17. Menjadi imam yang baik.

89.7K 6.1K 871
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Absen, kalian dari kota mana aja nich??

Ya siapa tau ada yang satu kota sama akuh 😌

Gimana puasa kalian?

Yang baca, follow Instagram:
@nnourshanie
@mhmdd_azzam (ig Gus Azzam)

Happy reading!

•••••









Suara merdu santriwan yang ada di hadapan nya saat ini, tetap membuat Azzam untuk fokus pada bimbingan nya. Seperti yang di ketahui, bahwa pria ini, ikut membantu ustadz dan ustadzah di masjid untuk membimbing para santri menerima setoran atau menerima bacaan Al-Qur'an mereka.

Namun, sembari membimbing, mata Azzam tertuju pada Hana yang ia temukan duduk di barisan belakang bersama Najwa di sana.

Sesaat, ia menaikkan alis nya. Memperhatikan gadis itu dari jauh.

Hana tampak sedang terkesima dengan Najwa yang lancar menghafal di dekat nya. Mungkin, gadis itu merasa masih ragu, sekaligus kagum karena Najwa sangat pandai dalam bacaan Al-Qur'an nya.

"Najwa, kamu hafal ini satu halaman?"

"Rencana nya mau tiga halaman."

Mata Hana berbinar, gadis itu berdecak kagum, untuk kesekian kali nya. "Keren!! Biar apa kayak gitu?"

"Biar bisa khatam, Ning. Itu cita cita besar soalnya."

Hana bertepuk tangan, meski terdengar kecil. "Nanti ajarin aku ya, gimana cara ngapalin nya."

Najwa mengangguk setuju. "Boleh!"

Azzam di sana, hanya bisa tersenyum. Kemudian fokus ke santriwan di hadapan nya kembali.

"Shodaqohllohul a'dzim.."

"Alhamdulillah." Azzam bergumam.

Santriwan yang berada di hadapan nya pun kini segera meninggalkan tempat nya ketika selesai menyetor hafalan nya. Santriwan itu berjalan dengan senang, sebab ia yang mendapat giliran di hadapan Gus Azzam tadi. Teman teman nya sempat berebutan untuk itu.

Sedangkan Gus Azzam, pria itu kembali melihat ke arah Hana. Seluruh jemari nya mengarah ke arah nya. Mengisyaratkan untuk ke sana, di hadapan nya.

"Hana." Sahut nya.

Najwa, sadar dengan itu, ia menyenggol Hana dengan cepat. Sehingga gadis itu menyadari nya. Mata nya membelak terkejut.

"Ke sini kamu."

Santriwati yang ada di sekitar nya seketika tersenyum senyum saat itu. Sedangkan Hana, ia malah menggeleng cepat. Ia gugup.

"J-jangan aku!" Hana kemudian menarik Najwa. "Najwa aja!"

Najwa ikut terkejut. Ia ikut menggelengkan kepala, dengan tawa canggung. "Hah?! J-jangan! S-saya belum lancar menghafal!"

GUS AZZAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang