Umbridge sialan

55 6 0
                                    

[Happy reading]


******

"Tato yang bagus, Harry."

Harry menoleh ke arah suara itu. Dia menarik tangannya dan mengatup bibirnya. "Thanks..."

Mia menarik lengan jubahnya. "Kita sama. Hadiah jelek dari Umbridge, yakan?" Dia menunjukan telapak tangannya yang tertulis 'Aku akan sopan."

"Kenapa bisa?!" Harry memutar tubuhnya menghadap Mia yang duduk di sebelahnya.

"Well... Aku menaruh permen karet di topi jelek Umbridge. Dia marah dan mau mengancam ku akan memberitahu kakek ku." kata Mia muram. "Mom akan marah..."

Harry mengerjapkan matanya. "Kau harus mengadukan nya pada orang tua, Mu. Dia menyakitimu, Mia!"

Mia menghela napasnya. "Kau sendiri ngadu ke siapa? Kau tak beri tahu teman mu?

"Itu tak penting bagi mereka."

Plak...

Mia menepuk kepala Harry dengan perkamen. "Penting tahu bagi mereka! Moana saja marah saat melihat tangan ku, apalagi kalau dia melihat tangan mu."

"Baik. Akan ku beri tahu."

Mia menghela napasnya, "Kenapa ya kementerian bisa sampai seperti ini? Mereka banyak sekali mengubah peraturan sekolah. Aku sampai mengadu pada kakek, ku!"

Harry berdehem. "Hermione pikir karena mereka mengira Dumbledore akan membuat pasukan."

Mia mengernyit. "Pasukan apa? Siapa yang akan jadi pasukan Dumbledore? Kita?"

Harry mengangkat sebelah alisnya sebagai respon. "Dumbledore tak akan melakukan itu ya, kan... ?"

"Entahlah. Kenapa tidak kau saja yang buat pasukan? Biar kementerian tidak sia-sia dengan dugaan mereka sendiri."

Harry diam tak bergeming.

Hening sejenak.

"Aku dan keluarga ku percaya kalau dia telah kembali, dan kau melawannya." celetuk Mia.

"Benarkah? Apa alasannya?"

"Moana banyak cerita tentang kau pada ku."

"Contohnya?"

"Kau melawan Dementor saat tahun ketiga. Mana bisa anak tiga belas tahun menghadapi hal se-mengerikan itu..."

Harry terkekeh. "Aku tersanjung."

Mia berdiri dan Harry mengikutinya. "Kau mengambil kelas apa sore ini?" Dia mengeser kursi dan melangkah.

"Ramalan. Kau sendiri?"

"Tidur, hehe. Draco mengambil Ilham. Aku, si benci sama Umbridge, rasanya mau, ku... ih!" kata Mia geram.

Mereka berjalan keluar dari perpustakaan. Mia bertemu dengan Astoria dan pergi bersama ke asrama Slytherin. Tapi, Dia berbalik dan pergi ke ruangan Dumbledore.

Mia memasukkan buku dan perkamen nya ke dalam tas. Dia memegang tangan kiri nya dan menyentuh tulisan itu, lalu menggosoknya sampai hilang.

Mia sampai di ruangan Dumbledore. Dia langsung melihat Snape berdiri di depan meja Dumbledore. Mia menaruh tas nya pada kursi tua di sana, dan berjalan ke arah mereka.

"Berjalan mulus?" tanya Dumbledore.

Mia mengangguk. "Dia tidak curiga."

"Bagaimana dengan rencana kita?"

GONE || DRACO MALFOY Donde viven las historias. Descúbrelo ahora