Part (17)

4.2K 170 6
                                    

Assalamualaikum

Seperti biasa sebelum lanjut baca utama kan vote,dan komen juga.

Kalau ada TYPO bantu tandai aja

Kalau bisa komen nya di setiap paragraf ya.

HAPPY READING

*****

Cklek.....

Sito yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi,dan ia di buat heran dengan sosok wanita yang tengah sibuk melakukan sesuatu di kamarnya.tanpa basa basi Sito pun melangkah menghampiri gadis itu,lalu duduk bersila di dekat gadis itu.

"Apa yang kamu lakukan, Nay."Tanya Sito.

Naya menoleh menatap laki laki yang ada di sampingnya."lagi bungkus kue donat,tadi aku bikin kue donat di dapur, sekarang donat nya udah jadi,jadi aku mau bungkus donat nya."Jelas Naya.

Sito mengerenyitkan."Membuat kue donat, untuk apa?."

"Untuk jualan."

"Jualan?."

Naya mengangguk dengan menatap sekilas Sito.

"Kamu mau jualan donat."Tanya Sito.lalu di balas anggukan Naya.

"Siapa yang mengijinkan mu jualan."

Naya terdiam,lalu pandangan nya tertuju menatap Sito yang di mana laki laki itu sedang menatap Naya dengan memasang wajah datar.

"Boleh ya."

"Tidak,saya tidak mengijinkan mu berjualan,apa selama ini nafkah yang saya berikan sama kamu tidak cukup."

"Cukup, sangat cukup.tapi gue cuman kangen jualan dok,boleh ya dok kalau gue jualan, jualan nya di konflek dekat rumah kok,gak ke jauh.boleh ya plisss."Ucap Naya dengan membujuk Sito.

"Plis,gue mohon."Naya memohon dengan memasang wajah puppy eyes.

Melihat itu membuat Sito membinar,Sito yang merasa tidak tega jika ia harus membiarkan istrinya sendiri berjualan,sedangkan dirinya masih mampuh untuk memberikan nafkah untuk istri nya itu.

"Dokter,plis boleh ya."Bujuk Naya.

Sito menghela napas lalu mengangguk kecil sebagai jawaban.

"AHHH... makasih dokter."

Refleks, Naya yang tiba tiba saja memeluk Sito,hal itu pun sontak membuat Sito tersentak,ia terkejut kala Naya yang tiba tiba memeluk dirinya,ada perasaan aneh yang Sito rasakan, bahkan ia merasa ada kenyamanan saat Naya memeluk nya.

Naya melepaskan pelukannya dari Sito."Makasih ya dok."

"Hmm."

"Dokter mau nyobain donat buatan ala Naya gak,enak tau."Naya menyondorkan satu donat pada Sito.

"Lain kali saja,saya harus bersiap-siap,lebih baik sekarang kamu turun ke bawah dan sarapan pagi sama oma dan mamah."

"Buru buru banget, dokter gak mau sarapan dulu."

"Tidak."

Naya menghela napas gusar, pasalnya sudah beberapa hari ini Sito selalu saja sibuk dengan tugas nya, berangkat pagi pulang malam,tiada hari tanpa bekerja. laki laki itu terlalu sibuk, bahkan ia tak pernah sedikitpun meluangkan waktu untuk bersama sang istri.Naya sadar, mereka berdua memang tidak saling mencintai,jadi wajar saja kalau Sito tidak terlalu mempedulikan istrinya itu.

My Doctor My Husband Onde histórias criam vida. Descubra agora