Melihat sosok Dewi melepas pakaiannya membuat Gabrielle bersemangat, mencari posisi nyaman untuk menikmati pemandangan di depannya. Ia menyandarkan kedua tangan ke belakang, menumpu tubuhnya agar tidak terbaring di atas tempat tidur. Tatapannya menjilati tubuh indah sang Dewi yang terlihat begitu sempurna dan mengundang untuk segera digerayangi.

Merasa dirinya dilihati dengan penuh nafsu membuat Letizia meneguk saliva. Ia menoleh pada suaminya dengan tangan yang memegang pakaiannya, melempar busana di tangannya pada wajah pria itu, namun dengan sigap Gabrielle menangkapnya. "Gabrielle, aku ingin berganti pakaian, jika kau melihatiku seperti itu aku yakin setelah ini aku tidak akan jadi berenang," dengus Letizia sebal.

Gabrielle tersenyum miring dengan tatapan gelapnya. Ia menatap celana dalam Letizia dan berucap di suara rendah, "Then let my sperm swim in your uterus."

Letizia tersipu dan turn on mendengar ucapan suaminya, ia kehabisan kata-kata dan tidak menyangka seorang Gabrielle Dominico Stone bisa berkata segitu kotor. Ia refleks mengambil pakaian dari dalam lemari dan melemparnya lagi. Dengan penuh tekad, ia berusaha mengabaikan Gabrielle yang menatapinya, Letizia membuka pakaian dan memakai bikininya.

Merasa terhibur dan semakin bernafsu karena Letizia terganggu akan perkataannya, Gabrielle semakin gemas dan ingin mengganggu wanita itu. "Bagaimana rasanya jika aku menggesekkan kejantananku pada bokong yang tertutup bikini-" ucapan Gabrielle terpotong lantaran Letizia melemparkan jas pria itu dan langsung ditangkap Gabrielle dengan tertawa puas karena merasa berhasil memancingnya sehingga kesal dan bergairah sekaligus.

Gabrielle menyusul Letizia ke kolam renang, melihat wanita itu terlihat sangat menikmati atmosfer yang ada. Entah mengapa ia teringat akan Kelsey yang mencoba menenggelamkan Letizia saat wanita itu masih sangat kecil, sehingga Gabrielle sendiri yang mengajarkan Letizia berenang. Ia menepis pikiran yang dapat menghancurkan suasana hatinya itu.

Gabrielle memerhatikan lekukan tubuh Letizia saat ia berenang dan betapa seksinya gundukan di dadanya ketika wanita itu bergerak. Ah, sialan, melihatnya saja Gabrielle sudah ingin memuaskan diri di antara benda kenyal itu. Ia mengedarkan pandangan, memastikan tidak ada anak buahnya yang menonton keindahan tubuh istrinya seiring melangkah mendekati kolam.

Merasa tidak ada yang melihat, Gabrielle ikut menceburkan diri ke kolam dan berenang mendekati wanita itu.

Meski tubuhnya sibuk berenang, pikiran Letizia ingin sekali mengunjungi pantinya dulu, apa Gabrielle akan mengizinkannya? Apa ia tidak boleh mengetahui dari mana ia berasal? Mengapa Gabrielle terlalu takut ia kembali ke tempat asalnya padahal Gabrielle yang sejak dulu memberikannya segalanya?

Letizia menoleh pada Gabrielle yang berenang mendekatinya. Ah, sial, mengapa tubuh berotot itu begitu menggoda terlebih saat basah seperti ini. Setelah pria itu berdiri di hadapannya, ia menyibakkan rambut basah ke belakang, menghalau rintikan air mengalir ke wajah tampan bak Dewa-nya. Letizia melirik garis tubuh berotot itu di bawah matahari terlihat sangat eksotis, inilah suaminya yang begitu seksi.

Letizia mengalungkan tangan di leher kokoh suaminya, membiarkan tubuh mereka berdekatan sehingga jarak wajah mereka hanya beberapa inci.

"My husband," panggil Letizia manja.

Gabrielle yang menikmati Letizia bermanja padanya tersenyum miring, menarik pinggang wanita itu agar menempel pada tubuhnya di dalam air. Membiarkan kejantanannya menekan perut rata Letizia mencari kehangatan. Gabrielle sangat menyukai Letizia yang menempel padanya seperti ini. Ia berbisik dengan suara berat nan seksinya, "What? You want me to fuck you here?" tanyanya seiring kedua tangannya turun, meremas kasar bokong Letizia.

Letizia menggigit bibir bawahnya. "Aku ingin ke pantiku dulu," jujurnya sambil melirik sensual wajah tampan pria itu.

