EP. 19 -

115 8 0
                                    

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya seorang suster kepada Luo Yi yang berdiri di depan meja resepsionis.

Tak banyak bicara Luo Yi pun segera menjawab, "Aku mau menjenguk ibuku."

"Baik, Anda bisa mencarinya dalam daftar. Jika sudah selesai, silahkan tanda tangan untuk jam besuk Anda." secara ramah suster tersebut memberikan daftar nama pasien beserta satu buah bolpoin.

Ternyata Luo Yi tidak kesulitan 'tuk menemukan nama ibunya, karena nama-nama pasien sudah tersusun sesuai alphabet.

"Aku sudah tanda tangan. Sekarang aku harus pergi menemui ibuku. Apa kau.. bisa menuntun jalan?"

"Maaf, saya tidak bisa. Tapi Anda tak perlu khawatir, saya sudah menghubungi dokter yang secara langsung telah merawat Ibu Anda."

"...Siapa namanya? Apa dia mesti kutemui?"

"Tentu, selama beberapa hari ke belakang beliau di rawat olehnya. Berjalanlah di lorong maka Anda akan menemukan ruangan Dr. Rafaela Ziegler." ucap si suster.

"Kalau begitu.. terimakasih." Luo Yi pun mulai melangkah untuk berhadapan dengan dokter yang disebutkan sebelum menemui sang Ibunda.

_________________________________
.

.
BLACK PURPLE
Chapter 19
.

.

Story Copyright ©Wibukun
________________________________

-- Ruang Petinggi Shinobi --
Terlihat jelas bahwa Hanzo telah bersiap-siap. Ia kelihatan gagah dengan kostum ninja iblisnya. Dimulai dari masker beserta pakaian yang khas. Di dalam ruangan, Hanzo ditemani beberapa shinobi kelas teri dengan dua murid didik bernama Hanabi dan Hayabusa.

"Malam ini aku akan keluar. Teruntuk kalian kuperingati jangan bertindak gegabah selama aku tidak ada." Hanzo berkata tanpa berpaling, ia masih membenarkan posisi maskernya.

"Lalu.. apa yang harus kami lakukan, sensei?" kemudian Hanabi bertanya.

"Tunggu perintah dariku." dan Hanzo hanya menjawab secara singkat, lalu menghilang tanpa jejak.

Di samping itu...
"Kau pikir dia pergi kemana, Hanabi? Tidak biasanya sensei bertindak sendiri."

"Begini lebih baik..." tiba-tiba saja Hanabi membuang nafas lega. "...Jujur begini lebih baik."

Mendengar kata-kata itu membikin Hayabusa sadar seketika. Benar, Hanabi sudah diperlakukan secara kasar dan tak manusiawi oleh Hanzo, dan Hayabusa tahu itu. Dirinya sangat marah, panas, sehingga menyatu menjadi emosi tingkat tinggi dalam sekejap mata. Hayabusa tidak mau lagi membuat Hanabi menderita, maka dari itu ia mulai berdiri dan...

"Kita keluar, Hanabi. Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu." Hayabusa berucap seraya menyentuh bahunya.

Hanabi cuma merespon dengan sebuah lirikan, ia merasa penasaran.

"Mumpung sensei tidak ada, kurasa.. kita juga harus keluar. Ekhem, maksudku.. ke kota." terlihat Hayabusa menjadi canggung.

"Bakka, kita tidak diperbolehkan keluar kastil. Dengar sendiri sensei tadi bilang apa? Jangan bertindak gegabah, Haya."

"Itu benar, tapi mau sampai kapan kita menuruti perintah terus-menerus?"

"Kita adalah ninja. Memang begitulah seorang ninja, bakka. Kita akan bergerak sesuai perint—"

🔹BLACK PURPLEWhere stories live. Discover now