BAB 48

18K 1.2K 122
                                    

HELLOOO, SIAPA YG DARI PAGI UDH NUNGGUIN UPDATE ANN?

JAM SEGINI MASIH TERMASUK HARI KAMIS G SII?! IYAIN AJA DONG :((

MAAP YAA MALEM"

KOMEN YG BANYAK YAA, MAU GUE BALES SATU" EHEHE

ENJOYYY

----------

"Aku tidak me-rejectnya, Vin," lirihku, menggeleng lemah.

Ucapannya yang terdengar menuduh membuatku mengingat kembali apa saja yang sudah ku katakan pada Alex. Tidak ada satu kata pun aku menolaknya menjadi mate-ku. Seingatku begitu.

"Alex menghilang dan aku tidak dapat mencium wanginya sama sekali, kau pasti melakukan sesuatu, Nat!" kekeuh Alvin dengan menunjuk-nunjukku penuh amarah.

Dengan pandangan kosong, aku menelaah lebih jauh. Tidak mungkin dia bunuh diri hanya karena aku pura-pura berselingkuh, kan? Padahal ucapanku sama persis seperti saat bersama Leo, Alex seharusnya mengetahui hal tersebut.

Dan yang paling penting, dia tidak mungkin meninggalkanku sendirian. Batinku masih percaya jika Alex sedang bersembunyi di sekitar sini dan menertawakanku dari belakang.

Tangan Alvin mengepal melihat ekspresiku yang terdiam kaku, dia pasti mengira bahwa dugaannya benar. Langkahnya tegas dan tangannya seakan bersiap menonjokku.Tanpa sadar aku mundur secara perlahan.

Untungnya Alden lebih cepat menahan bahu Alvin.

"Tenanglah, Vin, Alex akan marah jika Natalie kenapa-napa. Sekarang kita cari Natasha dulu, biasanya dia yang lebih tahu dibandingkan siapapun," ucap Alden dengan mengusap punggung saudaranya.

Matanya ikut menatapku sinis, akan tetapi wajahnya lebih tenang. Alden hanya menghela napas panjang dan menahan tangan Alvin yang masih saja mengepal kuat.

Berbeda denganku yang mengerut bingung mendengar ucapannya, Natasha? Bukankah terakhir kali ku dengar Alex sudah membunuhnya?

Refleks tanganku menggenggam erat jaket Bryan, menumpu diriku sendiri. Entah mengapa aku merasakan firasat buruk mendengar Alex dan Natasha menghilang bersamaan, secara kebetulan.

Perasaanku tidak enak, seperti tengah dejavu dengan kejadian beberapa minggu yang lalu.

"Kau pulang saja, Nat. Kami akan mengabarimu jika sudah menemukan Alex. Ayo pergi, Vin," ajak Alden yang langsung diangguki oleh Alvin.

Sebelum pergi, masih ku lihat geraman marah Alvin yang mengarah padaku. Padahal kemarin dia terlihat yang paling cerewet, sekarang malah terasa menyeramkan saat diliputi amarah seperti itu.

Tanpa aba-aba mereka berubah wujud menjadi serigala besar dan pergi begitu saja dari hadapanku.

Tubuhku masih terpaku dan mataku menatap pada satu titik dengan melamun. Menelan ludah kasar, aku takut dengan fakta Alex yang mungkin saja kabur bersama Natasha.

Dia tidak menemuiku selama dua minggu, apalagi yang mungkin dilakukannya? Rasanya mustahil seorang Alex dapat menahan nafsunya. Selama bersamaku saja, tidak ada sehari pun tanpa melakukan kegiatan dewasa.

Seperti tahu apa yang ku pikirkan, Bryan menepuk bahuku pelan, menyadarkanku.

"Jangan berpikir macam-macam, Nat. Alex tidak mungkin sebodoh itu menyakitimu untuk yang kedua kalinya," ucap Bryan dengan tersenyum menenangkan.

Tangannya menarik pergelangan tanganku dan membawaku ke mobilnya. Padahal aku sudah packing segala macam, namun ternyata tidak seperti yang ku harapkan.

Pet Me, I'm Your Wolf!Kde žijí příběhy. Začni objevovat