rolf sepertinya mulai menular padaku. Aku harus menjaga jarak dari mereka sementara waktu.

"Kau menyebalkan, Al! Dalam tidur saja kau masih mengurungku. Lepas hmm pelukanmu erat sekali," keluhku di telinganya dengan bibir mengerucut.

Perlahan, ku dorong sedikit badannya dan ku lepaskan mulutnya dari dadaku. Seiring dengan bibirnya yang menjauh, terdapat bercak saliva di sana membuatnya tampak licin.

Karena tindakanku tersebut, Alex melenguh sebal dengan mata yang masih terpejam. Dengan sigap aku mengarahkan jempolnya ke arah mulut sebagai pengganti payudaraku.

Untungnya berhasil, Alex kembali menghisap jarinya dengan nikmat hingga bibirnya terlihat maju. Melihatnya seperti itu tampak sangat imut di mataku, tanpa sadar senyumku tersungging dibuatnya.

Baru saja akan beranjak, tanganku ditahannya dengan kuat. Jantungku berdebar, takut untuk menatapnya. Sial, sepertinya aku ketahuan ingin kabur.

"Mama jangan pergi, temenin alex," lirihnya terdengar seperti suara bayi.

Genggamannya yang seketika melemah membuat alisku menyatu. Berbalik, aku melihatnya yang masih memejamkan mata dan menguap lebar. Alex masih tertidur.

Bahkan kini posisinya terlentang dengan kedua tangan terbuka lebar. Dia tampak sangat nyenyak sekali dalam tidurnya, sampai air liurnya saja terlihat menetes dari mulut.

 Dia tampak sangat nyenyak sekali dalam tidurnya, sampai air liurnya saja terlihat menetes dari mulut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pet Me, I'm Your Wolf!Where stories live. Discover now