Bab 11. Kamu Adalah Rigel

5.4K 788 224
                                    

Hera tampak perlahan menjulurkan kakinya semakin dalam ke bawah matras air, dia menatap sedikit takut ke permukaan kolam

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Hera tampak perlahan menjulurkan kakinya semakin dalam ke bawah matras air, dia menatap sedikit takut ke permukaan kolam. Tapi dia sangat yakin jika Biru pasti akan menolongnya.

BYUUURRR!!

BLUP-BLUP-BLUP!!

Gadis itu benar-benar menjatuhkan dirinya ke kolam. Mata Rigel membulat sempurna ia sangat terkejut melihat Hera tenggelam. Dan sesuai perkiraan, Rigel tanpa pikir panjang segera menceburkan diri ke kolam dan berenang ke bawah menyusul Hera. Tidak peduli bajunya basah semua.

Setelah berhasil menangkap tangan Hera, Rigel segera menariknya keatas, ia sampirkan lengan gadis itu ke belakang tengkuknya dan ia ajak berenang kembali menuju ke tepian kolam.

Sesampai di tepian kolam, wajah Hera terlihat sangat pucat, bersyukur ia tidak pingsan karena Rigel sudah segera menolongnya. Tapi kondisinya terlihat mencemaskan.

Rigel membawanya duduk di kursi santai berpayung di tepian kolam, ia lemparkan handuk dengan kesal pada gadis itu.

"Mau bunuh diri?! Hah?!" tegas Rigel.

"Hargai nyawamu!! Empat tahun yang lalu, kau mengalami kecelakaan hebat sampai kau amnesia seperti ini, Tuhan memberimu kesempatan hidup yang kedua ini!! Dan sekarang kau malah ingin mengakhiri hidupmu?!!" bentak Rigel di luar kesadarannya dia mencemaskan Hera sebagai kekasihnya bukan sebagai body guard nya.

"Kalo aku tidak segera menolong mu tadi!! Kau bisa..." ucapan Rigel terhenti karena Hera yang sedang berselimutkan handuk itu tiba-tiba berdiri di depannya. Tangannya perlahan terjulur ke bagian bawah mata Rigel. Ia sapukan lembut disana.

Dan dengan mata kepalanya sendiri ia melihat bekas concealer yang dipakai oleh lelaki di depannya ini menempel di ibu jarinya.

Setitik kecil tahi lalat muncul di sana. Rigel yang baru saja menyadari apa yang dilakukan oleh Hera, tampak menepis tangan gadis itu namun terlambat.

"Kamu yang ada di depan ku saat ini? Siapa kamu sebenarnya?" tanya Hera pada Rigel.

"Ehm, i-itu aku bisa jelasin," kata Rigel gugup.

"Soal tahi lalat itu, aku merasa tidak percaya diri, makanya aku tutupin pakai concealer, bukan maksudku ingin melakukan kamuflase atau apapun," kelit Rigel.

Namun Hera yang tidak mempercayai penjelasan lelaki itu justru tampak tersenyum, kini kecurigaannya tentang Biru adalah Rigel telah terbukti.

"Aku tidak akan mengatakan pada siapapun, soal ini," ucap Hera cepat.

"Jangan membentak ku seperti tadi, orang mengira kita beneran pacaran," kata Hera tertawa kecil.

"Jangan mengatakan ke Papa bahwa aku jatuh ke kolam renang atau aku akan mengadu ke papa tentang kamu yang mau mencelakakan aku," ucap Hera.

"Tapi..." Rigel bingung dengan situasi ini, iya lelaki itu tidak tau jika Hera sedang berpura-pura tidak mengenalinya, Hera saat ini memutuskan dirinya tidak tau jika Biru adalah Rigel yang sedang menyamar.

Lost in Your Memory 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon