21 - Burned into Ashes

4 0 0
                                    

Sejujurnya, Hana pun mengutuk dirinya sendiri dengan kata-kata 'bodoh, idiot, tolol' setelah dia mendorong Rey hingga terjatuh dari tangga. Bagian mendorong itu sungguhan, karena dia terlampau kesal dengan Rey. Namun, dia benar-benar melupakan keberadaan tangga di dekatnya, dan terjadilah insiden yang membuat geger satu sekolah itu.

Setelahnya, Hana pikir, dengan mendorong seorang siswa hingga terluka berat akan membuatnya dikeluarkan dari sekolah. Awalnya, dia takut. Namun, setelah benar-benar memikirkannya, dia akan sangat bersyukur jika pihak sekolah mengeluarkannya. Tidak masalah apabila dia perlu mengulang satu tahun. Karena, setidaknya, dia dapat terbebas dari statusnya sebagai servant secara cuma-cuma, bahkan tidak perlu melanjutkan kesepakatannya dengan Rey.

Sayang sekali, yang Hana inginkan tidak terwujud. Entah karena alasan apa, Arthur membelanya. Dengan Arthur yang mengatakan bahwa insiden tersebut adalah sebuah ketidaksengajaan, Hana batal dikeluarkan. Harapannya untuk terbebas dengan cepat pupus sudah, dan Hana harus melanjutkan sekolahnya.

Dengan absennya Rey dari sekolah, Hana pikir akan membuat para siswa berhenti mengganggunya. Tetapi, nyatanya, tidak sama sekali. Gangguan dari para siswa tetap ada, meskipun intensitasnya semakin hari semakin berkurang. Mungkin karena hari ujian akhir semakin dekat, jadi mereka memilih untuk fokus pada belajar dibandingkan mengganggunya.

Katakanlah dirinya jahat, karena Hana sempat melihat merasa lega atas absennya Rey. Sang Kaisar absen selama lebih dari satu minggu, bahkan tidak muncul pada satu hari terakhir sebelum ujian. Rey melewatkan pembahasan materi ujian dan kelas tambahan, sehingga sempat terpikir oleh Hana bahwa nilai Rey bisa saja turun drastis karena ini. Jika Rey tidak muncul pada saat hari ujian, maka bukan tidak mungkin peringkat Rey turun drastis dari peringkat pertama menjadi peringkat terakhir. Hanya dengan membayangkannya saja, semangat Hana semakin tinggi karena ada kemungkinan baginya memenangkan taruhan.

Tapi, aneh rasanya karena Seth dan Arthur tetap datang ke sekolah di saat Rey terbaring di rumah sakit. Pada satu minggu pertama, mereka benar-benar terlihat lesu dan kurang tidur. Pada minggu-minggu berikutnya, mereka terlihat membaik. Hana sempat bertanya-tanya, mencoba menebak keadaan Rey dengan memperhatikan Seth dan Arthur. Apakah keadaan Rey membaik pada minggu kedua dan seterusnya? Tapi, Rey belum datang ke sekolah. Itu berarti, Rey masih belum bisa mengikuti pembelajaran di sekolah dan mungkin saja keadaannya masih seperti itu sampai hari terakhir ujian.

Hana merasakan harapannya untuk terbebas dari status servant semakin besar seiring dengan semakin dekatnya hari ujian, karena batang hidung Rey belum juga terlihat. Namun, harapan itu berkurang tepat pada hari pertama ujian, saat dia mendapati Rey memasuki ruangan. Dilihat secara fisik, Hana tahu bahwa Rey masih belum pulih sepenuhnya.

Tidak apa. Meskipun Rey datang, anak itu melewati minggu-minggu terakhirnya di rumah sakit. Hana mengingatkan dirinya.

Yang perlu dirinya lakukan hanyalah naik satu peringkat saja.

Hana sudah belajar dengan keras, tidak mungkin dia tidak naik peringkat, kan?

Dengan penuh percaya diri, Hana mengerjakan soal-soal ujian. Selama minggu ujian itu, Hana tidak menemukan kesulitan yang berarti dalam mengerjakan soal. Hana yakin sekali bahwa dirinya bisa memenangkan taruhan. Ya, setidaknya, naik satu peringkat.

Hana merasakan bebannya sedikit terangkat setelah melewati minggu ujian. Bahkan, ketika tiba hari pengumuman, dia datang ke sekolah dengan penuh percaya diri. Dengan langkah dipercepat, Hana setengah berlari menuju papan pengumuman.

Senyuman Hana luntur begitu para siswa yang berdiri mengerumuni papan pengumuman menatapnya dengan berbagai pandangan. Hana mematung untuk sesaat, memperhatikan bagaimana para siswa itu menatapnya. Ada yang menatapnya penuh simpati, sebagian lain menutup setengah wajahnya yang sedang tersenyum mencemooh kepadanya, dan ada yang menatapnya dengan ekspresi mengasihani. Mereka semua membuat perasaan Hana menjadi tidak karuan, menghilangkan kepercayaan dirinya, memenuhi pikirannya dengan berbagai kemungkinan buruk.

The FallenWhere stories live. Discover now