BAB 3 • TRUE DECISION

132 12 0
                                    

"Kamu sudah membulatkan tekadmu, keputusanmu juga sepertinya sudah matang. Kuharap kamu bisa menjadi lebih baik lagi, putriku." sang Ibu bergumam sembari menatap langit malam melalui jendela.

Benar, Luo Yi sudah mempersiapkan hatinya untuk kembali ke kastil malam ini. Ia tidak mau membuat Ibunya kecewa, terlebih.. Luo Yi juga masih perlu belajar tentang pola pikir seorang pemimpin, melainkan ia ingin menjadi yang terbaik disana.

Sambil berjalan di sisi kota, Luo Yi merenung sekaligus berpikir..

"Aku tidak boleh nurut begitu saja oleh perkataan Yu Zhong. Black Dragon ingin menikahiku, tapi aku belum tahu pasti apakah Ratu Saya mengizinkan? Disamping itu... aku mesti belajar supaya aku bisa merubah pola pikir seorang Yu Zhong."

"Kelihatan betul bahwa dia selalu menuruti perintah Ratu. Meski baik baginya, tapi aku yakin kalau Yu Zhong memiliki keinginannya sendiri."

"Dia juga manusia. Pasti punya ambisi dan impian untuk meraih sesuatu yang ingin dia capai. Aku tidak tahu itu, tapi yang aku lihat selama ini.. cuma kekosongan darinya."

"Atau.. Yu Zhong ingin menikahiku karena perintah Ratu?"

Akhirnya Luo Yi pun bimbang, masih tidak tahu-menahu tentang pernikahan ini benar atau tidaknya. Maksudku, Luo Yi belum tahu apa benar Yu Zhong ingin menikahinya secara tulus? atau hanya disuruh oleh Ratu Saya?

Apapun itu Luo Yi mesti mencari kebenaran.

Tiba-tiba langkah kakinya berhenti, Luo Yi melihat satu ninja berdiri dihadapannya. "Kau.. Hanzo? Apa yang kau lakukan?" tanyanya.

"Ohh, jadi begini rasanya bertatap muka dengan tangan kanan Yu Zhong—kehadiranmu dikastil semakin banyak di bicarakan orang-orang."

"Aku tidak mengerti maksudmu, aku hanya ingin kembali ke kehidupanku sebelumnya. Tapi kalian para petinggi selalu menahanku."

"Memang sudah semestinya kau menetap disana. Ingatlah kau yang sekarang bukan orang biasa, melainkan seorang petinggi sama sepertiku."

"Itu tidak akan berpengaruh pada tekad kuatku, Hanzo. Tujuanku hanya satu—kembali ke kehidupan damai tanpa ada yang menggangguku. Lebih baik aku pulang ke rumah lalu tidur."

Hanzo diam beberapa detik, ia menatap Luo Yi dari atas kepala sampai ujung kaki. Tidak bermaksud aneh, Hanzo hanya mencari celah supaya bisa membawa Luo Yi secara paksa. Barulah ia bicara... "Ada baiknya kau kembali ke kastil malam ini, karena kalau tidak.. aku akan dimarahi Black Dragon."

Well, memang tujuan asli Luo Yi itu untuk pulang ke rumah. Meski begitu Hanzo tidak tahu kalau Luo Yi juga akan kembali ke kastil sekarang juga. Yah, sudah terlambat 'tuk bicara, sang Akuma Ninja tiba-tiba lenyap dan berpindah tepat di belakang Luo Yi.

Ia menghilang—skill dasar dari seorang ninja.
"Maaf, kalau aku tidak berhasil membawamu, Yu Zhong akan benar-benar memarahiku."

"Ap—" karena kaget melihat gerak cepatnya, Luo Yi segera menoleh, tapi... kesadarannya mulai kabur perlahan-lahan.

Luo Yi pingsan dalam sekejap, Hanzo menutup mulut Luo Yi menggunakan selembar kain yang sudah dilapisi cairan bius.

"Huft, aku harus minta maaf pada Yu Zhong karena sudah membuat wanita ini pingsan. Baiklah, saatnya kembali ke kastil."

Hanzo pergi sambil menggendong Luo Yi, dengan cuaca malam yang sama sekali tidak mendukung—Hujan deras mengguyur seisi kota, membasahi jalanan, serta angin dingin yang berhembus di sepanjang jalan besar.

Kalau saja Luo Yi ngasih tau dirinya bakal pergi ke kastil, maka Hanzo tidak perlu membiusnya. Yah.. ini cuma pemikiran Luo Yi yang selalu terbelit-belit akan tujuan aslinya untuk kembali ke kehidupan normal.

🔹BLACK PURPLEWhere stories live. Discover now