05. Batas diantara kita.

346 20 9
                                    

Assalamualaikum warohmatulloh semuanya...

Jangan lupa follow akunku, vote dan komentar 😉

Tolong tandai jika ada typo🙏

*****

Pelarian yang terbaik adalah mendekatkan diri kepada sang Pencipta, bukan terjun kedunia malam yang penuh akan bahaya.

~Alesha Shaqueena Almahyra.

*****


Langkah kaki seorang murid yang selalu memakai seragam tertutup itu semakin mendekat kearah kelas MIPA, kelas Kaisaka dan para sahabatnya. Ia mencari keberadaan siswa yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri tapi tidak menemukan batang hidungnya, didalam sana hanya ada murid-murid lainnya juga sahabat Saka.

Alesha menghela napas pelan, sebenarnya ia tak mau mencari keberadaan Saka dikelasnya, tapi sejak tadi Saka tak membalas ataupun melihat pesan yang ia kirimkan. Ia menatap kotak bekal yang Bundanya buat khusus untuk Saka, tak mau berlama-lama didepan kelas ini, Alesha pun berbalik berniat untuk kembali kekelas.

"Cari Kai Al?"

"Astagfirullohhaladzim,"lirih Alesha sembari menutup matanya.

Givan terkekeh. "Gue bukan setan kok Al, lo mau nyari Kai kan?"tanya Givan lagi.

"Iya Van maaf, Abiyan kemana? Kok gak ada dikelas?"balas Alesha sembari menundukkan pandangannya. Sahabat dekat Saka, inti geng Dandelions juga tau jika Alesha terbiasa memangnggil Saka dengan sebutan Abiyan.

"Lo belum baikan yah kemarin? Kai dapat hukuman Skorsing selama tiga hari gara-gara berantem kemarin,"terang Givan.

"Gitu ya Van, makasih ya. Ini kamu makan aja daripada mubazir, kamu mau kan?"

"Alhamdulillah rejeki anak sholih, jelas mau! Masak iya rejeki ditolak,"sahut Givan senang.

Alesha pun memberikan kotak makan yang ia bawa pada Givan, Givan pun dengan senang hati menerimanya.

"Makasih Al, lo tenang aja, bekalnya pasti gue habisin tanpa sisa!"

"Iya Van sama-sama, kalau gitu aku permisi dulu. Assalamualaikum warohmatulloh," pamit Alesha.

"Waalaikumsalam warohmatulloh."

Setelah kepergian Alesha, Givan pun memasuki kelas dan menghampiri teman-temannya.

"Habis dapet bekal dari adek kelas lagi nih si bulan,"ujar Rizwan saat melihat Givan datang sembari membawa kotak makan.

"Bukan dari adkel, dari kakel," balas Givan terkekeh.

"Kakel siapa anying? Lo aja sekarang kelas paling atas disini!" sahut Ratan.

Givan mengambil duduk disamping Affan, ia mulai membuka bekal yang tadi Alesha berikan padanya.

"Ini bekal dari Alesha, kan memang bener sebenarnya Alesha Kakel kita,"balas Givan dan mulai menyantap bekal berisikan nasi goreng itu.

"Gila! Lo cari mati apa?! Bisa-bisanya mau nikung sahabat sendiri!"kaget Arzi.

"Bukan nikung mas Bro, sebenarnya bekal ini memang buat Kai, Cuma kan Kai gak masuk jadi kata Alesha buat gue aja biar gak mubazir,"terang Givan setelah menelan makanannya.

"Asli ini enak bener!"

"Siap-siap aja kena amukan Kai,"ujar Affan dingin.

"Jangan nakut-nakutin napa, kain kafan!"ujar Givan bergidik ngeri.

Dandelions  (KAISAKA) Where stories live. Discover now