BAGIAN 11

15.1K 1.8K 82
                                    


Udah sepuluh ribu pembaca ಥ⁠‿⁠ಥ
Menangis dilautan bahagia.

Terima kasih vote dan comment nya, sini peluk dulu 😡


Enjoy!

Bagian 11 : Light In Your Book, Ray

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Bagian 11 : Light In Your Book, Ray.

"Pricil, gue numpang tidur lagi ya? ga kuat."

Merasa lelah, diserang Pricilia habis-habisan dari Ia membuka mata di siang hari sampai Serra memutuskan untuk mandi di jam tiga sore. Energi gadis itu dikuras habis-habisan, bertemu Reven serta meladeni segala tingkah cowok itu, selanjutnya, akan Serra taruh di opsi terakhir yang akan dirinya lakukan. Adegan-adegan klise yang pernah Serra idam-idamkan sedari dulu, kini, harus dirubah menjadi hal yang akan gadis tersebut hindari pertama kali.

Capek, antara memang semenyebalkan itu di bucinin orang yang Ia segani atau Serra saja yang belum terbiasa. Batinnya meringis, kantuknya menjadi jadi merayu otak untuk memerintah sang kelopak mata tertutup.

"Lho? ngapain tidur sore-sore? ini minggu, Ser," Pricilia yang berniat ingin masuk ke kamar mandi langsung terhenti, Ia berbalik memandang Serra yang kini sudah asik nemplok di kasur.

"Gue juga tau, ga buta gue," gumamnya malas, emosi karena mengantuk.

"Jadwal belajar sama Kak Rayyan gimana?"

"Haaa, paan?"

Suara Pricilia menjadi sayup-sayup terdengar di telinganya, setengah sadar dan belum mengerti apa yang sang sahabat bicarakan. Pricilia berdecak, Ia lempar handuk di genggamannya ke sembarang arah, sebelum, langkah kaki gadis itu dengan cepat menuju sosok Serra berada.  Dirinya dekatkan wajah di depan telinga Serra, lantas kemudian Ia berteriak lantang.

"Serraaa, jadwal mingguann sama Kak Rayyan belajar bareng, jam empat!" Sontak yang di teriaki tersentak kaget, hingga Serra reflek duduk, sambil memijit pelan kedua sisi kepalanya.

"Sinting lo! pusing kepala gue!" Sentak-nya galak dengan mata yang masih terpejam, terasa sangat berat untuk terbuka, "lagian napasi, heboh amat belajar sama Kak Rayyan doang," lanjutnya lagi dengan kesal.

"Eh, tunggu! minggu gue ngapain tadi?!" ketika sadar ada yang tak beres di dalam percakapan ini, Serra langsung membuka matanya cepat, menoleh ke arah Pricilia yang menatap-nya tak mengerti.

"Masa lo lupa jadwal mingguan sama Kak Ray? gila ni cewek, dari kemarin lupa mulu," kantuk Serra langsung sirna detik itu juga, tangannya beralih ke masing-masing sisi bahu milik sang sahabat.

"Batalin, HP gue mana! Cil, batalin Cil!" ucapnya dengan panik, tangan miliknya yang berada di bahu Pricilia tak diam, mengguncang ganas sekujur tubuh gadis itu.

"Mana bisa, hampir setengah empat, Kak Rayyan pasti udah on the way."

Pricilia tersenyum sinis, merasa menang tatkala wajah Serra berubah menjadi pucat, guncangan badannya pun terhenti, akur banget Pricilia tuh sama Rayyaner, "gue harus ngapain, masih bisa sembunyi-kan?" lantas, langkah Serra membawanya menuju lemari di kamar Pricilia, berniat sembunyi.

Character Boyfriend'sDove le storie prendono vita. Scoprilo ora