Bab 41. Langkah Menuju Fakta

2.7K 610 353
                                    

Kanaya kembali masuk ke mobil usai mengantarkan Nia dan Nio ke playgroup nya, ia menatap ke arah hp nya yang terpasang pada standing phone di atas dashboard, perempuan itu melihat titik lokasi di mana Bara berada, titik itu terus bergerak perlahan...

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Kanaya kembali masuk ke mobil usai mengantarkan Nia dan Nio ke playgroup nya, ia menatap ke arah hp nya yang terpasang pada standing phone di atas dashboard, perempuan itu melihat titik lokasi di mana Bara berada, titik itu terus bergerak perlahan artinya suaminya masih dalam perjalanan.

Kanaya mengenakan safety belt nya, sambil terus berpikir, tiba-tiba saja ia kepikiran tentang Rigel, jika dulu Rigel selalu punya list tentang cewek dan tidak pernah ketinggalan info update mengenai kaum lawan jenis, apakah saat ini masih berlaku, meskipun ia merasa sangsi karena Rigel telah menikah dengan Hera, namun tangannya lantas menyetir mobilnya menuju Meiyer Grup.

Perjalanan lima belas menit Kanaya itu telah berakhir ketika mesin penggerak beroda empat itu memasuki halaman parkir luar gedung Meiyer grup, Kanaya sengaja parkir di luar gedung dan tidak di basement karena ia hanya datang sebagai tamu bukan karyawan sana.

Perempuan itu mengambil Hp nya memasukkan ke dalam tas lantas berjalan cepat menuju lobby Meiyer Grup. Disana Kanaya segera menunjukkan kartu akses VVIP yang Rigel berikan pada Bara dan berhasil ia ambil secara diam-diam dari dompet sang suami itu, lantas ia tunjukkan pada sang resepsionis.

Karena Kanaya tahu, Rigel adalah seorang CEO dan tidak mungkin menemui sembarang orang, apalagi tanpa janji temu, kecuali itu adalah dari kalangan VVIP. Meskipun di luar perusahaan Kanaya juga termasuk sahabat Rigel.

"Visitor VVIP?" tanya resepsionis satunya lagi pada staff yang menerima uluran kartu dari Kanaya.

"Iya, bagaimana ini?" ucap merek berdua kebingungan.

"Memangnya Pak Rigel sedang ada meeting?" tanya Kanaya.

"Ti-tidak bukan seperti itu, tapi istri Pak Rigel sedang berkunjung ke sini," jawab staff resepsionis itu.

"Ooh Hererra kan? Kebetulan saya juga mengenalnya secara pribadi, dan mungkin tidak akan terjadi masalah jika saya ingin menemui mereka berdua sekarang," kata Kanaya membuka hp nya menunjukkan foto selfienya bersama Hera dari hpnya.

"Sa-saya percaya, dan kami juga mengenal anda kok, anda adalah nyonya Gionino kan dari Elnino Grup," ucap staff tersebut.

"Lalu kenapa kalian tidak segera menunjukkan dimana ruangan Rigel berada?"

"Kami takut dipecat oleh Pak Rigel."

"Kalian bisa kerja di Elnino grup kalau dipecat, saya yang akan merekomendasikan kalian," tegas Kanaya.

"Cepat katakan aku harus menuju ruang mana, di lantai berapa untuk bertemu Rigel?!"

"Ba-baik Bu, anda silakan dari sini menuju lift naik ke lantai paling atas, lantai 18, dari lorong lift anda belok kiri ada ruangan di ujung lorong beridentitaskan CEO silakan anda masuk ke sana.

"Baik terimakasih!"

Kanaya bergegas menuju lift dan menekan tombol menuju ke lantai 18, sambil menunggu lift membawanya ke lantai tersebut, Kanaya sesekali memantau lokasi Bara dari hp nya.

Lost in Your Memory 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