Chapter 27 : Madness

Start from the beginning
                                    

"What are you afraid of? Gabrielle is with me." Letizia menoleh pada Gabrielle yang masih menatap tenang dirinya. "Benar begitu, L?" tanyanya dengan ekspresi tidak terbantahkan sambil berjalan menuju keramaian.

"Kami akan menjaga Signora, Tuan," ucap Ace menunduk diikuti Massimiliano lalu menyusul Letizia ke arah kerumunan.

Gabrielle mengerutkan dahi seraya melepas dua kancing kemeja hitamnya sehingga tadinya terbuka dua kancing kini menjadi empat menampilkan garis otot dadanya yang bidang. Tangan kekar itu membuka jas hitam di tubuh atletisnya dan meletakkan kain mahal itu di atas kursi bar, sebelum meninggalkan jas seharga 2 juta Euro itu begitu saja.

Gabrielle melangkahkan sepatu mahalnya mendekati Letizia yang sibuk mengomel pada kedua asistennya. Tangan kekar pria itu menggulung ujung kain di pergelangan, menampilkan lengan maskulin beruratnya.

Ace dan Massimiliano terlihat hanya berdiri di sekitar Letizia seolah menjadi pembatas hidup agar orang lain menyingkir-menjaga jarak dari Letizia.

"Jika kalian datang kemari tidak menari, pergilah dari sini! Memenuhi tempat saja!" omel Letizia yang mendorong dada bidang Massimiliano kesal.

Kedua asisten itu baru menyadari kehadiran sang bos, menunduk hormat. Sementara Gabrielle hanya menatap Massimiliano dan Ace tanpa bersuara seolah mengatakan, dance for her!

Massimiliano menurut dan langsung menari, sementara Ace terlihat kebingungan dan mulai menggerakkan tubuh dengan asal dan kaku. Hal itu membuat Letizia sedikit tersenyum sambil menari.

Gabrielle menarik tangan Letizia ke atas dan memutar tubuh wanita itu. Letizia kembali meliukkan tubuh, menyentuh sensual dada bidang Gabrielle dan berjalan mengelilinginya perlahan. Letizia terus menari meski Gabrielle berdiri saja sambil tersenyum miring ke arahnya, seolah menikmati gerakan menggoda istrinya.

Hingga di saat Letizia menari sambil mundur ke belakang, wanita itu ditelan keramaian. Gabrielle yang panik langsung berniat bergegas mencarinya, namun ia dapat melihat tangan Ace naik ke atas menunjukkan jempolnya, pertanda Letizia aman bersamanya.

Di saat Gabrielle hendak menyusul, Arexi tiba-tiba berdiri di hadapannya, menari kecil seolah terpaksa dan mencengkram tangan Gabrielle begitu kuat.

"Apa yang kau katakan padanya?" tanya Arexi tajam.

Gabrielle mengerutkan dahi mendengar pertanyaan wanita itu lantaran dirinyalah yang seharusnya menanyakan hal tersebut pada wanita di depannya.

Melihat ekspresi Gabrielle, Arexi tersenyum mengejek. "Kenapa? Apa dia marah padamu?"

Gabrielle menyentak tangan Arexi yang lancang menyentuhnya, lalu memelintirnya. "Bicara atau kurobek mulut tidak bergunamu."

Arexi meringis dan berucap, "Hanya sebuah fakta." Namun Gabrielle justru memelintir semakin keras tangannya membuatnya kembali meringis kesakitan. "Bahwa kau pernah meniduriku- Akh!"

"You're lying, bitch."

Arexi yang menahan sakit memaksa seringai licik keluar dari bibirnya. "12 tahun yang lalu, setelah meeting WTO di Singapur," ucapnya yang membuat Gabrielle terlihat mengendurkan sedikit kerutan di dahi seakan bingung. "You call me My Doll Lily all night long, Gabrielle."

Gabrielle sontak melepaskan tangannya pada wanita itu, seolah benar-benar terkejut akan perkataan Arexi dan enggan menyentuhnya.

Arexi menyeringai lebar, menyentuh dada bidang pria itu namun Gabrielle menghindar. Ia tertawa melihat respons sosok di hadapannya. "Do you miss me, babe?"

Monster's Wife [Gabrielle's Season 2]Where stories live. Discover now