Dis-ease

1.3K 42 0
                                    

KTH X MYG
•••---•••

Sebuah buku dengan kertas kusam tengah dibuka dan bolak-balik oleh si pelaku. Buku yang menampilkan suatu diary dari leluhurnya. Suatu hal yang segera menjadi tanggung jawabnya setelah selesai lepas dari tanggung jawab orang tuanya.

"Tuan Muda Min, sudah waktunya untuk anda." Seorang kepala pelayan dengan rambut yang mulai memutih kini membuka pintu kamar.

Buku itu ditutup. Dan kaki nya melangkah menuju bangunan yang tidak jauh dari kastilnya. Sepanjang perjalanan, banyak sekali hal-hal yang membuatnya berpikir.

"Tuan Muda? Tuan?"

"Ah iya silahkan buka."

Matanya ia pejamkan. Hatinya entah merasakan apa tapi benar-benar tak nyaman untuk dirasakan. Gerbang pintu yang tinggi itu mulai terbuka. Dan langsung dihadapkan pada sebuah ranjang besar ditengah ruangan tersebut

"Tuan Muda Min?" Lirih sang kepala pelayan.

Yoongi membuka perlahan matanya. Dan, diluar perkiraannya. Ruangan disana benar-benar rapi dan sangat bercahaya layaknya di kastilnya sendiri.

"Tuan Choi, tolong beri tahu anak buahmu serta para penjaga untuk tidak ikut ke dalam. Dia tidak boleh mendengar kebisingan. Ini waktunya bangun." Bisiknya. Tuan Choi pun mengangguk.

Setelah itu Yoongi melangkah dengan ragu mendekati ranjang yang tengah menampilkan satu sosok bertubuh besar yang masih tertidur. Perlahan mengitari ranjang itu untuk melepas sihir yang menjaganya.

"Selesai. Tapi kenapa dia belum bangun?" Monolognya.

Hingga suara retakan terdengar. Tubuh itu terbangun dan menatap tepat manik biru gelap milik Yoongi.

"Shh Sayang?" Lirihnya. Bibirnya yang kering membuatnya susah untuk bicara. Lengannya ia ulurkan untuk setidaknya menyentuh Yoongi.

Yoongi yang terkejut pun memundurkan langkahnya, membuat para prajurit mulai bersiap untuk menjaga Tuan Muda mereka.

"Aww-" lengannya pegal. Membuatnya tak leluasa bergerak.

Yoongi kembali maju dan mengecek kondisinya. Tanpa sadar pula menyentuh lengannya.

"Ssh-" lagi-lagi berdesis.

"Ah disini. Sebentar aku segera kembali." Begitu kakinya hendak melangkah lagi, tangannya kembali ditahan.

Yoongi bisa melihat pandangan larangannya namun jika bukan dia yang mengobatinya lalu siapa? Yang mengetahui tentang mahkluk ini pun hanya keluarganya saja. Jadi tidak memungkinkan untuk mencari dokter.

"Aku harus mengobatimu. Jadi izinkan aku ke depan untuk mengambil peralatan medisku. Oke?" Dengan suara yang lembutnya, Yoongi berhasil membujuknya.

Kini mahkluk yang tingginya hampir 2 meter itu tengah mengunyah berbagai hidangan didepannya. Lengannya mulai membaik dan sepertinya bibirnya kembali segar dibandingkan tadi yang pucat.

Yoongi duduk di depannya. Menyaksikan berbagai pergerakan makhluk tersebut. Selama ini orang tuanya serta oara leluhurnya tak memberi tahu jenis apakah makhluk yang mereka rawat hingga ratusan tahun ini.

Rambut hitam yang panjang hampir sepinggang, matanya yang putih berkilauan seperti permata, telinganya yang berbentuk segitiga memanjang, serta bagian paling aneh yaitu giginya yang memiliki taring yang cukup besar dan tajam.

Apakah dia salah satu dari golongan bangsa Vampir? Tapi, tidak mungkin karena dia tak bereaksi terhadap makanan-makanan yang mengandung bawang putih.

Otaknya lelah. Ia enggan berpikir yang lain. Kini, dirinya harus berpikir bagaimana caranya agar makhluk tersebut menjalani kehidupan yang nyaman sebelum masa hibernasinya kembali.

Black Sides [M] | BTSWhere stories live. Discover now