Fake Love

1.8K 48 2
                                    

🌘🔞🌒

Warga di pusat kota Seoul tengah digemparkan dengan berita tentang pembunuhan sadis berturut-turut selama 7 bulan terakhir. Kini siaran televisi tengah melaporkan jumlah korban yang tewas.

"Tak dapat dipungkiri, dengan adanya korban jiwa lagi semua masyarakat mempertanyakan tentang kinerja para detektif serta kepolisian setempat. Melihat terus terusan terdapat korban jiwa, membuat masyarakat semakin khawatir untuk beraktivitas di luar ruangan. Korban kali ini berinisial KSJ, beliau menjadi korban ke 8 dari 7 bulan sejak korban pertama ditemukan. Semua pihak mengucapkan berdukacita atas......."

Televisi yang tadinya menyala kini dimatikan lewat tombol power. Insan yang terduduk manis itu jengah terus-terusan menonton berita yang hampir tak berubah setiap harinya.

Langkah kakinya ia bawa menuju kamar mandi. Badannya sangat lengket. Walaupun mata ingin terpejam, tetapi tak nyaman bila tertidur dengan badan yang kotor.

Gemercik air shower memenuhi kamar mandinya. Tempat yang sunyi itu setidaknya berisik oleh pergerakan air. Hingga beberapa menit kemudian sang insan selesai membersihkan dirinya dengan menggunakan bathrobe putih. Walaupun sebenarnya kulit putihnya dapat mengalahkan warna bathrobe-nya.

"Uh?"

Sebuah tangan melingkar indah diperutnya. Dirinya tahu siapa dia. Tentu saja sang tunangannya. "Kapan kau pulang?"

Dengan masih meraup aroma wangi di ceruk lehernya, "Baru saja. Begitu aku membuka pintu apartemen, semerbak wangi mawar menusuk indra penciuman ku."

"Kalau begitu, mandilah Dadh!"

"Nanti ya Baby?"

Yoongi hanya menggeleng, Namjoon itu bekerja seharian dibawah terik matahari, bagaimana bisa dirinya memakluminya?

Mendengar jawaban Yoongi, Namjoon mau tak mau menurut. Karena Yoongi memberikan perintah bukan pernyataan.

Melihat Namjoon melepaskan pelukannya, Yoongi tersenyum. Ngomong-ngomong, beberapa hari lagi hubungan mereka hampir satu tahun. Pertemuan keduanya yang sedikit salah paham namun malah menimbulkan rasa tertarik satu sama lain hingga kini satu langkah lagi mereka akan menuju jenjang yang serius, Pernikahan.

Sembari menunggu Namjoon, Yoongi menyeduh kopi dan jus untuk mereka berdua. Lalu menaruhnya di nakas disamping tempat tidur. Yoongi melanjutkan baca bukunya.

Suara shower yang tadinya berisik kini Hening. Nampaknya Namjoon sudah selesai. Dan keluar dengan handuk yang hanya menutupi bagian bawahnya saja.

"Eoh? Kau menyeduhkan kopi untukku?"

"Tidak, kopi ini untukku. Hari ini kau minum jus." Tegasnya, matanya tak lepas dari buku yang dibacanya. Andai saja Yoongi mengalihkan pandangannya, mungkin kah dia tak akan menjawab seperti itu?

"Hey Yoon, kau mengajakku bertengkar?" Namjoon naik ke atas kasur dan juga keatas Yoongi. Tangannya mengangkat dagu Yoongi agar dia memandangnya.

"Hm?"

Tak ada jawaban, Yoongi hanya terdiam. Hey, sudah sangat lama dia sering melihat tunangannya tanpa balutan kain, tapi mengapa saat ini begitu berbeda?

"Ck, kau terpana eoh?"

Mata itu, bibir itu, Yoongi tak tahan melihatnya. Perasaan ini harus segera ia tuntaskan agar tak menghantuinya seharian besok.

"Ck, sial kau Joon!"

Yoongi yang agresif kini berhasil menduduki kejantanan milik Namjoon. Kedua bibir mereka saling menghisap, melumat, mengecup satu sama lain.

Tangan keduanya bergerak kilat. Yang satu melepaskan tali bathrobe dan yang satu melepaskan kaitan handuk. Keduanya sudah bertelanjang dada.

Black Sides [M] | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang