41. Ikatan

346 63 6
                                    

Pagi di hari yang baru ini terdapat satu ketidaksengajaan di saat dua orang teman lama ini kembali bertemu. Di salah satu gerobak bubur ayam berwarna biru itu, Anora tak sengaja bertemu Sella di sana.

Keduanya pun langsung menyapa dan mengantri sambil menunggu giliran pesanan keduanya tiba.

"Tumben kamu ke sini?" buka Anora.

"Lagi pengen, dulu aku juga langganan di sini," balas Sella.

Mereka tak banyak berbicara selama di antrian itu, sampai bubur ayam pesanan Sella sudah tiba dan tersisalah Anora yang masih menunggu gilirannya.

Saat itu Sella hendak pulang, namun sesuatu langsung mengurungkan niatnya itu karena ada satu pertanyaan yang akhir-akhir ini selalu muncul di benaknya.

Dan pertanyaan itu selalu tertuju untuk Anora.

"Ra, lo deket sama Raka?"

Anora mengangguk, "Ya.. kita kan temen," balasnya enteng.

"Gak. Maksudnya kalian deket karena sama-sama suka?"

"Kamu masih kepikiran dengan kejadian pas kita SMA dulu?" tanya Anora balik.

"Mungkin Raka udah berubah, tapi... dia habis cerai loh dan langsung deketin lo  Sorry kalo omongan gue agak menyinggung lo. Cuman... gosipnya Anora," jelas Sella.

Pernyataan itu langsung membuat lawan bicaranya ini terdiam. Anora tahu masalah gosip itu, terlebih lagi figur Raka lumayan terkenal di beberapa kalangan. Tidak usah jauh-jauh, di Elephant Love pasti dia sudah menjadi buah bibir baik di kalangan pegawai maupun para orang tua.

Sella yang melihat Anora terdiam itu langsung memunculkan dugaan bahwa dirinya memang benar selama ini.

"See? Lo gak tahu itu? Gue agak ragu kalian deket karena—gue gak mau lo terseret buruknya lagi."

"Aku sadar kalo nanti bakalan muncul gosip, tapi... Raka udah bukan kayak yang dulu lagi. Kita semua udah jadi orang baru di tahun ini. Urusan gosip biarlah jadi urusan orang lain, aku gak mau mikirin itu."

"Lo yakin?"

Dengan pelan Anora mengangguk, "Kalo pun nanti aku bareng dia, aku bakal lebih mikirin kita berdua daripada orang lain. Dia udah bantuin aku sebanyak ini."

Bahkan menyelamatkan nyawaku juga.

Obrolan pagi ini sedikit pelik, untungnya pesanan bubur ayam milik Anora sudah tiba dan gadis itu memutuskan untuk pamit duluan. Sedangkan Sella, ia tak ingin melanjutkan lagi obrolan itu karena ia tak ingin memunculkan sedikit keributan di antara mereka.

Beberapa menit berlalu tepat setelah punggung Anora sudah hilang di pandangannya, akhirnya Sella sadar akan satu hal.

"Ngapain juga gue mikirin mereka. Orang semuanya udah rusak." Ia berdecih di akhir kalimatnya.

Sebelas tahun yang lalu. Koridor di jam pulang sekolah.

Jam pulang sekolah ketika koridor perlahan menyepi karena hampir sebagian murid-murid telah pulang sekolah. Di koridor kelas dua belas itu tampak lima orang perempuan tengah mengitari satu perempuan lainnya yang tak lain adalah adik kelas mereka 

Satu perempuan yang merupakan pemimpin dari gerombolan itu langsung mendekati adik kelasnya yang tak sekalipun ingin menoleh padanya.

Sella yang terkepung di gerombolan kakak tingkatnya itu sudah berusaha untuk menjauhi mereka, namun ia masih ditahan dengan pertanyaan-pertanyaan dari salah satunya.

butterfly disaster Where stories live. Discover now