Bab 10. My Beibi!

5.8K 946 168
                                    

Hera meletakkan hp nya di atas nakas, ia masih tidak percaya jika Rigel dan Biru memiliki wajah yang sangat mirip, tapi Ekky tidak mungkin membohonginya, apa yang Ekky katakan itu pasti yang sebenarnya

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Hera meletakkan hp nya di atas nakas, ia masih tidak percaya jika Rigel dan Biru memiliki wajah yang sangat mirip, tapi Ekky tidak mungkin membohonginya, apa yang Ekky katakan itu pasti yang sebenarnya.

Gadis itu lantas melanjutkan rebahannya, ia menarik selimut hingga mencapai hidungnya. Pikirannya masih tertuju pada Rigel dan Biru, dia ingat pertama kali bertemu dengannya waktu itu di SMA Persada, Bara tanpa alasan mengajukan temannya itu sebagai body guard nya.

"Masuk akal, kalo Bara mengajukan lelaki itu sebagai pengawal pribadinya, jika lelaki tersebut memang adalah Rigel sahabatnya sendiri. Lagi pula Papa sangat mempercayai Bara," pikir Hera.

"Jadi Bara tau siapa Biru," pikir Hera.

"Tapi tidak mungkin aku menanyakan hal itu padanya, karena dia pasti tidak akan jujur," ucapnya.

"Pertanyaannya, kenapa jika Biru adalah Rigel, kenapa dia harus menyamar sebagai orang lain? Kenapa harus berbohong?" lanjutnya.

"Baiklah aku akan cari tau sendiri, untuk saat ini aku pura-pura tidak tau siapa Rigel dan siapa Biru, mungkin itu lebih," lanjut Hera.

"Tunggu apa aku dulu punya akun IG? " gumamnya.

"LINE?" lanjutnya.

"Jejak digital itu pasti masih ada, asalkan aku tau email dan password aku," ucapnya segera bangkit dari tidurnya.

Ia membuka laptopnya ia membuka ke kotak email, ada satu akun gmail lama di sana yang sudah lama ia pakai sebagai akun Google nya.

"Apakah email ini masih berfungsi? Berarti Papa tidak tau akan hal ini, baiklah aku akan coba pastikan sendiri," ucap Hera bergegas mengunci pintu kamar memastikan jika papanya tidak akan masuk tiba-tiba.

Setelah itu Hera kembali ke mejanya mencoba mengakses email lamanya itu, kurang lebih tiga menit ia utak atik, akhirnya berhasil mendapat mendapatkan password akun tersebut. Ia salin email beserta passwordnya tadi ke note di hpnya. Ia matikan laptop dan segera kembali ke ranjang.

Gadis itu tampak mengunduh aplikasi LINE karena dia sangat yakin jika dia dulu menggunakan aplikasi perpesanan itu.

Dan benar saja begitu aplikasi itu terunduh ke hp nya, Hera segera login, menggunakan email dan password lamanya.

Deg!

Perasaannya berdebar-debar begitu melihat ada kontak Rigel di sana. Perlahan ia mengarahkan jempolnya untuk membaca riwayat percakapan mereka.

"Apakah ini sudah lama sekali? Apakah aku tidak menyimpannya lagi setelah ini?" ucapnya.

Perlahan Hera memfokuskan matanya untuk membaca chat mereka dulu.

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
Lost in Your Memory 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum