18 Pintar

5.7K 364 50
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Gimana kabarnya? Ada yang nungguin Krystal dan Dom??

Malam ini Author datang bawain kelanjutan cerita ini buat kalian semua biar malam kalian gak bosen ni.

Tapi sebelum baca kalian wajib VOTE dulu ya biar Author semakin semangat buat update. Ayok pokoknya sampe 250 vote baru update yah.

Oke langsung aja, hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Krystal keluar dari ruangan Shawn dan melihat Dom ada di luar ruangan menunggunya. Gadis itu langsung berjalan menuju ke ruangannya tanpa menghiraukan Dom yang langsung berjalan ke arahnya.

Dom langsung saja menghampiri dan berjalan di samping Krystal yang tampak lelah dengan wajah lesunya.

"Mau kugendong?" tanya Dom yang melihat gelagat kelelahan dari Krystal.

Krystal hanya melirik sekilas Dom tanpa repot-repot menjawabnya. Ia hanya terus berjalan menuju ruangannya agar bisa segera merebahkan tubuhnya.

Dom yang tidak mendapatkan tanggapan dari Krystal juga tidak bertanya lagi dan lebih memilih mengikuti gadis itu berjalan sampai ke ruangannya.

Tiba di ruangan yang berisi meja kerja dan kursi putar serta dua kursi di depan meja itu, Krystal langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kursi yang ada di sana sembari menghela napas.

"Lihat kau sangat kelelahan. Sebaiknya kau pulang dan istirahat." ucap Dom yang masih berdiri dan memperhatikan Krystal.

"Diamlah. Kau yang sudah membuatku kelelahan seperti ini." balas Krystal malas.

"Seharusnya kau tetap diam di rumah." ujar Dom lagi.

"Datang ke sini memang sudah terjadwal di jadwalku hari ini. Melayani kemesumanmulah yang tidak pernah kuharapkan." Ucap Krystal lagi.

"Apa pekerjaanmu masih banyak?" tanya Dom tidak ingin memancing keributan.

"Aku masih harus melakukan janji temu dengan beberapa pasien hari ini." jawab Krystal.

"Kalau begitu kau istirahat saja. Biar aku yang akan menggantikanmu hari ini." ujar Dom dengan santainya.

Mendengarnya Krystal langsung menoleh pada Dom. Bagaimana bisa dengan santainya pria yang bahkan tidak mengerti emosi ini akan menggantikan pekerjaannya yang sudah pasti berhubungan dengan emosional dan kejiwaan?

"Kau tidak pernah bercermin? Kau bahkan tidak bisa membedakan marah dan merajuk. Mau menggantikan pekerjaanku?" sarkas Krystal.

"Kau punya banyak buku di sini. Aku bisa membaca dan memahaminya." balas Dom tidak terlalu mengambil pusing omongan Krystal.

"Kau kira kau bisa menggantikan pekerjaanku hanya dengan membaca buku?" kesal Krystal.

"Pada dasarnya setiap ilmu yang dimiliki manusia berasal dari buku. Buku adalah sumber ilmu pengetahuan." jawab Dom santai.

"Pendidikan dokterku terasa tidak berarti jika semua hal seperti yang kau bicarakan." Sindir krystal.

"Kau harus percaya kalau aku mampu melakukannya." ucap Dom dengan percaya diri.

"Mungkin hal lain yang berhubungan dengan sains aku akan percaya. Tapi tidak dengan psikologi manusia. Aku sama sekali tidak mempercayaimu." balas Krystal.

The Owner of The Psychopath (END)Where stories live. Discover now