Chapter 26 : Fooled

Start from the beginning
                                    

"We meet again."

Letizia menyipitkan mata melihat penampilan Arexi yang membuat kepalanya mendidih. Keberadaan wanita nan menyerupai dirinya di kapal yang sama tentu bukanlah kebetulan. Arexi sengaja datang dan menyerupainya, terlebih Gabrielle bilang ia adalah ketua kelompok kriminal terbesar di negara itu, tentu saja Arexi tahu gelar Letizia dan seakan ingin merampasnya. Wanita itu sudah pasti sengaja untuk pergi ke sana juga. "Apa yang kau lakukan di sini?"

Arexi tersenyum ramah pada Letizia. "Holiday."

Letizia memutar mata muak dan mengalihkan pandangan pada Gabrielle yang lagi-lagi tidak melepaskan tatapannya pada Arexi satu detik pun. Apa yang ada di antara mereka? Mengapa ia merasakan Gabrielle kesal sekaligus terpana pada Arexi? Letizia rasa ia akan meledak saat itu juga, ia harus menenangkan diri.

"Aku ingin ke toilet," pamit Letizia berdiri dari kursi.

"Kebetulan aku juga," sahut Arexi masih tersenyum. "Mari kuantar."

Letizia semakin dibuat kesal karena wanita tidak tahu diri itu malah ingin bersama dengannya. Biarlah, ia akan memberikan neraka pada wanita sialan ini. "Sure," ucapnya membalas dengan senyuman miring.

Gabrielle mengeraskan rahang disertai mengerutkan dahi melihat pemandangan itu, tidak melepaskan aliran tajamnya dari kedua sosok cantik yang berjalan menjauh. Ia mengalihkan pandangan pada Ace yang sontak menunduk takut akan bos yang diselimuti amarah.

Ace langsung bergegas pergi untuk membuntuti sang Nyonya. Kesalahan mereka adalah tidak membawa seorang pelayan wanita agar mampu mengawasi Letizia 24 jam di tempat-tempat khusus seperti itu. Ace mengumpat dalam hati.

Ace menghadang seorang wanita yang hendak melintas di depannya. "Kau," panggilnya membuat wanita itu berhenti lantaran penampilan Ace bukanlah turis sembarangan disertai parasnya yang rupawan.

"I have a job for you."

"You can't pay me," ucapnya tidak percaya maksudnya, lihatlah mereka! Mereka ada di mana? Namun ia memberikan tatapan menggoda.

Ace seolah paham apa yang diinginkan wanita itu menghela napas berat. "One round."

Wanita itu tersenyum puas. "Deal."

Di sisi lain, Letizia membasuh tangannya dengan tatapan tidak beralih dari jemarinya yang diguyur air. Ia akan melabrak wanita tidak tahu diri itu sekarang, memang ia pikir dirinya siapa? Namun, bertepatan seorang perempuan memasuki toilet dengan bodohnya penyadap suara yang dikaitkan di pakaiannya terpampang, sepertinya wanita itu tidak sadar.

"Kau pergi dari sini," usir Letizia seolah tahu itu adalah wanita random suruhan Gabrielle untuk menguping pembicaraan mereka. Melihat wanita itu hanya bergeming lantaran tidak mengerti, Letizia merampas penyadap suara di pakaiannya dan membuangnya ke toilet.

Arexi yang melihat aksi Letizia tersenyum kagum. "Dia sangat takut kehilanganmu, huh?"

Letizia tidak menjawab, ia sibuk membasuh tangannya di wastafel dan bertanya to the point, "Ada hubungan apa kau dengan suamiku?"

Hening beberapa saat, merasa Arexi seolah berlagak innocent, Letizia berucap lagi, "Aku tidak bodoh, aku lihat kalian berpandangan seperti ada sesuatu." Ia menatap Arexi seiring mengambil tisu yang disediakan untuk mencuci tangan. Tatapan Letizia dari atas hingga bawah, memandang remeh wanita itu. "You want to replace me?"

Arexi menerjap-nerjapkan netranya. "Kau salah paham."

Letizia melap tangannya, masih menatap tenang wanita di hadapannya. "Kau bukan wanita pertama yang ingin menjilat Gabrielle dan ingin merebutnya dariku."

Arexi terlihat tersinggung akan ucapan Letizia menganga. "Aku hanya ingin kau sadar bahwa dia tidak pantas untukmu."

"Dengan tidur dengannya, begitu?" sarkas Letizia membuang tisu di tangannya ke tempat sampah tanpa mengalihkan pandangan.

Perkataan Letizia membuat Arexi tertegun meneguk saliva. Ia membalas, "Kau tidak tahu siapa dia-"

"Siapa?" potong Letizia masih dengan tatapan tenangnya. "Pria yang membunuh ayahmu?" tebak Letizia yang langsung membuat Arexi berkaca-kaca. Merasa dugaannya tepat sasaran, ia melanjutkan tebakannya lagi, "Kau berniat menghancurkan kami dengan berdandan sepertiku? Aku melihat kemarahan di mata Gabrielle meski aku cemburu dia bisa memandangmu tanpa mengalihkan pandangan sekejap saja, tapi maaf Nona dia tidak akan mengkhianatiku."

Arexi tersenyum paksa. "Kau terlalu naif."

Letizia melipat kedua tangannya di depan dada. "Karena kau adalah ketua kelompok kriminal nasional, aku yakin kau tahu apa yang terjadi pada Triad China karena berurusan denganku."

"Aku bukan Xuan dan aku datang bukan untuk menghancurkanmu," sanggahnya menatap kesal Letizia.

"Ah, kau benar," ucap Letizia tertawa sarkas. "You come to fuck my husband. Berdandan seperti seorang Mawar Hitam La Righello yang digilai mesin pembunuh La Righello."

Arexi tertawa paksa. "Asalkan kau tahu, tanpa aku perlu berdandan menyerupaimu Gabrielle telah meniduriku."

Letizia terdiam sesaat, mengingat penjelasan Gabrielle tentang Arexi, "We've meet once in business party."

Apa dia masa lalu Gabrielle? Atau Gabrielle mengkhianatiku? —Lily.

Letizia merasakan sakit luar biasa di dadanya yang sesak. Tidak. Ia tidak akan menangis di hadapan wanita sialan ini. Letizia memaksa seringainya menutupi kesakitan itu. Ia sudah muak terus menjadi mangsa Gabrielle yang terus-menerus dibodohi pria itu. Ia menatap Arexi masih dengan tatapan remehnya membalas tajam, "And a whore beg it for a second time?"






#To be Continue...

080823 -Stylly Rybell-
Instagram: maulida_cy

Monster's Wife [Gabrielle's Season 2]Where stories live. Discover now