Chapter 19 : Vermiglio

Mulai dari awal
                                    

Sedang asik menatap pemandangan, Letizia mendengar Ace memerintah, "Hanya aku, Massimiliano, dan Maria, sisanya menjaga jarak jauh. Kalian hanya boleh menghampiri saat keadaan mendesak saja. Aku akan membuat makan malam, Massimiliano membuat makan siang pukul 1, dan Maria membuat sarapan pukul 7. Semua harus sudah dihidangkan saat waktu yang ditentukan dan jangan sampai Tuan dan Nyonya melihat kalian."

Mendengar hal itu Letizia mendongak menatap Gabrielle tidak percaya, mereka biasanya selalu beramai-ramai dengan anak buah Gabrielle yang seperti pasukan tentara. "Hanya kita berlima di tempat sebesar ini?"

Gabrielle mengecup kepala istrinya. "Hanya kita berdua, mereka tidak akan terlihat dan mengganggu." Ia menyeringai seolah otak liciknya bekerja dan merencanakannya sejak lama, mendekatkan bibir ke telinga Letizia dan berbisik sensual, "So, I can eat you anywhere."

Letizia meremang mendengar bisikan seksi pria itu. Ah, sialan, mengapa Gabrielle begitu panas? Mendengar itu saja membuat Letizia sedikit basah. Ia melirik Ace, Massimiliano, dan Maria memasuki bangunan. Letizia melepaskan pelukan, menjauh dari suaminya. "Benarkah, Gabrielle?" tanya Letizia tersenyum nakal sambil menarik perlahan ikatan dress hanging neck-nya membuat pakaian wanita itu langsung jatuh ke atas rumput, menyisakan bra tanpa lengan dan celana dalamnya berwarna merah menyala.

Gabrielle melirik tubuh Letizia dari atas sampai bawah begitu perlahan, membuat Letizia seperti ditelanjangi. Pria itu menyeringai lebar dengan tatapan lurus pada istrinya, seolah-olah siap memberi wanita itu pelajaran karena berani menantangnya. "Run," perintahnya dengan suara berat memabukkan. "If I catch you, I'll fuck you until you pass out."

Letizia tersenyum tidak kalah licik, melepas jepitan rambutnya membiarkan surai cokelat gelapnya tergerai berantakan dengan seksinya, lalu mengodekan Gabrielle maju dengan jemari lentiknya. "Catch me if you can."

Gabrielle terkekeh sambil melonggarkan dasinya dan langsung mengejar istrinya yang berlari menjauh hingga mereka berhadapan, namun dihalangi oleh kursi santai. Keduanya berdiam, memerhatikan gerakan satu sama lain dengan postur bersiap berlari. Gabrielle beranjak ke kanan membuat Letizia bergerak lawan arah, namun dengan cepat Gabrielle beralih, membuat wanita itu panik hingga Gabrielle menaiki kursi penghalang mereka dan menangkap mangsanya.

Letizia terkejut dan tertawa keras bersamaan Gabrielle menggelitiknya tiba-tiba. "Astaga, Gabrielle!" ucapnya tidak menyangka pria itu akan menggelitiknya. Ia menjerit tidak mampu menahan geli, menggeliat untuk menghindari gelitikan Gabrielle. "Stop! Ampuni aku! Astaga! Gabrielle!"

Melihat Letizia yang kalah dan memohon padanya untuk berhenti membuat Gabrielle tertawa puas berhasil memberi wanita itu pelajaran. "You're a bad girl!"

Letizia terkesiap lantaran pria itu tertawa sepertinya, sudah lama sekali ia tidak melihat Gabrielle tertawa. Tampan sekali, namun sialnya ia tidak bisa melihat dengan leluasa lantaran harus menggeliat menghindari gelitikan Gabrielle dan tertawa keras. "Gabrielle, aku menyerah!"

Gabrielle menyeringai, menggeleng sebagai tanda ia belum selesai. Ia membalikkan tubuh Letizia sehingga telungkup dan memukul bokong wanita itu. "You have to be punish, baby girl."

"Fuck me, Daddy."

Mendengar hal itu Gabrielle semakin ingin memberi wanita itu pelajaran. Ia melebarkan seringai dan menurunkan celana dalam wanita itu, memukul bokong indah Letizia dengan telapak tangan besarnya berkali-kali. Pukulan terus dilayangkan sehingga bokong mulus itu berubah kemerahan, Gabrielle membalik tubuh Letizia agar menghadapnya, melepaskan bra-nya agar menampilkan keindahan yang ingin dilihat pria itu.

Monster's Wife [Gabrielle's Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang