Bab 45. Best Cold Night

3.2K 543 221
                                    

Rigel menunggu dengan cemas Hera yang belum juga keluar dari kamar mandi, ia mondar mandir sendirian di depan pintu sesekali menoleh kearah pintu itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rigel menunggu dengan cemas Hera yang belum juga keluar dari kamar mandi, ia mondar mandir sendirian di depan pintu sesekali menoleh kearah pintu itu.

Begitu terdengar pintu di buka lelaki itu dengan antusias segera menghampiri perempuan cantik tersebut.

"Bagaimana hasilnya?" tanyanya cepat bercampur cemas.

Hera tersenyum kecil, ia menyodorkan hasil test yang semula tersembunyi di balik punggungnya. Rigel segera memfokuskan arah pandangnya pada permukaan benda tersebut, ia melihat ada dua garis tertera di sana.

"Artinya iya?" tanya Rigel tidak mengerti. Hera mengangguk cepat dengan senyum yang tidak pudar dari  wajahnya.

"Waahh benarkah?! Oh My Goodness!! Beiby, beneran ada anak kita di sana?" ucap Rigel penuh haru, ia segera memeluk Hera erat-erat.

"Iya, kita beritahu Papa dan Mama akhir pekan nanti ya," kata Hera.

"Iya, kamu jaga diri baik-baik ya jangan sampai kecapekan aku nggak mau calon anak kita kenapa-napa."

"Siaap Beiby, jadi kita nggak perlu berhubungan dulu selama hamil, nanti takut calon anak kita kegencet," kata Hera membuat Rigel syok.

"A-apa?! Se-selama hamil nggak berhubungan? Memang begitu aturannya?" tanya Rigel lemah lunglai.

"Mungkin begitu, kan bisa bahaya, aku juga nggak tahu, nanti coba tanya yang lebih ngerti, aku mau tanya Nafisa apa Kanaya nanti," jawabnya.

"Gilaaa 9 bulan kedepan nggak dimasukin sarang burungnya, bisa kedinginan di luar," kata Rigel agaknya sedikit frustasi. Sementara Hera berusaha menahan tawanya berhasil mengerjai sang suami.

"Aku becanda Beiby, dari yang aku tahu, cuma nggak boleh berhubungan di awal-awal masa kehamilan karena masih rentan, setelahnya boleh kok, asal tidak terlalu kasar mendapatkan guncangan Insya Allah aman."

Mendengar hal tersebut raut wajah sumringah Rigel kembali terpancar, setidaknya ia masih ada harapan, meskipun harus puasa dulu untuk sementara ini.

"Besok ikut ke event soft launching produk kecantikan di Paragon ya, mamanya Noah mau ngeluarin produk baru, kalau ada yang aman buat ibu hamil aku akan beli banyaaaak buat kamu," kata Rigel. Hera mengangguk kegirangan.

"Mawuuuu, jam berapa kita berangkat?"

"Aku tanya Noah dulu, acaranya di mulai jam berapa ya."

"Pasti aman buat ibu hamil, nanti Nafisa pasti juga bakalan dijadiin icon kan disana, maksud aku bukan icon, tester ya istilahnya, eh apasih?" tanya Hera belibet.

"Testimoni," ralat Rigel.

"Ohiyaaa itu, maksudnya."

Rigel melonggarkan pelukannya pada Hera ia menatap wanita di hadapannya ini.

Lost in Your Memory 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Where stories live. Discover now