Menghampiri sahabatnya itu, Clara mulai mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. Menyodorkan nya tepat di depan Alya.

"Apaan?"

"Ya lo lihat aja sendiri" suruh Clara mulai membuatkan kopi pesanan para pelanggan.

Sedangkan Alya yang melihat kertas yang mirip kartu undangan itupun mulai membukanya. Di mana ia bisa melihat nama Celsi lah yang berada di kartu ini.

Kartu undangan ulang tahun Celsi? Demi apa gadis yang memiliki gelar primadona sekolah itu mengundang mereka ke acara ulang tahunya? Tak biasanya. Selama mereka bersekolah di sana, tak pernah sekalipun gadis itu mengundang mereka. Dan tak ada angin dan tak ada hujan, gadis itu dengan tiba-tiba memberikan mereka kartu undanga.

"Gua gak mau datang" malas Alya memberikan kembali kartu undangan itu pada Clara, memilih mengambil nampan yang sudah di letakan dua cangkir kopi buatan Clara untuk di antarkan ke meja pesanan pelanggan.

"Selamat menikmati" senyum Alya meletakan dua cangkir kopi tersebut di atas meja.

Setelah selesai, Alya kembali berjalan ke meja bar cafe. Menyimpan kembali nampan nya ke tempat semula. "Ayolah Al. Sekali-kali kita ke sana, kata nya itu bakal di adain besar-besaran lebih dari ulang tahun nya yang tahun kemarin" bujuk Clara yang tetap mendapat gelengan dari sang empu.

"Malas Clar, gue gak mau buang waktu berharga gue buat pergi ke ulang tahun gadis bodoh itu." Decak Alya mengingat gadis gila itu adalah Queen of bullying di sekolah mereka.

Ya Celsi bukan hanya primadona sekolah, melainkan Queen of bullying juga di sekolah. Sayang sekali wajahnya itu tidak cocok dengan akhlak nya yang seperti iblis.

"Ayolah Al! Nanti lo bisa pinjam baju gue. Gue yang bakal jemput lo"

"Pake apa?"

"Mobil Haidar hehe" cengir Clara yang tadi sempat meminjam mobil Haidar yang jarang laki-laki itu gunakan.

"Ck. Malas!"

"Al, gue harus  apa biar lo mau ikut? Bilang sama gue lo mau apa?!"

Tertawa kecil melihat raut wajah frustasi sahabatnya. "Yaudah gue ikut" ucap Alya yang langsung membuat Clara bersorak gembira.

"Thanks! Lo emang sahabat gue yang terbaik!" Girang Clara dengan senyum manisnya yang tidak luntur.

••••

Menatap gaun yang melekat pada tubuhnya, Alya sedikit risih dengan gaun yang di pinjamkan oleh Clara yang terlalu pendek dan sedikit terbuka di bagian dadanya. Dan hal ini sungguh membuat Alya sangat tak nyaman.

"Alya astaga! Kita bisa telat" greget Clara yang langsung saja menarik pergelangan tangan Alya untuk berjalan keluar dari rumah, menuju halaman depan di mana mobil yang ia pinjam pada Haidar sudah di antar oleh bodyguard laki-laki itu tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Alya astaga! Kita bisa telat" greget Clara yang langsung saja menarik pergelangan tangan Alya untuk berjalan keluar dari rumah, menuju halaman depan di mana mobil yang ia pinjam pada Haidar sudah di antar oleh bodyguard laki-laki itu tadi.

Obsesi Devil'sWhere stories live. Discover now