BAB 2

215K 7.8K 259
                                    

SIAPAAA YANG UDAH ADD KE PERPUSS?!!

DAPETT 💯💯💯

KALAU KALIAN SUKA SAMA NOVEL INI JGN LUPA FOLLOW AKUN W JUGA YAAA😚

ENJOYYYY

------------

Jantungku berdegup kencang, merasakan ketegangan yang teramat sangat. Jendela yang masih terbuka, menghembuskan angin kencang, membuatku gemetar kedinginan.

Bahuku yang tidak tertutup apapun dengan bagian dada yang rendah tidak lepas dari pandangannya. Secara dekat aku mulai melihatnya dengan jelas.

Struktur wajahnya yang tegas dengan alis tebal dan bibir penuh menggoda, membuatku terpaku. Alex. Teman sekelasku yang biasa orang-orang sebut 'makhluk goib', tidak pernah berbicara dan hanya tertidur di kelas hingga pulang kuliah.

Ini pertama kalinya aku dapat menelaah wajahnya yang sempurna.

"Kau menyukaiku, ya?" tanyanya tiba-tiba mengalihkan fokusku. Ekor Alex yang tadinya menegang kini terlihat meliuk ke kanan kiri, seakan tengah kesenangan. Senyumannya semakin melebar menampilkan taringnya yang tajam.

Mataku masih membelalak dan mulutku menganga melihat penampilannya yang dipenuhi bulu dengan telinga menyeruak keluar dari rambutnya.

Tidak mendapatkan jawaban, Alex malah semakin percaya diri dan memelukku kian erat. Tanpa aba-aba dia mendekatkan kepalanya pada ceruk leherku dan menghirupnya kuat.

"Aku juga menyukaimu! Kau sangat cantik, sayang," ucapannya menyimpulkan keterdiamanku. Tunggu, sepertinya ada yang salah.

Dengan sedikit memberontak, aku bergerak tidak nyaman ingin melepaskan pelukannya. Tanganku mendorong bahunya agar sedikit menjauh. Sayang semuanya sia-sia, Alex tidak bergerak seinci pun.

Hembusan napasnya yang hangat terasa menggelitik leherku dan membuatku menggeliat, kegelian.

Rasanya aneh saat kulitku bersentuhan dengan bulu-bulu halusnya, bahkan dengan jailnya telinga itu mengenai daguku, seakan meminta dielus.

Mulutnya sudah bersemayam di kulitku dan menciumnya berulang kali, tidak urung juga dia jilat.

"Hei, tunggu, Al! Lepaskan aku sebentar," pintaku memohon. Suaraku melirih, takut mengeluarkan desahan laknat akibat serangannya itu.

Perlahan, tubuhnya sedikit menjauhiku tanpa melepas pelukan kami. Raut wajahnya terlihat sangat bernafsu dengan mata berkabut.

Alis Alex menyatu, tidak suka melihatku menolaknya. Wajahnya merenggut dengan sedikit geraman, mengancamku.

Sontak gerakanku yang mendorongnya pun berhenti.

"B-Bajuku turun," alasanku tidak dapat memikirkan hal lain lagi. Alex bisa dengan mudah memakanku, bagaimana aku tidak takut?

Tangannya yang berada di punggungku terasa mencengkram dengan kukunya yang panjang, menusuk kulit.

Mendengar ucapanku, seketika Alex melihat ke arah dadaku dan tersenyum mesum. Dengan gerakan menggoda, dia malah semakin menurunkannya membuatku terkejut.

Baju kurang bahan ini sudah setengah terbuka hingga menampakkan bulatan daging yang menyembul. Refleks aku menutupinya dengan tanganku.

"Aku lebih suka kau tidak pakai baju, Natalie," bisiknya di telingaku dengan sensual. Badanku meremang mendengar suaranya yang serak disertai jilatannya yang menggoda. Tanpa sadar aku menggelinjang, risih.

Pet Me, I'm Your Wolf!Where stories live. Discover now