13. Dirty little secret

10.8K 496 7
                                    

Dirandra berjalan tertatih keluar kamar mandi. Ia sengaja berganti pakaian paling terakhir agar tidak ada temannya yang cemas melihat memar akibat keseleo di kakinya.

Tapi baru saja ia membuka pintu, Dirandra sudah dikejutkan dengan keberadaan Delvin yang berdiri seolah menunggunya.

"Delvin?" Dirandra mengernyit bingung melihat Delvin yang belum berganti pakaian padahal bel pelajaran selanjutnya sudah berbunyi. "Lo belum ganti baju?"

Bukannya menjawab pertanyaan Dirandra cowok itu malah menunduk melihat kearah sepatu Dirandra.

"Kaki lo gakpapa?" Tanyanya cepat.

Dirandra ikut menunduk kearah kakinya lalu semakin mengernyit bingung. Apa Delvin tahu kakinya kenapa-napa? Tapi kan sedari tadi Dirandra memakai kaos kaki semata kaki jadi seharusnya tidak ada yang bisa melihat cedera di kakinya.

Tanpa menunggu jawaban Dirandra, Delvin langsung berjongkok dan menurunkan kaos kaki Dirandra. Membuat cewek itu melotot lebar.

"Tuh kan, udah gue duga pasti bengkak. Lo jatohnya begitu sih, mustahil kaki lo baik-baik aja." Ujar Delvin yang membuat Dirandra mengerjap bingung.

Bagaimana bisa Delvin memperhatikannya begitu detail sedari tadi? Bahkan Morea saja tidak tahu kalau Dirandra keseleo karna perempuan itu berjalan dengan baik.

"Lo bisa jalan?" Tanya Delvin lagi.

"Gue cuma keseleo bukan lumpuh." Jawab Dirandra.

"Keselo juga bikin kaki lo susah jalan." Delvin mendengus kesal kemudian memunggungi Dirandra dan berjongkok di hadapannya. "Ayo naik, gue anterin lo ke UKS."

"Udah gue bilang gue gakpapa. Ini cuma keseleo."

Delvin berdecak tidak sabar mendengar jawaban Dirandra. Kenapa sih perempuan itu punya gengsi setinggi langit?

"Lo tau gak di tim basket gue kalo ada yang keseleo itu bisa vakum main sampe beberapa pertandingan. Dan bahkan harus diopname khawatir ada cedera fatal."

"Tapi gue bukan pemain basket." Jawab Dirandra yang membuat Delvin menarik nafas dan menghembuskannya dengan kasar.

Sabar Delvin sabar. Ngomong dengan cewek sekeras Dirandra memang butuh hati lapang seluas samudera.

Berdiri dari posisinya, Delvin mendekati Dirandra lalu tanpa aba-aba menggendong perempuan itu dari depan.

"DELVIN ATAHARIZZ! SIAPA YANG NGIJININ LO NGEGENDONG GUE?!"

"Berisik, lo mau ditonton orang-orang. Noh liat mumpung mereka lagi sibuk belajar mending lo diem."

Dirandra hanya bisa melotot galak ketika Delvin membawanya menyusuri koridor menuju UKS.

Delvin Atharizz sialan.


***


"Lo beneran nggak akan ikut ke partynya Adrien?"

Delvin bertanya untuk yang kesekian kalinya pada Dirandra. Membuat perempuan yang sedang belajar di sofa itu melirik sebentar sebelum kembali fokus pada buku.

"Beneran. Lo pergi sama Ranya aja." Jawab Dirandra dengan santai.

Tapi Delvin malah memicingkan matanya dengan kesal. "Lo kenapa sih daritadi nyuruh gue pergi sama Ranya mulu? Baru kali ini gue liat ada istri yang nyuruh lakinya pergi sama cewek lain."

Ia sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran Dirandra. Kadang perempuan itu terlihat begitu benci ketika Delvin dekat dengan perempuan lain. Tapi juga mengusir Delvin setiap kali ia mendekatinya.

End GameWhere stories live. Discover now