menikah

118 9 0
                                    

[Happy reading]

*****

Pada minggu keesokan harinya Mia turun ke Aula Depan bersama yang lainnya, mereka melihat kira-kira dua puluh anak sudah berada di situ, semuanya menonton Piala Api. Piala itu diletakkan di tengah aula, di atas bangku yang biasanya menjadi singgasana Topi Seleksi. Garis tipis keemasan telah tergambar di lantai, membentuk lingkaran bergaris tengah, enam meter.

"Udah ada yang masukin nama?" tanya Pansy pada anak laki-laki yang duduk di sana.

"Cuman ngeliat anak Durmstrang yang masukin. Aku belum melihat anak Hogwarts." ucapnya.

Mia menoleh pada Draco yang memberinya roti panggang, "Kau tak berniat memasukkan namamu kan?" tanya nya.

Draco mengeleng, "Aku tak mau mempertaruhkan nyawa ku untuk ini. Aku ingin menikah mu." ucapnya penuh keyakinan.

Mia mendelik pelan, "Waw!"

Aula dipenuhi tawa keras saat anak kembar dari Gryffindor gagal untuk memasukkan nama mereka menggunakan ramuan penua. Sekarang mereka pergi ke hospital wings untuk menghilangkan jenggot mereka.

Hari Hallowe'en tiba, dekorasi Aula Besar sudah berubah pagi ini. Karena ini Hari Hallowe'en, segerombolan kelelawar hidup beterbangan di sekeliling langit-langit sihir sementara ratusan labu kuning, yang sudah diukir membentuk kepala menyeringai dari segala sudut.

Mia bangga sekali melihat Fluer memasukkan namanya di piala api, dia di temani kepala sekolah mereka, Madam Maxime. Fleur dan adiknya berjalan ke arahnya, mereka sarapan bersama sebelum pesta Hallowe'en malam nanti.

"Aku sangat gugup, bagaimana jika aku tak terpilih?" kata Fleur, sedikit gemetar.

Mia menatapnya dengan tersenyum, "Aku yakin kau terpilih. Ingat buyut kita, mereka orang hebat."

Fleur sedikit terbantu dengan perkataan Mia, mereka tertawa pelan.

"Oh, ya. Gabriel ingin pergi ke apa itu? Hogs-made? Dia mau jalan-jalan, katanya." Gabriella, adik Fleur tersenyum malu.

Mia terkekeh pelan.

Setengah hari gerimis Mia tidur sebentar, dia terbangun saat Daphne berteriak anak Slytherin ada yang memasukkan namanya ke piala api. Terlihat sekali Daphne bangga akan hal itu, dia berdoa-doa semoga saja asrama mereka yang mewakili Hogwarts.

Mia merenggangkan tubuhnya. Dia berjalan ke kamar mandi, bersiap-siap untuk pesta Hallowe'en dan pengumuman nama-nama yang terpilih untuk mengikuti turnamen Triwizard.

"Mia..."

Mia mengangkat wajahnya menatap dirinya di cermin. "Kenapa? Suaramu terdengar menyeramkan.."

"Perasaan ku tak enak... kau sudah bicara pada Dumbledore soal Moody?"

Mia mengangguk, "Dia bilang belum tentu, dan pamanku bercerita beberapa ramuannya hilang." Dia menatap Leo yang mengernyit.

"Anak itu? Bagaimana keadaannya? Dia baik-baik saja?"

Mia mengangguk lagi, "Jujur saja, dia aneh sama seperti mu. Beberapa kali kulihat dia di bully."

Leo mendengus dingin. "Bersiap-siaplah. Aku akan mengambil alih tubuh mu nanti." Leo menghilang dalam sekejap.

Mia menatap pantulan dirinya di cermin dengan lama.

Tok,Tok,Tok

"Mia! Kau suka sekali mengunci kamar mandi! Aku kebelet!" teriak Daphne dari luar kamar mandi.

GONE || DRACO MALFOY Where stories live. Discover now