Idamanku

156 100 78
                                    

Assalamualaikum wahai readerss, cerita ini masih berlanjut ya...
Jika ada unsur kesamaan nama tokoh, tempat, judul maapkeun 🙏

Cuman mau ingetin jangan plagiat cerita orang yeee, awas loh nanti gue gigit 😁


" Ternyata kata yang keluar dari mulut kita bisa jadi do'a."
~Aggya

"~Aggya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🍀🍀🍀🍀

"Aduh kebelet lagi."

Pagi-pagi begini baru sampai di sekolah Aggya sudah ingin stor saja ke kamar mandi. Tetapi bukan stor sesuatu yang memberatkan melainkan buang air kecil. Di sepanjang perjalanan dirinya menahan setengah mati hal tersebut, gegara cuaca yang dingin ia menjadi kebelet begitu.

"Ke mushola aja lah,"

Aggya memutuskan untuk pergi ke kamar mandi mushola yang paling dekat dengan dirinya. Ia mendudukkan diri di teras dan melepas kaus kakinya.
Baru saja menginjakkan kaki dirinya mendengar ada orang yang sedang melantunkan ayat suci Al-Quran.

"Siapa nih pagi-pagi ngaji?"

Ketika sudah masuk aku melihat lelaki yang duduk di shaf paling depan. Dia sedang mengaji, tetapi aku tidak bisa melihat karena posisinya yang membelakangiku.

"Haduh, kebelet."

Sebab tidak bisa menahan lagi, Aggya langsung ngacir ke kamar mandi.

"Alhamdulillah lega." Ucap Aggya. "Loh dia masih ngaji?"

Aggya pikir setelah dari kamar mandi dia akan pergi, ternyata dugaanya salah. Dia masih ada disini melantunkan ayat suci sendirian. Dipagi hari bersamaan cuaca dingin ini entah mengapa membuat dirinya merasa tenang saat mendengar suara lelaki tersebut. Biasanya lelaki sepertinya belum banyak yang berangkat. Sekalipun ada disekolah, mereka tidak pergi ke mushola melainkan langsung ke kelas.

Tetapi dia sungguh berbeda dari yang lain yang mana membuat Aggya terkagum soalnya jarang sekali bukan menemui orang lelaki seperti dia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tetapi dia sungguh berbeda dari yang lain yang mana membuat Aggya terkagum soalnya jarang sekali bukan menemui orang lelaki seperti dia.

"Siapa sih dia?" Aggya masih penasaran dengan dia tapi dirinya merasa kesulitan mengenalinya karena lelaki itu membelakangi dirinya. "Suaranya kok kayak nggak asingnya?" lanjutnya sambil celingak-celinguk berharap bisa melihat wajahnya.

Mencintai Dalam DiamWhere stories live. Discover now