35. Kembalinya Putra Tengah

58.8K 3.7K 1.2K
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

HAIIII GUYSSS. ALHAMDULILLAH KETEMU LAGII 😭☝️ hari hari lalu, aku pengen update tapi wattpad ku error.

Besok udah 9 Muharram nihhh sobat. Puasa sampai di tanggal 10 Muharram, yaaaa 😋

Ingatkan jika ada yang salahhh. Karena itu sangat sangat berguna untuk masa yang akan datang.

"Sebaik baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharam.”
(HR. Muslim)

Follow Instagram :
@wattpadnour_
@mhmdd_azzam (biar kalean tau kazam ngapain ajah)
@hanaafsheen_
@nnourshanie

Follow Instagram :@wattpadnour_@mhmdd_azzam (biar kalean tau kazam ngapain ajah)@hanaafsheen_@nnourshanie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

Sedikit kehebohan yang terjadi di pondok pesantren Al-Furqan itu, beberapa dari mereka melihat Azzam membawa tubuh Umma yang kini sedang tak sadarkan diri dan masuk menuju ke ndalem. Semua santri begitu khawatir dan bertanya tanya.

Namun, beberapa guru dan ustadz ustadzah berinisiatif untuk segera membubarkan santri santri yang berkumpul untuk segera kembali menuju ke kelas kelas mereka agar tidak membuat ricuh suasana.

Sementara suasana ndalem begitu terasa berbeda saat ini. Apalagi kehadiran seseorang yang baru. Tentu saja Sadam. Pria itu tidak mungkin langsung pergi setelah melihat Umma ternyata jatuh tak sadarkan diri ketika melihat nya, setelah sekian lama tak bertemu.

"Umma masih bisa bangun, kan.. Azzam bantu."

Hana berdiri melihat suami nya membantu Umma untuk duduk untuk segera meminum air hangat yang ia sediakan. Azzam mengusap kepala Umma. Gadis itu sesekali menoleh, ia menemukan presensi Sadam yang berdiri tak jauh dari ranjang.

Lalu, Hana keluar dari kamar Umma dan menuju ke dapur.

"S-sadam..."

Azzam mendengar lirihan pelan yang jelas keluar dari mulut Umma. Tangan Umma bergerak menuju ke arah Sadam. Sadam terkejut saat nama nya di sebut. Azzam menatap nya dan menyuruhnya untuk mendekat, sementara ia pun memilih berdiri agar Sadam bisa duduk dekat dengan Umma.

"Zam, serius?"

Azzam terdiam. Menatap Sadam.

"Zam.."

"Sadam, mendekatlah." Azzam berujar jelas. Sadam menelan air liur nya sendiri. Tanpa ia sadari, ia gemetaran. Perasaan ini, tidak pernah ia rasakan sebelum nya. Padahal dari tadi, ia merasa baik baik saja.

GUS AZZAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang