EPILOG

1.3K 254 3
                                    


"Naz, udah siap?"

Pertanyaan bunda membuatku mengalihkan tatapan dari cermin di depanku. Aku masih belum percaya kalau hari ini akan datang. Mengingat, aku tidak pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis tapi tiba-tiba dilamar begitu saja oleh seseorang yang juga tidak mungkin akan melamarku. Tapi itulah yang terjadi. Takdir cinta memang ajaib.

"Iya, Bunda."

Aku beranjak dari dudukku, dan Bunda menghampiriku. Beliau langsung mengandeng lenganku.

"Bunda, masih belum percaya kamu mau menikah. Beneran... Bunda seneng banget."

Salah satu alasan aku menerima lamaran Bayu, adalah Bunda yang sangat senang. Padahal aku masih ragu sebenarnya. Tapi Bunda dengan antusiasnya, membuat aku akhirnya menjawab iya,dan Bayu berterimakasih kepadaku. Harusnya aku yang mengatakan itu, karena dia adalah pangeran kuda putihku yang sebenarnya.

***** 

"Sah."

Suara saksi terdengar serentak, aku yang ada di sebelah Bayu, menangis terharu. Akhirnya kami sudah sah menjadi suami istri. Tidak ada lagi yang mengatakan kalau aku halu karena berpacaran dengannya. Apa yang telah kami alami selama ini menjadi saksi kalau cinta tulus Bayu kepadaku akhirnya terwujud.

"Selamat datang Nyonya Bayu."

Bisikan Bayu di sampingku saat aku mencium tangannya membuatku tersenyum meskipun tangis masih mengiringiku. Bayu lalu mengecup keningku dengan sayang. Aku makin tergugu.

Semua prosesi akad nikah dan resepsi sudah dilewati. Aku terduduk kelelahan setelah berdiri di pelaminan hampir seharian. Karena memang menikahnya di rumah dan tamu terus berdatangan hingga malam, membuat aku dan Bayu memang tidak bisa berisitirahat. 

"Sayang, makan dulu."

Bayu tiba-tiba duduk di sebelahku dengan membawakan satu piring berisi nasi dan lauk. AKu menggelengkan kepala. Rasanya begitu lelah, inginnya langsung tiduran di atas kasur.

"Enggak laper."

Jawabanku membuat Bayu yang sudah melepas jas pengantinnya dan kini menyisakan kemeja putih dengan lengan yang sudah digulung membuat aku menatapnya dengan sisi yang berbeda. Karena biasanya dia tampil begitu rapi, dan sekarang malah memperlihatkan kalau dia makin ganteng. 

"Nggak laper gimana? Kamu itu belum makan, aku tahu. Nggak usah diet-dietan. Siapa yang bilang kamu gendut? Orang cantik dan seksi gini kok."

Nah, selalu saja, ucapan Bayu itu membuat pipiku langsung memanas. Dia bisa saja kalau merayuku. Aku padahal selalu mengatakan jangan pernah bohong kepadaku hanya untuk membuatku senang, tapi jawaban Bayu malah mengatakan kalau dia jujur dan tidak pernah bohong.

"Aku nggak diet, kok. Cuma nggak laper, capek pingin langsung tidur."

AKu dan Bayu duduk di sofa yang ada di ruang keluarga. Masih menatap keramaian orang-orang yang memberesi kursi dan meja di halaman depan.

"Ya udah, ayuk tidur."

Nah ucapannya malah membuatku langsung menatap Bayu. Dia mengangkat alisnya dan tersenyum tampak menggoda. Astaga dia ini.

"Apaan sih? Masih banyak orang."

Bayu kini malah menggelengkan kepala dan mencubit pipiku.

"Kamu itu kok gemesin, siapa coba yang ngajakin eheeemm..."

Dia mengedipkan mata pertanda kalau dia tahu apa yang kumaksud. Aduh malunya.

***** 

Aku menggeliat dan membuka mata, masih terasa mengantuk saat ini. Semalam, ah membuat aku tidak ingin mengingatnya karena terlalu malu. Apa yang seharusnya terjadi sudah terjadi, dan Bayu malah membuat aku makin merona dengan semua tingkahnya itu.

"Sayang, kenapa sudah bangun?"
Suara Bayu terdengar di sampingku saat aku beranjak bangun. 

"Malu, kalau bangun siang."

Aku mencoba untuk melepaskan pelukan Bayu di pinggangku, tapi dia malah mengetatkan pelukannya dan mencium leherku yang membuat aku terkekeh geli.

"Mas, udah. Ih malu. Bunda sama ayah ntar nanyain kita ngapain aja di dalam kamar ampe siang."

Eh,.... aku ngomong apa coba?

Dan kini Bayu malah terkekeh geli. Dia mencium pipiku dengan lembut.

"Ayah sama Bunda udah maklum. Kita lanjutin gimana?"

"Ih lanjutin apa?"

"Buatin mereka cucu."

Astaga....

Si bos yang tidak pernah aku mimpikan untuk menjadi suamiku, kini benar-benar menjadi suamiku. Dia mencintaiku tanpa melihat fisik dan juga harta. 

"Sayang.... i love you...."

"I love you more."

 Dan inilah kisahku. 


Bayu & Nazwa


TAMAT.




HALOHA


KISAH NAZWA DAN BAYU DI WP SAMPAI DI SINI YA. YANG MAU KISAH LEBIH LENGKAPNYA BISA IKUTAN PO YA


LANGSUNG KE WA 081255212887 YA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LANGSUNG KE WA 081255212887 YA

JODOH SESUAI APLIKASI YA..Where stories live. Discover now