Bab 27. Lamaran Untuk Sky

2.5K 504 72
                                    

Malam ini di kediaman keluarga Resti, rumah sederhana dengan halaman depan yang tidak begitu luas itu di penuhi oleh setidaknya lima mobil mewah berderet di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam ini di kediaman keluarga Resti, rumah sederhana dengan halaman depan yang tidak begitu luas itu di penuhi oleh setidaknya lima mobil mewah berderet di sana.

Dengan rambut yang masih di roll dan dasteran, mama tiri Resti membukakan pintu. Karena memang Sky dan lainnya tidak mengabarkan jika malam ini akan datang. Betapa terkejutnya wanita paruh baya tersebut, ketika melihat para tamunya dengan pakaian mewahnya berdiri berjajar di depan pintu.

"Kalian?" ucapnya.

"Siapa Ma?!" seru Nawang adik tiri Resti dari arah dalam, ia menyusul mamanya masih dalam keadaan memakai masker putih di wajahnya.

Melihat Tante Riska dan Jendra ada di sana, Tante dan sepupu dari Resti itu.

"Kedatangan saya malam ini kesini untuk menjadi saksi bahwa kekasih dari keponakan saya ingin melamarnya," ucap Tante Riska pada pada Mama tiri Resti.

"Yang katanya dokter itu?" sinisnya.

"Tanyain Ma, bawa duit 30 juta nggak buat biaya masuk aku ke agency," bisik  Nawang namun Jendra cukup bisa mendengar bisikan itu.

"Ooh, jadi ini alasan kenapa malam itu Resti datang ke minimarket nemuin gue dan pinjem 30 juta tapi masih gue kasih 20 juta, karena dia nyariin duit buat lo?" tanya Jendra sinis menatap Nawang.

"Kalau Resti nyari pinjeman duit buat adiknya memang itu salah? Enggak donk, itu artinya Resti sayang sama Nawang," bela mamanya Nawang itu.

"Iyaa jelas sepupu gue sayang sama lo Nawang, tapi apa balesan lo sama sepupu gue?! Nggak ada! Lo tuh cuma beban buat dia!" Jendra menunjuk muka Nawang.

Bara menepuk pundak Jendra. Dan meng-kodenya agar menghentikan adu mulutnya ini karena tujuan kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan lamaran Sky pada Resti.

"Jadi kami diijinkan masuk atau tidak?" tanya Nafisa sopan.

"Beresin ruang tamunya," mama tiri Resti tampak memerintah Nawang untuk membereskan ruang tamu mereka yang berantakan, tentu saja selama ini yang bertugas membereskan rumah adalah Resti dan selama Resti sakit beginilah keadaannya rumah berantakan seperti gudang saja.

Sambil menunggu Nawang selesai beres-beres, mama tiri Resti tampak menoleh kearah Sky, memeperhatikan penampilan dokter muda itu dari ujung kepala sampai ujung kakinya dengan mata memicing.

"Benar kau telah hamili Resti?!" selidiknya.

"Maaf anda harus bersikap sopan, dia adalah dokter paling disegani di rumah sakit tersebut," potong Kanaya cepat, karena ia yakin spontanitas Sky belum tentu seperti saat di rumah sakit dan sebelum ketauan Sky hanya berbohong ia harus mengalihkan fokus si mama tiri gila harta itu.

Dan benar kini mama tiri Resti tampak mengalihkan perhatiannya menuju kotak-kotak akrilik yang berisi seserahan di tangan mereka.

Matanya terlihat berbinar melihat benda-benda berharga itu, pasti ia sedang membayangkan jika itu akan menjadi miliknya Nawang.

Lost in Your Memory 『 𝓼𝓮𝓵𝓮𝓈𝓪𝓲  』Where stories live. Discover now