People

1.4K 31 12
                                    

KSJ x MYG
~~~~~>v<~~~~~

"Ini sudah 21 tahun. Kau harus menepati permintaan ayahmu, sayang." Seorang wanita paruh baya tengah meringkih di atas ranjang hangatnya.

Tangannya ia yang berkeriput itu Digenggam oleh tangan halus putih yang masih berdaging. Sangat kontras perbedaannya.

"Tapi eomma,"

"Eomma mohon. Ini satu-satunya cara agar eomma bisa pulang dengan damai sayang." Ucapnya. Selang beberapa lama, Sang eomma terbatuk. Tenggorokannya sangat geli membuatnya terus terbatuk-batuk tak henti.

"Segera kemasi barangmu. Eomma sudah menelepon pihak sekolahnya. Bila tak salah, mereka akan sampai besok malam." Ucapnya. Nafasnya begitu sakit. Merasa sangat bersalah terhadap putra satu-satunya.

Akhirnya, wanita tua itu tertidur sementara. Membuat sang anak segera mematuhi sang ibu. Dia hanya mengemas pakaian, buku, dan seragamnya saja. Tak membawa mainannya atau hal lain yang bisa ditebak bahwa itu tak akan berguna lagi nantinya.

Kemudian dirinya menyusul sang ibu tertidur karena malam semakin gelap.

▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️

Pagi tiba, disana hanya seorang diri yang masih bergelut dengan selimut. Rasanya kasur itu adalah teman terbaiknya.

"Ya! Yoongi-Ah. Bangunlah ini sudah siang haishh." Suara nyaring itu sukses mengisi ruangan kecil tempat mereka tinggal.

Yang dipanggil Yoongi pun mulai menggeliatkan tubuhnya. Selimutnya berusaha ia tendang, namun kantuk masih setia berteman. Matanya sangat susah untuk dibuka.

Sang ibu memukul wajan. Hingga suara nyaring itu membuat Yoongi terbangun dengan terkejut. Dengan cekatan Yoongi duduk bersila di sisi kasur.

"Ah mianhae, tadi ada tikus. Eomma tak bisa menangkapnya dengan tangan kosong jadi harus dijebak dengan wajan." Ucapnya dengan bercanda.

Yoongi kesal tapi tetap saja takut dengan ucapan sang ibu. Tak lama 3 makanan tersaji dengan 2 mangkuk nasi untuk masing-masing.

Karena ekonominya yang susah, Yoongi dan ibunya lebih sering mengkonsumsi nasi dibandingkan lauk pauknya. Jika di takar, 45 persen nasi dan sisanya lauk.

Keduanya dengan khidmat menikmati hal yang patut untuk terus disyukuri. Bersyukur masih bisa makan, daripada hanya terus menerus mengemis dijalanan.

Sang eomma selesai, dia berdiri untuk menaruh mangkuk kotornya dan mulai membersihkan beberapa alat masak yang tadi ia gunakan. Yoongi menyusulnya, tak lupa dia mengambil alih pekerjaan sang eomma.

"Yoongi-Ah, apa saja yang kau kemas?" Ucapnya.

"Eum tak ada, aku hanya mengemas beberapa setelan pakaian, dan seragam, lalu juga buku-buku yang belum sempat ku baca."

Wanita tua itu mengangguk. Lalu mendekati putra satu-satunya dan memeluknya erat.

"Yoongi-Ah, saat disana nanti kau akan dipaksa beradaptasi secepatnya. Pesan eomma hanya satu, jangan terlena dengan omongan manis orang-orang dengan 2 tingkat teratas darimu. Sebenarnya, kau juga jangan berusaha berkomunikasi dengan mereka, itu satu-satunya cara agar kau bisa pulang saat liburan nanti dengan selamat."

Yoongi memang tau sekolahnya cukup besar dan bergengsi, tapi dirinya tak mengerti banyak apa yang sang eomma katakan.

"Liburan? Apa aku tidak boleh mengunjungi eomma setiap Minggu? Bukankah terlalu lama bila menunggu liburan? Itu sekitar 2 kali dalam setahun kan? Uh aku semakin tak ingin pergi."

Pipi chubby nya muncul, nadanya seperti merengek. Namun sang eomma malah tersenyum, lucu katanya.

"Karena agenda sekolahnya 24 jam jadi sangat susah untuk mengajukan  cuti. Tapi, ada hari libur yang bisa kau ajukan selama 7 hari penuh. Itu sebuah kondisi yang tak bisa eomma jelaskan. Kau akan mengerti bila sudah waktunya."

Black Sides [M] | BTSWhere stories live. Discover now