Part (3)

4.9K 195 8
                                    

Seperti biasa sebelum lanjut baca utama kan vote dan komen.


Kalau bisa komen nya di setiap paragraf

Kalau ada TYPO bantu tandai aja


Terima kasih

HAPPY READING

*****

Seperti biasa hari hari Naya selalu di hiasi dengan berjualan kue donat,gadis remaja itu harus berjuang keras demi menghidupi kebutuhan hidupnya.

Berbeda dengan gadis gadis lainnya,Naya benar benar gadis yang berbeda di jaman modern ini,ia tidak malu akan nasib nya,karna apapun yang terjadi ia harus terus berusaha untuk bisa membahagiakan ibu nya yang sering sekali sakit sakitan.

Naya bahkan belum bisa membawa ibunya itu berobat,atau mengecek kondisi nya ke rumah sakit,ia hanya bisa membeli obat-obatan biasa untuk ibunya.

Matahari di pagi begitu terik,penjualan kue donat gadis itu laku keras, hanya tersisa beberapa biji lagi, padahal jam masih menunjukkan pukul 9 pagi.

"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya kue kue nya laku juga."Ucap Naya berucap syukur atas rejekinya.

"Gue harus bisa ngumpulin uang, setelah uang nya terkumpul,baru gue bisa bawa mamah ke rumah sakit."

"Ayo Nay, semangat cari uang nya."Naya kembali melanjutkan langkahnya untuk kembali berjualan kue.

*****

Tokk......tokk.......

"Masuk."Sahut seseorang dari dalam ruangan.

Cklek.........

"Dokter."Gumam seseorang yang baru saja membuka pintu ruangan.

"Silahkan duduk."Suruh Sito mempersilahkan tanpa melihat siapa seseorang itu,karna pria itu sedang sibuk dengan laptopnya.

Seseorang itu duduk di kursi yang berhadapan dengan sito.Sito mendongak menatap wanita yang ada di hadapannya."Ada apa dokter Fara?."Tanya Sito to the poin.

"Saya,saya_."

Drrrrr......drrrrr......

"Sebentar Dok,saya angkat telepon dulu."Ijin Sito lalu bangkit dari duduknya.Fara hanya mengangguk dengan wajah kesalnya,karna sikap dingin Sito.

"Baik Dok,saya akan ke sana sekarang."

"Iya Dok,terima kasih."Sito mengakhiri panggilan nya dengan seseorang di sebrang sana.

Sito kembali duduk di kursi kebesaran nya,ia menatap Fara yang masih menunggu."Maaf dokter Fara,jika dokter Fara ingin mengatakan hal yang tidak penting, dan tidak berkaitan dengan tugas saya,saya tidak bisa,karna saya harus pergi ke rumah sakit lain."Ucap Sito sambil merapikan dokumen dokumen penting nya ke dalam tas kerja nya.

Sito bangkit dari duduknya."Saya permisi dulu.Assalamualaikum."Sito berlalu dari sana begitu saja.

"Wa, Alaikumsalam."Balas Fara yang ikut bangkit dari duduknya, ia menatap Sito yang sudah keluar dari ruangan.

"Ya Allah dokter Sito,kenapa sih kamu susah banget di luluhkan nya,saya udah berusaha mencoba berapa kali,tapi tetap saja kamu gak pernah luluh."

Fara menghela napas."Saya gak akan menyerah untuk terus meluluhkan hati kamu dokter Sito."Gumam Fara.

My Doctor My Husband Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon