5 - A Tale from The Son of Varon Family about His Beloved Angel

2 0 0
                                    

Keluarga Lenoir tidak pernah memikirkan hal ini; baik itu Tuan Lenoir, Nyonya Lenoir, ataupun putri mereka, Rey. Mereka semua bersikap seperti biasa, beraktivitas seperti yang biasa mereka lakukan, melalui hari-hari mereka seperti yang seharusnya. Ketiganya tidak pernah memikirkan bagaimana orang-orang seperti Seth atau yang lebih biasa dari Seth menyebut dan memandang orang-orang seperti Rey dan keluarganya.

Kalangan atas. Orang elit. Bangsawan.

Bagi Seth dan orang lain, mereka tidak lagi asing dengan istilah tersebut dan sering menggunakannya untuk menyebut orang-orang seperti keluarga Lenoir. Namun, ketika Rey mendengarnya, dahinya akan berkerut dan alisnya saling tertaut, bertanya pada Seth apa yang dia maksud dengan kalangan atas. Ketika itu Rey bertanya, "Siapa yang kau maksud?" dan Seth tahu Rey tidak pernah menyebut dan menganggap keluarganya seperti itu. Bagi Rey, mereka sama-sama orang biasa, tidak pernah menganggap keluarganya sebagai kalangan spesial dan harus ditinggikan. Meskipun, Seth tahu, apa yang orang-orang sebut dengan bangsawan itu memang benar ada. Seth yakin Rey mengetahuinya, hanya saja anak itu tidak pernah menganggap itu sebagai hal penting. Rey jelas tidak peduli dengan status-status seperti itu, sama seperti kedua orangtuanya yang tidak pernah mengungkit-ungkit tentang status mereka. Keluarga Varon—keluarga Seth—yang telah mengabdi pada keluarga Lenoir sejak lama jelas mengetahui hal tersebut, tidak terkecuali Seth.

Jika Seth bertanya pada ayahnya tentang keluarga Varon yang selalu mengabdi pada keluarga Lenoir, maka ayahnya akan banyak bercerita, namun tidak semua yang ayahnya ceritakan Seth ingat dengan baik. Yang jelas, keluarga Varon telah mengabdi pada keluarga Lenoir sejak lama.

Ayahnya beberapa kali menyebut bahwa dia akan melayani putri Tuan Lenoir, dan saat itu Seth langsung membayangkan bagaimana sosok putri tunggal dari keluarga tersebut. Bayangan buruk memenuhi kepala Seth, meskipun dia belum bertemu langsung dengan Nona Lenoir. Dalam pikiran Seth, gadis itu pastilah seorang anak yang begitu dimanjakan oleh kedua orang tuanya, banyak mau dan tukang protes; seperti kebanyakan putri tunggal para bangsawan yang pernah Seth temui.

Ketika menginjak tahun kelima di sekolah dasar, dia dipindahkan ke sekolah yang sama dengan Nona Lenoir atas permintaan Tuan Lenoir. Seth tidak keberatan, menurut saja ketika ayahnya memberitahunya bahwa dia akan pindah sekolah. Yang ada di pikiran Seth saat itu adalah bahwa mau dia sekolah di mana pun semuanya tetap sama; setiap sekolah adalah tempat untuk belajar dan yang perlu dia lakukan hanyalah belajar. Sayangnya, lingkungan sekolahnya yang baru cukup mengganggunya.

Sekolah itu begitu elit, bahkan hanya melihat dari bangunannya saja Seth sudah tahu siapa yang bersekolah di sana; orang-orang yang sama seperti keluarga Lenoir, mereka yang memiliki status sosial yang tinggi.

Belum ada satu hari, Seth sudah diasingkan di kelasnya. Bukan karena dia adalah berandal yang suka berbuat onar atau karena dia bersikap kasar dan menindas siswa lain, tapi karena status sosialnya yang lebih rendah dari mereka yang ada di sana. Seth tahu, semua yang ada di sana adalah para bangsawan, sedangkan dia hanyalah seorang pelayan. Seth tidak bodoh untuk tahu bahwa dia tidak sebanding. Meskipun dia melayani seorang bangsawan tingkat atas atau keluarga kerajaan sekalipun, tetap saja statusnya hanyalah seorang pelayan.

Seth tidak mempermasalahkan bagaimana dia tidak mempunyai satupun teman di sana. Yang sangat membuatnya terganggu hanyalah jika mereka merusak barang-barangnya atau mengusiknya ketika dia sedang ingin serius belajar. Berkali-kali Seth perlu membeli buku baru karena bukunya rusak, dan itu sangat merepotkan. Tidakkah mereka tahu bahwa barang-barang itu dibeli dengan uang? Uang tidak didapatkan dari memetik daun di pohon, asal mereka tahu. Oh, tapi setelah mengingat bagaimana mereka dengan mudah mendapatkan pundi-pundi uang yang digitnya bisa lebih dari tujuh atau delapan itu, Seth menelan kembali omelannya tentang 'tidak mudah mendapatkan uang.' Orang-orang kaya yang hanya dengan duduk dan minum teh dapat menghasilkan uang tentu saja tidak mengerti. Jika bagi mereka uang datang dengan sendirinya, maka bagi Seth sebaliknya—orang sepertinya perlu berusaha untuk mendapatkan uang, mencarinya. Mau bagaimanapun Seth menjelaskannya, mereka tidak akan paham; karena itu Seth tidak akan menghabiskan tenaganya untuk hal yang sia-sia.

The FallenOù les histoires vivent. Découvrez maintenant