6. Stuck in my brain

12.7K 538 6
                                    

🔞









Morea dan Karenina terkadang tidak paham dengan cara berfikir sahabatnya itu.

Dirandra benci Delvin.

Dan tipe cowoknya jelas bukan cowok yang nyosor sana sini, berkeliaran mematahkan hati perempuan hanya bermodalkan tampang. Selain jago olahraga, sejujurnya tidak ada hal lain yang patut dibanggakan Delvin Atharizz.

Oh atau mungkin ada. Rekornya sebagai cowok yang paling banyak mematahkan hati siswi cantik SMA Winagara.

Tapi kenapa cewek berprinsip seperti Dirandra mau-maunya dijodohkan dengan manusia sasimo?

"Dira!"

"Bang Dreyden!" Dirandra tersenyum senang melihat keberadaan kakak satu-satunya itu.

Perempuan itu dengan wedding dress menjuntai itu buru-buru bangkit dari posisinya untuk memeluk Dreyden. Ia pikir kakaknya itu tidak akan datang mengingat hubungan buruk antara ia dan ayahnya.

"Selamat ya dek, nggak nyangka kamu udah segede ini."

"Maafin Dira ngelangkahin abang ya bang." Dira memeluk erat Dreyden seolah menyalurkan rasa bersalahnya karna nendahului pernikahan itu.

Dreyden yang mengerti langsung mengusap lembut punggung adiknya itu. "Gakpapa. Asal kamu seneng dan gak terpaksa abang nggak akan bikin kacau pesta pernikahannya kok."

Dira tertawa mendengar hal itu.

Keduanya baru saja melepas pelukan satu sama lain ketika Aryan dan Zevanya tiba-tiba saja datang dari belakang Dirandra.

"Ngapain kamu kesini? Pembuat onar dilarang datang ke tempat sakral." Ketus Aryan sembari menatap anak sulungnya itu dengan tajam.

"Dad!" Dirandra melotot lebar. Khawatir kalau-kalau ayah dan kakaknya itu malah bertengkar di depan khalayak umum.

"Jangan keras begitu Aryan. Kamu sendiri yang memutuskan untuk membiarkan Dirandra memilih karirnya sendiri dan memberikan perusahaan kamu pada Dreyden kelak." Sela Zevanya dengan tenang.

"Aku memang membiarkan Dirandra keluar dari daftar pewaris tapi bukan berarti aku akan memberikan perusahaanku pada anak berandal ini!" jawab Aryan dengan menggebu-gebu.

"Lah siapa juga yang mau nerusin perusahaan lo?" Balasan Dreyden itu bukannya meredakan konfrontasi justru malah membuat Aryan semakin murka.

"KAMU—!"

Zevanya yang sudah mulai melihat percikan api itu buru-buru menarik Aryan menjauh. Tentu ia tidak akan membiarkan suaminya sendiri mengacaukan pernikahan anaknya.

***


Intimate wedding berjalan dengan lancar tanpa hambatan berarti.

Atas saran Liliana, Delvin dan Dirandra memutuskan untuk pindah ke apartemen Delvin sementara ini. Delvin tidak ingin tinggal di rumah Dirandra. Dan Dirandra juga tidak nyaman jika harus tinggal di rumah Delvin. Jadi pilihan terakhir hanyalah apartemen Delvin yang dibiarkan kosong karna Liliana melarang anaknya tinggal sendiri (mengingat Delvin anak begajulan yang bisa melakukan hal senonoh).

"Bangun, sana mandi." Perintah Dirandra ketika melihat laki-laki yang baru saja sah menjadi suaminya itu malah bermain hp di atas kasur.

"Mager ntar aja."

"Lo bau, buruan mandi sana." Protes Dirandra yang membuat Delvin melotot nyalang.

"Gue wangi. Mana pernah gue bau badan."

Diradra berdecak tak sabar. Berbicara dengan Delvin Atharizz seperti berbicara dengan anak kecil keras kepala yang manja. Susah diatur dan susah dinasihati.

End GameWhere stories live. Discover now