Tatapan Gabrielle yang tadinya bersemangat berubah menjadi malas dan menjauhi wanita itu. Namun, Letizia menahan, mengalungi leher Gabrielle lagi dengan kedua tangannya dari belakang, membiarkan dadanya menyentuh punggung lebar pria perkasa itu. "Sayang," panggilnya menyentuh dada bidang Gabrielle dengan sensual. "Please?" Tangan Letizia turun membelai garis perut berotot Gabrielle dan semakin turun ke bawah.

"Lily." Gabrielle menahan tangan wanita itu dan berbalik menatap kesal istrinya. "You take advantage of my weakness from your body."

Letizia tidak menjawab, menarik leher pria itu dan mencium bibirnya dengan lidah bergerilya di dalam mulut suaminya. Keduanya bergelut lidah seolah begitu terbakarnya gairah mereka dan ingin mendominasi permainan itu. Tangan Letizia membelai lembut benda keras di bawah sana, tidak peduli kekesalan Gabrielle pria itu adalah miliknya. Ia melepaskan ciuman dan menatap lurus netra biru laut di hadapannya tanpa melepaskan genggamannya pada pusat gairah Gabrielle. "No really, I want you too."

Tatapan Gabrielle menggelap, tangan besar pria itu memeluk pinggang Letizia di dalam air yang sebelahnya lagi menyentuh kewanitaannya membuat Letizia sontak berpegangan pada bahu Gabrielle karena terkejut. Ia memejamkan mata sambil membuka kaki agar mempermudah suaminya menyentuhnya tanpa melepaskan genggaman dari kejantanan Gabrielle. Tangan pria itu yang tadinya di pinggang Letizia bergerak naik melepas ikatan bikini neck hanging yang ia kenakan sehingga kain minim berwarna biru muda itu terjatuh ke bawah begitu saja. Letizia sontak membuka mata takut ada yang melihat, namun tidak ada orang. Ia berpegangan pada leher Gabrielle, mendesis nikmat saat pria itu memasukkan sebelah puncak payudaranya ke mulut, sebelahnya lagi diremas liar, tanpa melepaskan tangan besar Gabrielle di kewanitaan Letizia.

"Bagaimana jika ada yang melihat?" tanya Letizia membuka mata khawatir, mengedarkan pandangan.

"Biarkan saja."

Letizia akhirnya kembali memejamkan mata sambil memberi kenikmatan pada suaminya.

Gabrielle mengangkat tubuh Letizia agar duduk di ujung kolam renang. Ia melebarkan kaki Letizia untuk menghadap wajah pria itu dan menyingkirkan G-string yang menutupi makanannya.

Tatapan mereka bertemu, rambut Letizia yang basah dan berantakan disertai tubuhnya yang mengkilap membuat Gabrielle semakin dibakar oleh nafsu. Pipi putih mulus itu memerah seksi karena dibakar gairah sekaligus malu. Gabrielle tersenyum licik dan menjilat sensual objek yang selalu membuatnya kecanduan.

Letizia menahan erangannya, takut jika anak buah mereka mendengar. Ia meremas rambut Gabrielle, namun tangan pria itu bergerak naik, meremas dan memainkan kedua area sensitif Letizia yang lain sehingga ia menjerit tapi segera menahan suara dengan membekap mulutnya sendiri. Ia menitikkan airmata saat merasa hampir pada puncaknya, namun seperti biasa Gabrielle menghentikan pergerakan, menarik Letizia kembali masuk ke dalam kolam.

Letizia memeluk leher Gabrielle lantaran merasa sangat lemas pada tubuhnya. Pria itu membuka kaki Letizia dan memulai penyatuan mereka. Letizia melingkarkan kakinya ke pinggang Gabrielle untuk memudahkan pria itu bergerak. Namun ia malah mendapati Gabrielle yang terlihat mengerutkan dahi kesal menatap penyatuan mereka di bawah sana. "Air bajingan," umpatnya lantaran gerakannya menjadi lambat karena air. Letizia hampir tertawa karena itu, namun ia menahannya. Gabrielle mengangkat Letizia ke pinggir kolam dan melanjutkan aktivitas mereka di atas keramik yang disaksikan oleh matahari.

Letizia memeluk sosok Dewa perkasa yang sedang menggempurnya begitu cepat dan nikmat. "So, is it yes?" tanya Letizia tersenyum licik.

Gabrielle menjilat puncak dada Letizia dengan sensual membuat wanita itu tersetrum akan sensasinya. Ia berucap dengan terengah-engah, "I'll do anything to make love to a goddess."




#To be Continue...






150723 -Stylly Rybell-
Instagram : maulida_cy

Monster's Wife [Gabrielle's Season 2]Where stories live. Discover now