Bab 23. Tetaplah di sisiku

4.9K 594 256
                                    

Resti telah tiba kembali di rumah, ia dengan raut wajahnya yang penuh ke khawatiran tampak menemui sang Mama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Resti telah tiba kembali di rumah, ia dengan raut wajahnya yang penuh ke khawatiran tampak menemui sang Mama. Gadis itu baru saja mendapatkan telepon dari pihak HRD tempatnya bekerja apabila keberangkatannya ke Jepang telah di batalkan dan di gantikan oleh personil dari divisi lain.

"Ma... Maafin Resti, ternyata Resti nggak jadi berangkat ke Jepang, pihak HRD baru saja menelpon," ucap Resti dengan wajah ketakutan.

"Kenapa bisa nggak jadi?!" tegasnya dengan mata membulat.

"Pihak HRD mengatakan hasil medical check up Resti adalah unfit, nggak memungkinkan untuk pergi, ada luka dalam di bagian pankreas Resti, akibat penyerangan Rocky di tempat makan pagi tadi," jawab Resti sambil memegangi sisi perutnya.

"Ini semua gara-gara kamu berteman dengan anak-anak orang kaya itu!! Lihatlah! Saat kamu butuh uang apakah mereka ngasih kamu uang?! Enggak kan?!" bentaknya.

"Resti nggak butuh uang, yang butuh adalah mama," ucapnya lirih.

"Hehh?! Berani kamu ya bantah mama?! Lihat adek kamu?! Lihat!! Dia butuh 30 juta untuk masuk ke agency modelling, kalo kamu jadi berangkat ke Jepang, kamu dapat tunjangan awal 50 juta, pikirin itu, 30 nya bisa buat adek kamu daftar!!" omel sang Mama begitu kesal.

"Tapi Resti memang lagi sakit Ma," ucap gadis itu dengan wajahnya yang kian memucat.

"Kamu tuh egois Resti, kamu udah bisa cari duit sendiri jadi tega sama sama Mama dan adek kamu?!"

"Bukan begitu Ma, tapi Resti lagi sakit," ucapnya.

"Kenapa mama nggak terima lamaran Pak Burhan saja Ma? Kan pria itu bilang kalo bisa nikah sama Kak Resti bakalan ngasih mahar 100 juta, kan nanti Nawang bisa minta 30 juta aja buat daftar agency modelling itu," ucap Nawang adik tiri Resti yang baru lulus SMA itu.

"Astaga... Nawang kamu pintar sekali, kenapa Mama nggak kepikiran itu? Ya udah Mama hubungin Pak Burhan lagi ya," ucap wanita paruh baya itu dengan penuh semangat.

Resti terisak di tempatnya berdiri, dia tentu saja tidak mau menikahi pria tua yang hobi main perempuan itu.

"Mama tunggu, jangan telpon Pak Burhan dulu, Resti usahakan malam ini, dapat 30 juta buat adek," pinta Resti.

"Oke baiklah, mama tunggu sampai jam 9 malam ini, lewat dari jam 9 Mama akan menelpon Pak Burhan buat segera melamar mu," ujarnya.

Resti mengangguk mengerti dengan butiran air mata yang menetes dari kelopak matanya.

Dengan menahan sakit, Resti kembali keluar dari rumah tersebut, rumah peninggalan almarhum papanya yang saat ini di kuasai oleh mama tiri dan adik tirinya ini.

"Aku harus kemana? 30 juta bukan uang yang sedikit," gumamnya.

***

Sementara itu, Sky yang sedang beristirahat di kantin rumah sakit, yang saat ini sedang shift malam, tampak sedang asyik menonton story WA para sahabatnya, mereka semua telah berbahagia dengan kehidupannya yang sekarang.

Lost in Your Memory 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Where stories live. Discover now