Assalamu'alaikum warahmatullah semuanya...
Maaf ya jika ada kesamaan nama tokoh, latar ataupun lainnya, cerita ini murni pemikiran ku sendiri yahh🥰
Tolong tandai jika ada typo 🙏
Jangan lupa follow terlebih dahulu yah, vote dan komentarnya juga jangan lupa🤗
*****
"Dulu dunia kita sama, sekarang jauh berbeda."
~Abiyan Kaisaka El-Fatih.
*****
"SAKA KAMU MAU KEMANA?! DADDY BELUM SELESAI BICARA!"
Saka menghela napas panjang dan menghentikan langkah kakinya. "Apalagi yang perlu dibicarain Dad?"tanya Saka dingin tanpa mau berbalik menghadap sang Daddy.
"Dari mana saja kamu? Kenapa kamu berantem sampai lawan kamu dirawat dirumah sakit? Disekolah itu tempat belajar, bukan berantem gak jelas kayak kamu! Apalagi kata Wali kelas kamu, kamu jarang masuk kelas!"
Saka berbalik dan menatap datar sang Daddy yang kini tengah marah itu. "Kalo dia gak cari gara-gara duluan, Saka gak mungkin hajar dia! Lagipun walaupun Saka gak belajar juga selalu peringkat pertama."
Dhefin memijat pangkal hidungnya, ia kembali menatap sang anak yang semakin membangkang itu.
"Gak semua masalah harus diselesaikan dengan kekerasan Saka, kalau aja Bunda kamu tau pasti juga akan marah."
"Kenapa bawa-bawa Bunda? Emang Daddy kayak gini Bunda gak marah? Dari dulu yang Daddy gak pernah ada untuk kita, kalau aja Daddy ada disaat Bunda butuh, Bunda gak akan pergi. BUNDA BAKALAN ADA DIRUMAH INI, KELUARGA KITA GAK AKAN HANCUR KAYAK SEKARANG!!"
Saka memejamkan matanya menahan amarahnya, tangannya mengepal kuat hingga otot-otot tangannya terlihat dengan jelas.
"Pulang Saka,"ujar Dhefin lembut.
Saka terkekeh, "buat apa? Ngapain datang kesarang hantu? Saka akan pulang jika Bunda udah balik kerumah dengan sehat!"
"Kakak kamu juga gak pulang kalau kamu gak pulang!"
Kaisaka pergi meninggalkan Mansion dengan tergesa-gesa, ia menaiki motornya dan segera menjalankannya tak perduli dengan teriakan sang Daddy. Selalu saja sang kakak, sejak sang Bunda koma Daddy-nya berubah sangat drastis hingga akhirnya Saka memilih pergi dari Mansion.
Tadi sang Daddy dipanggil kesekolahan karena perbuatan Saka, akhirnya Dhefin pun marah besar akibat perbuatan sang anak dan memintanya agar berkunjung ke Mansion setelah pulang sekolah. Bukannya segera kesana, Saka memilih pergi kemarkasnya terlebih dahulu dan memilih datang seusai sholat magrib.
Motor Saka melaju menuju markas gengnya, ternyata disana banyak anggota gengnya yang tengah berkumpul sembari menyantap makanan yang sepertinya baru saja mereka beli.
"Eh Bos, ayo makan bareng! Si Ratan lagi baik hati traktir kita!" ajak salah satu anggota geng Dandelions bernama Magma.
"Kalian makan aja, gue mau kekamar."
Saka berlalu menuju kamarnya membuat mereka heran, biasanaya Saka akan meluangkan waktu berkumpul dengan mereka. Markas yang terlihat sangat menyeramkan dari luar itu terlihat elegant saat telah memasukinya, tempatnya pun jauh dari keramaian dan hanya geng Dadndelions lah yang mengetahuinya.
Memiliki 3 lantai dengan luas yang tak kalah lebar dari rumah biasanya, dilantai bawah tempat biasanya mereka berkumpul ataupun latihan, sedang dilantai 2 tempat dimana mereka rapat membahas strategi ataupun lainnya. Disana juga ada beberapa ruangan yang biasanya mereka gunakan untuk bermalam sesekali juga kamar mandi, sedangkan dilantai 3 adalah ruangan khusus anggota inti Dandelions.
YOU ARE READING
Dandelions (KAISAKA)
Teen Fiction◦•●◉✿𝔖𝔢𝔡𝔢𝔯𝔥𝔞𝔫𝔞, 𝔫𝔞𝔪𝔲𝔫 𝔱𝔢𝔱𝔞𝔭 𝔪𝔢𝔪𝔭𝔢𝔰𝔬𝔫𝔞. ✿◉●•◦ ~𝙳𝚊𝚗𝚍𝚎𝚕𝚒𝚘𝚗𝚜. ***** ⚠️ ᴛᴇʀᴅᴀᴘᴀᴛ ᴋᴀᴛᴀ-ᴋᴀᴛᴀ ᴋᴀsᴀʀ ᴅᴀɴ ᴀᴅᴇɢᴀɴ ʙᴇʀʙᴀʜᴀʏᴀ, ᴊᴀᴅɪ ʙɪᴊᴀᴋ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ‼️ Ini cerita tentang Abiyan Kaisaka El-Fatih, sosok lelaki dengan seribu...